RiVani//5

1.2K 69 6
                                    

BANDUNG
Baper yang tak bisa di bendung

Liburanpun kini berakhir,mereka kembali menjalankan aktifitas mereka dengan bersekolah dan mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian.

"Gue senang parah bisa sekelas dengang kalian" teriak caca sambil memeluk laras dan vina

"Gue juga senang kita bisa sekelas" ujar laras

"Tapi kita pisah kelas dari kevin,adit,rivan" kata caca

Semenjak setelah liburan mereka jadi lebih dekat. Tapi tidak dengan vani yang mulai menjauh dari Rivan,siapa sih yang tidak cemburu melihat cowo yang dia suka memberi perhatian sama sahabatnya. Ia bukan menyalahkan laras tapi dia malas aja ketemu sama Rivan bisanya dia habis membuat hatinya terbang habis itu di kasi jatu dia pikir hai gue apaan. Memang dia bukan siapa siapanya Rivan tapi maka dari itu ia tak mau terlalu dekat dengan rivan yang mala membuat hatinya semakin dalam menyukai cowo itu.


. . .

Kringgg...kringgg...kringgg...

Gangster sekarang berada di kantin dengan asik bercanda ria.

"Van,gue perhatiin lo udah makin dekat dengan vani,kapan nih lo tembak sebelum di tikung sama yang lain tuh. Gue dengar yah si vani tuh banyak cowo yang lagi deketin apalagi chat banyak banget tuh" cerocos adit

"Emang lo udah bisa mov,,,AAA!!! Sakit bego kaki gue lo injak" teriak bagas karena kevin yang sengaja menginjak kaki bagas dan mendapat tatapan tajam dari rivan.

"Bukan makin dekat tapi kayaknya semenjak liburan vani kok agak menghindar dari lo" Kata kevin mengalihkan pembicaraan

"Gue curiga kayaknya dia cemburu karena waktu liburan lo gendong laras terus kayak perhatian gitu waktu laras keseleo. Kalau gue jadi vani pasti lah cemburu secara habis di kasi terbang tinggi eh malai di kasi jatuh" ujar adit yang seakan tau isi hati cewe

"Menurut gue sih sebentar lo tanya baik baik aja sama vani. Kalau lo emang beneran suka sama vani perjuangin jangan lo sakitin hatinya" kata reyhan yang menesahati temannya itu

. . .

"Van,ada rivan tuh di depan kelas nyariin lo" kata bagas yang di acukan oleh vani

Saat keluar kelas vani pura pura tak melihat Rivan yang menunggunya dan mengabaikan panggilan Rivan tapi tangannya malah di cekal sama rivan.

"Boleh bicara bentar" kata rivan menatap vani

"Gue gak bisa,gue mau kerja tugas kelompok bareng caca dan laras" ucapnya bohong untuk menghindar bicara dengan rivan

"Ha,emang kita punya tugas apa" kata caca sengaja karena ia tahu sahabatnya itu sedang mencari alasan.

Tanpa menunggu persetujuan vani ia langsung menarik tangan vani masuk mobilnnya dan pergi ke sebuah cafe.

"Lo mau ngomong apa,di mobilkan bisa. Kenapa harus ke cafe" kata vani membuka percakapan

"Gak baik ngomongin sesuatu kalau lagi di jalanan"

"Orang kita lagi di mobil bukan di jalan,apa susahnya si ngomong. Percuma deh ngomong sama orang cuek gak bakal di dengerin" kata laras kesal

Sesampainya di cafe mereka langsung duduk dan memasan makanan dan tak lama pesanan mereka datang.

"Langsung to the poin aja lo mau ngomong apa,gue sibuk gak punya waktu lama lama bareng lo"

"Gue mau tanya,kenapa lo mulai menghindar dari gue" kata rivan

"Perasaan lo kali,gue gak ada ngehindar dari lo" ucap cewe itu sambil menyeruput minumannya

"Masa sih perasaan gue,bukan karena lo cemburu gue perhatian sama laras kemarin"

Uhukkk...

"Ngapain juga gue cemburu,orang gue bukan siapa siapa lo jadi gak berhak lah" ucap laras sambil mengelap bibirnya

"Kalau gitu lo mau gak jadi pacar gue,biar lo punya hak cemburu"

Blushhh. Pipinya kini terasa panas dan mulai memerah

"Ini cowo kenapa sih,habis buat gue jatuh aja terus di bikin fly lagi" ucapnya dalam batin

"Gak papa kalau lo belum jawab sekarang,gue bakal tunggu sampai lo nerima gue. Yang penting gue udah kasi tau gimana perasaan gue ke lo"

"Serah lo" ucap vani yang salting, rivan sangat suka melihat ekspresi vani ketika lagi salting di tambah warna merah di pipi cewe itu.

"Kalau gitu habisini makanannya habis itu gue anterin pulang" kata Rivan sambil tersenyum.

. . .

Vani.Pov

"Kalau gitu lo mau gak jadi pacar gue,biar lo punya hak cemburu"
Kata kata itu terus terngiang di pikirannya

"Kenapa sih gue kepikiran ucapan rivan melulu" sambil melempar boneka beruangnya ke sembarang arah

Drtttt...
Ia mendapat telfon dari sahabat. Ia tau tujuan sahabatnya menelfon pasti mau gara gue ini

"Kenapa lo berdua vidio callin gue,rindu yah"

"Gak,kita tuh bukan rindu cuman mau kepoiin lo gimana tadi habis ngedate" kata laras di telfon

"Jadi lo udah di tembak belum sama Rivan" tanya caca

"Lo ko pada tau gue udah di tembak,pasti kalian udah deluan tau dari gue kok kalian gak cerita sama gue yah,awas aja lo pada kalau minta contekan gue gak bakal kasi tau"

"Bukan gitu zeyang,kita tuh cuman di ceritain sama reyhan,jadi lo udah jawab belum pertanyaan rivan" kata laras

Tuttt...tuttt...tuttt...
Ia sengaja mematikan telfon karena ia kesal dengan kedua sahabatnya

Drttt....
Handphonenya kembali berdering dan segera mematikannya tanpa melihat siapa yang di telfon.
Drttt...drtttt...drttt handphone terus berdering yang membuatnya segera mengangkat dan akan memarahi kedua sahabatnya.

"GAK USAH TELFON GUE LAGI,GUE GAK MAU BICARA SAMA LO BERDUA. KALAU LO CUMAN MAU TELFON GUE KARENA MAU NANYAIN GUE UDAH JAWAB PERTANYAAN RIVAN GUE GAK BAKAL JAWAB PERTANYAAN LO BERDUA KALAU CUMAN NANYAIN HAL ITU" teriaknya ke telfon akibat kesal

"Halo,ni ini gue"
Ia bingung kenapa suara kedua temannya menjadi suara cowo,ia kembali melihat layar handphonenya dan tertera nama rivan. Omaygatt sekarang ia malu terhadap rivan.

"Gue,ada di depan rumah lo sekarang"
Ia segera melihat ke jendela kamarnya dan benar saja rivan sedang menunggu di luar. Ia cepat cepat keluar dari kamar saat dia keluar dia berpapasan dengan mama

"Mama baru aja mau panggil kamu,di luar lagi ada teman kamu. Mama udah suruh masuk tapi dianya gak mau katanya cuman bentar aja" ucap feni

"Ya udah,aku samperin dulu yah ma"

Ia segera ke teras rumah dan melihat sosok cowo berbadan kekar sedang berdiri.

"Lo ngapain kerumah gue,kok lo bisa tau rumah gue" tanya vani

"Gue kan pernah anterin lo pulang jelaslah gue tau rumah lo"

"Kalau lo kerumah gue cuman mau nanyain jawabannya,gue belum tau"

"Tenang kok gue bukan minta jawaban,kan gue bilang bakal tunggu sampe lo jawab sendri ke gua. Gue cuman ngembaliin dompet lo kok yang ketinggalan di mobil tadi" sambil memberikan dompet vani.

"Makasih yah,gue gak sadar kalau dompet gue gak ada"

"Kalau gitu gue balik dulu" pamitnya sambil mengacak rambut vani

Fix,lagi lagi Rivan membuatnya fly

Hai guysss,jangan lupa buat vote dan comment menurut kalian gimana cerita author. Biar author semangat buat ceritanya dan kalau kalian mau kasi saran bisa chat author atau gak komen aja yah.

Love you guysss😘😘😘

RiVaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang