RiVani//11

1K 51 3
                                    

Semua orang bisa bilang cinta
Tapi tidak semua orang bisa setia

Ke esokan paginya sesuai janji rivan menjemput vani buat berangkat sekolah bersama. Vani yang sudah siap sejak tadi dan menunggu di terus menjemput sang pangeran datang menjemputu putri.

"Udah siap?"tanya rivan yang hanya mendapat anggukan dari vani. Mereka segera masuk ke mobil tapi sebelum masuk ke mobil vani berpikir rivan akan membukan pintu buat dia tapi sayangnya khayalannya tidak seperti yang ada di novel dan film dimana cowok akan membukakan pintu mobil biar terlihat romantis.

Selama perjalanan tidak ada suara di antara mereka. Vani yang sibuk melihat kearah luar jendela dan rivan yang fokus menyetir sampai akhirnya vani membuka pembicaraan.

"Lo udah sarapan belum?" rivan menggelekan kepalanya
"Nih gue bawain bekal buat lo,ini gue yang masak sendiri jadi jangan lupa di makan" ucap vani sambil meletakkan tempat bekal ke atas dashboard

"Gue gak bisa makan" ucap rivan

"Kenapa,lo gak mau nerima bekal dari gue?" Tanya vani kesal

"Bukan gitu maksudnya, gue gak bisa makan karena gue lagi nyetir" jelas rivan

"Kan lo bisa makan pas di sekolah" rivan menggelakan kepalanya dan membuat vani menatap rivan dengan tanda tanya

"Ntar kalau di sekolah nanti gue gak bisa sempat makan bekal dari lo, mending makannya sekarang aja"

"Lo kan lagi nyetir gimana caranya lo makan"tutur vani

"Lo tinggal suap gue" vani membelakan matanya akibat ucapan rivan

"Berarti gue gak bisa sarapan"
Vani menghempaskan nafasnya dan dia mengambil bekal itu dan menyuapi rivan bekal yang dia bawa tadi.

Sesampainya di sekolah banyak pasang mata yang memperhatikan rivan dan vani. Pasalnya rivan tak pernah pergi atau pulang sekolah bersama cewe lain terkecuali caca yang notabetnya adalah sepupu rivan. Tapi ini pertama kalinya rivan datang bersama seorang cewe. Jangankan datang bersama dekat dengan cewe saja rivan jarang malahan tidak pernah.

"Kenapa sih orang-orang liatin gue,emang di gigi gue ada cabe atau ada yang salah dengan gaya gue hari ini" batin vani

"Gak usah diliatin" kata rivan

"Lo ngapain ngikutin gue,kan kelas lo gak searah sama gue"

"Gue anterin"ucap rivan

"Serah lo deh" kata vani yang pasrah dengan sikap rivan yang berubah.

Kringgg...kringgg...kringgg...

Bel masuk berbunyi,murid-murid segera masuk ke kelas masing-masing.

"CIEEEEE,YANG TADI BERANGKAT SEKOLAH BARENGAN RIVAN. APAKABAR TUH HATI CENAT CENUT GAK TUH" seandainya ada lakban sekarang vani sudah pasti melakban mulut toa caca sekarang. Karena ia berteriak begitu orang di kelasnya memperhatikannya sekarang.

Dan kini malah bagas dan reyhan yang ikut-ikutan berteriak menggoda vani

"GILE BAPAK NEGARA BENTAR LAGI UDAH PUNYA IBU NEGARA NIH REY" teriak bagas sambil menepuk pundak sohibnya

"BENTAR LAGI UDAH ADA YANG MAU OFFICIAL, MANTAP KAMU VANI" disusul reyhan yang berteriak lebih keras.

Laras yang melihat tingkah temannya hanya tersenyum "syukurlah" batinnya.

Bel istirahat berbunyi para murid berhamburan ada yang menuju ke kantin,ke lapangan dan ada juga yang hanya berdiam diri di kelas.

Vani dan kedua temannya pergi menuju kantin yang tampak sangat ramai oleh murid untuk mengisi perut mereka. Mereka duduk di bagian pojok kantin karena tempat lain sudah di isi oleh siswa siswi lain.

Kevin yang melihat masi ada bangku kosong di tempat vani dkk langsung mengajak yang lain untuk bergabung. Kevin menunjuk ke arah dimana vani dkk duduk kepada temannya.
"Sana masi ada tempat duduk kosong"

Gangster segera menuju ke arah vani dkk dan mengambil posisi duduk dimana rivan duduk di samping vani.

"Ekhmm,lo pada mau diam diam bae atau mau pesan makan nih" ucap caca membuka suara yang melihat suasana tampak canggung.

"Gue titip pesanin nasi goreng aja sama es jeruk deh,ca" kata vani

"Lo yang lain mau pesan apa. Mumpung gue yang baik hati dan gak sombang yang cetar membahana bagaikan selena gomez ingin memesankan kalian makanan" ujar caca

"Bakso 3, batagor mang ujang 1, es teh 4" ucap adit

"Buset dah lo mau makan kayak kebo anjrrr" kata caca

"Enak aja lo ngatain gue kebo,itu buat kita berempat kali"

"Gue batagor sama es jeruk aja ca" ucap laras yang mendapat anggukan dari caca.

"Lo mau pesan apa van" tanya vani ke rivan.

"Samain kayak vani aja" ucap rivan

"Cieee uncchhh banget deh kamunya udah main sama samain nih,akunya kapan deh samaan bareng dia" kata bagas yang membuat tawa yang lain pecah.

Mereka makan sambil asik bercerita dan topik yang tidak jauh dari vani dan rivan. Tak lama makanan mereka datang.

"Lo kenapa ras,sakit biar gue anterin ke uks ya" kata vani yang melihat laras yang hanya bengong sambil mengaduk makanan yang ada di depannya.
Laras menggelengkan kepalanya "gue gak papa kok. Gue ke toilet bentar yah"

"Mau gue temenin gak?" Tawar vani yang melihat wajah temannya yang agak pucat. Yang hanya mendapat gelengan kepala dari laras.

Ada tampang khawatir yang di tunjukkan dari raut cowok itu tapi hanya dirinya saja mengerti apa isi hatinya sekarang. Sedangkan dua temannya saling bertetap seolah mengerti mereka mengerti yang dimaksud satu sama lain.

Hai guysss,maaf yah updatenya lama.
Soalnya aku sibuk terus biasa gak ada ide buat cerita
Jadi mohon maaf di maaf kan yah.
Makasi juga loh yang udah mau baca cerita aku
walaupun rada gaje,dan mungkin kurang dapat feelnya dan membosankan. maaf juga kalau masi ada kesalahan yah. Aku berusah untuk memperbaikinya.
Kalau mau kasi saran bisa komen kok atau chat juga bisa. Aku minta pendapatnya dong gimana cerita aku selama ini kalain komen yah.
Jangan lupa vote yah
Love you my readers 😘😘😘

RiVaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang