Hujan itu turun,bukan jatuh
Yang jatuh itu aku,di hatimuSudah tiga hari vani dan rivan tidak saling bicara karena Rivan yang menjauh yang tidak di tau penyebabnya.
Vani.POV
Tokkk,,,tokkk,,,tokkk
Seseorang mengetuk dibalik pintu kamarku
"Masuk aja""De,temenin abang yuk" ajak bang riko
"Temenin kemana bang,lagi malas nih aku keluarnya"
"Abang mau ketemu teman abang, ayolah abangkan udah mau balik lagi. Masa gak mau temenun abang sih" bujuk bang riko
"Hmmm,aku temenin. Bang riko tunggu di bawah aku mau siap-siap" kataku
Rivan.POV
Gue sampai sekarang belun bicara sama vani. Sebenarnya gue pengen minta maaf cuman gue jarang ketemu vani dan sekalinya ketemu itu membuat kami canggung. Mungkin takdir tidak ingin menemukanku dan vani.
Gue sedang duduk di cafe untuk menemui teman lama gue. Dan gue melihat teman gue membuka pintu cafe bersama seorang cewe yang gue sangat kenal.
"Sori bro,gue lama" ucap riko
"Santai bro,bareng pacar lo" kataku
"Hahaha,enggak ini ade gue"kata bang riko
Author.POV
vani yang sedari tadi sibuk dengan handphone yang sedari tadi ia pegang dan earphone yang terpasang di telinganya. Kemudian ia menoleh karna sedari tadi ia sadar ada seseorang yang sedang berbicara dengan Riko.
"Vani... Riko, vani adek lu" kata rivan kaget
"Lu kenal sama vani" ucap riko
"Gue satu sekolah sama rivan" ujar vani
Jujur saja rivan semakin tak enak hati kepada vani karena menjauhinya tanpa sebab mungkin ia akan bicara ke vani soal kenapa ia menjauh. Mereka sedang duduk dan memasan makan.
"Kalian beneran satu sekolah" tanya bang riko
"Hmmm" jawab vani
Rivan yang sedari tadi diam yang entah sedang memikirkan apa *pikirin author kali atau mikirin utang🤣🤣🤣"Baguslah kalau gitu" kata riko
"Bagus kenapa bang" tanya rivan yang mulai membuka suara
"Biar nanti kalau vani di sekolah bisa gue titipin sekalian kalau gue udah balik vani gue titipin sama lu bro" jelas riko sambil merangkul pundak vani
"Apaan sih bang,emang aku anak kecil yang di titipin" kata vani yang tak terima dan melepas rangkulan riko dari pundaknya.
"Giman bro,lo mau gak" kata riko ke rivan
"Gampang lah bro" jawab rivan
Mereka sudah mulai asyik dengan bercerita tanpa vani sadari rivan sudah tidak sedingin kemarin ke dia tapi mungkin itu karena ada bang riko.
Drtttt...drttt...drttt
"Bentar bro gue angkat telfon dulu nih" kata riko
Rivan dan vani yang tinggal duduk berdua hanya saling diam sejak riko pergi buat mengangkat telfon. Suasana canggung kembali terasa padahal tadi mereka seru-seru saja.
"Vani,gue mau ngomong sesuatu sama lo" kata rivan membuka suara terlebih dahulu
"Gue mau minta maaf sama lo,soal gue yang marah dan menjauh dari lo. Sebenarnya gue punya alasan kenapa gue lakuin itu" ujar rivan
"So?" Jawab vani
"Jadi alasannya karna gue pikir lo ada hubungan sama riko dan waktu lo gak jadi temenin gue ke mall lo bilang lo ada urasan mendadak tapi ternyata gue liat lo sama cowo lain dan saat itu gue gak liat jelas kalau itu riko" jelas rivan
Vani hanya mengangkat sebelah alisnya setelah mendengar penjelasan rivan.
"Maybe you think i'm like kid. But i don't care because i just want to say sorry" kata rivan
"Permintaan maaf lo gue terima,tapi gue gak mau kalau lo menjauh tiba-tiba dari gue tanpa gue tau sebabnya. Kalau lo mau janji gue bakal maafin lo" jelas vani sambil mengarahkan jari kelingkingnya ke rivan
"Promise" sambil mengarahkan jari kelingkingnya ke vani
Ketika mereka asik ngobrol riko datang dan mengajak vani untuk balik.
"Dek balik yuk. Abang ada urusan penting mendadak"ujar riko
"Abang balik ajak kalau urusannya penting,nanti aku bisa pesan taksi" kata vani
"Gak bisalah masa kamu naik taksi. Kamu perginya sama abang jadi pulangnya sama abanglah" kata riko
"Vani biar gue yang antar pulang" ucap rivan
"Jangan lah,gue ngerepotin lo jadinya" kata riko
"Santai ajalah bro,urusan lo penting jadi lo pergi aja. Vani aman kok sama gue" ucap rivan
"Oke kalau lo maksa. Gue titip adek gue sama lo" sambil menepuk pundak rivan dan berlalu pergi setelah pamitan.
Setelah riko pergi mereka juga bergegas cabut dari cafe.
"Van sori banget gue jadi ngerepoti lo" ucap vani
"Santai,itung-itung sebagai perminta maafab dari gue" kata rivan sambil membukan pintu mobil untuk vani
Selama di perjalanan mereka hanya diam yang ditemani musik dari radio dan suara rentikan hujan. Vani menatap ke arah luar jendela mobil dengan terpasang earphone di telinganya. Ia memang senang mendengarkan musik melalui earphone apalagi itu ketika hujan di bandingkan ia mendengar lagu yang ada di radio.
"Gue sayang sama lo ni" ucap rivan sambil mengelus lembut rambut vani. Vani yang merasa ada sesuatu di kepalanya langsung membalikan badannya ke arah rivan sambil menunjukan ekspresi seolah bertanya kenapa
"Lo dengar gak yang gue barusan bilang" kata rivan
"Emang lo bilang apaan,sorry gue gak dengar soalnya gue lagi pake earphone" ucap vani sambil melepaskan earphone dari telinganya.
"Lo cantik" kata rivan yang mebuat pipi vani merah merona.
Rivan.POV
Setelah gue antar vani pulang ke rumahnya gue mampir sebentar kerumah reyhan kumpul bareng sama anak gangster yang lain. Sekarang gue sedang berada di balkon kamar sambil memainkan gitar dan memandang langit yang malam ini tampak indah.
"Gue jadi kepikiran vani,mungkin gak dia udah memiliki perasaan ke gue"
"Gue udah jatuh cinta sama lo ni" batinku
Jangaan lupa vote dan comment yah guysss
Maaf baru update lagi nihhh
Love buat yang udah baca😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
RiVani
Teen Fiction"perhatian dari kejauhan lebih baik daripada sok romantis padahal miris" - Rivan "Friendly itu pembawaan... Cuek itu kebiasaan." -Vani Tuhan... Gak mungkin mempersatukan dua manusia tanpa tujuan. Yah....walaupun mungkin gak sejalan yang semua org ha...