Pagi harinya kami berkumpul di rumah caca dan bersiap untuk pergi ke puncak. Rivan yang duduk di bangku pengemudi dan yang di sampingnya ada reyhan.. . .
Selama di perjalan,mereka cukup menikmati pemandangan dan sesekali mereka bergurau. Seperti sekarang ini mereka sedang asyik ngobrol membahas yang akan mereka akan lakukan pada saat sampai
"Gimana kalau kita entar barbequean" kata Vani
"Boleh tuh,gue setuju. Bahan bahannya udah kalian beli gak" ujar kevin
"Tenang,kita mah semuanya lengkap persediannya" kata laras yang bersemangat
. . .
"Wah,pemandangannya bagus banget" ucap laras yang terkagum akan ke indahan pemandangan yang mereka lihat
"Gue gak sampai kepikiran pemandangannya akan sebagus ini" kata vani
"Gue bilang juga apa,pasti kalian akan kagum lihat pemandangannya,apalagi kalau nanti sunset atau sunrise tambah keren pas banget juga kalau ada liatnya sunsetnya bareng pasangan" cerocos Adit sambil merangkul pundak vani yang membuat vani menyingkirkan tangan Adit dari pundaknya
"Mending kita beres beres dulu,nanti setelah itu kita keliling di sekitar villa" usul reyhan yang di setujui yang lain.
Mereka membawa koper masing masing menuju kamar yang telah di tentukan tadi. Rivan melihat vani yang tampak kesusahan membawa kopernya dan ia segera membantu vani
"Biar gue bantu bawaain" sambil mengambil koper Vani"Makasih" kata vani sambil memberikan senyum
"Kamar lo yang mana"tanya Rivan
"Tuh yang di pojok" sambil menunjuk kamarnya yang ada di pojok sebelah kanan
"Di kamar bareng siapa aja" tanya reyhan
"Bareng caca dan laras,emang kenapa" ujar vani
"Ya,udah nih kopernya. Nanti baca line dari gue" kata rivan dengan memberikan koper ke vani
"Makasi udah bantu bawain" kata vani yang mendapat senyuman dari Rivan yang sudah kembali turun ke bawah.
Klik...
Vani masuk ke kamar sambil tersenyum dan kedua sahabatnya melihat ia tiba tiba masuk sambil senyum senyum"Dih kenapa lo senyam senyum sendiri" ucap caca
"Keserupan kali nih orang,curiga gue lo habis ketemu sama Rivan yah" sambung laras"Apaan sih lo pada,suka sotoy aja" balasnya sambil melemparkan dirinya ke kasur.
Drrrrttt....
Ia langsung mengecek handphonenya kita muncul notif dari seseorang yang dia tunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
RiVani
Teen Fiction"perhatian dari kejauhan lebih baik daripada sok romantis padahal miris" - Rivan "Friendly itu pembawaan... Cuek itu kebiasaan." -Vani Tuhan... Gak mungkin mempersatukan dua manusia tanpa tujuan. Yah....walaupun mungkin gak sejalan yang semua org ha...