EMPAT BELAS

1.3K 225 74
                                    

Good night - EXO

Chanyeol tersenyum manis saat melihat-lihat foto dalam smartphone. Pose manis, cantik, konyol dan lain-lain. Sepertinya gadis itu memang suka mengambil swafoto. Cukup narsis. Kembali membuka foto selanjutnya dimana ada Donghae, kakak laki-laki gadis itu ikut bersamanya. Kemudian foto-foto gadis itu bersama teman-temannya yang lain.

Suara dering telepon mengganggu kenyamanan Chanyeol saat melihat foto. Dalam layar, muncul tulisan Donghae oppa. Chanyeol mengangkatnya.

"Park Chanyeol! Kembalikan handphone ku!" teriak Wendy kencang. Chanyeol menjauhkan ponsel dari telinga dan mengorek telinga beberapa kali dengan jari kelingking. Suara teriakan Wendy membuat gendang telinga geli. Tapi entah kenapa teriakan itu sangat menyenangkan hati Chanyeol. Apa yang terjadi dengan hatimu, Park Chanyeol?

"Besok." jawab Chanyeol santai sembari menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih dengan sisi yang di cat hitam.

"Sekarang!" Wendy menuntut. Masih ingat bukan, tadi siang Chanyeol mengantar Wendy ke tempat klien gadia itu. Ternyata nasib Wendy harus sial karena handphone miliknya terjatuh di dalam mobil Chanyeol. Wendy yang akhirnya menyadari pun menelpon nomernya dengan meminjam ponsel Yeri, namun jawaban Chanyeol tetap sama. Ia akan mengembalikan besok.

"Sekali besok. Tetap besok. Pagi-pagi, aku akan mengantarnya secara VVIP ke apartemenmu." Chanyeol bersikeras,"Lagian tidak lihat, sekarang sedang hujan deras." Chanyeol mengintip melalui gorden ke luar rumahnya. Hujan turun dengan amat deras.

"Siapa suruh tidak segera mengembalikannya! Itu salahmu!" Wendy menyalahkan Chanyeol, lagi.

"Hei,hei, senang sekali menyalahkanku." Chanyeol protes. Kenapa setiap ada suatu hal, selalu dia yang disalahkan oleh Wendy? Chanyeol hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Andai aku tidak bertemu denganmu, handphone ku pasti tak akan jatuh dan aku tak akan terlambat. Itu salahmu!" Wendy kembali menyalahkan Chanyeol.

"Apa ada masalah dengan bosmu?" tanya Chanyeol. Dia merasa sedikit bersalah sebenarnya. Mengganggu Wendy di saat ia sedang terburu-buru. Apa Wendy kembali dengan omelan bos nya?

"Bukan urusanmu." ucap Wendy kesal. Dari nada bicara Wendy, Chanyeol menebak gadis itu dimarahi. Ia mulai bisa memahami karakter Wendy yang suka menyalahkan ataupun melampiaskana kekesalan pada orang lain.

"Maaf." Chanyeol berucap lirih namun dapat didengar Wendy.

Di seberang, Wendy yang mendengar ucapan maaf Chanyeol terdiam sesaat,"Su-sudahlah, lupakan." Wendy melanjutkan,"Ingat, jangan memeriksa isi handphone ku!" Setelahnya,Wendy memutuskan panggilan.

Chanyeol terkekeh setelahnya,"Siapa suruh tidak memasang pengaman." Ia kembali mengutak-atik handphone Wendy dengan senyum lebarnya. Setelah selesai melihat foto-foto di galery Wendy, ia pun beralih membaca pesan, riwayat panggilan telepon, email hingga media sosial Wendy yang memang tidak di keluarkan. Setelah cukup, ia menaruh handphone itu di laci meja samping tempat tidurnya.

Pemuda Park itu keluar dari kamarnya menuju sebuah kamar yang berada di sampingnya,"Oh Sehun!" Panggilnya seraya membuka pintu kamar tersebut, sepi dan gelap, "Dia masih belum pulang juga?" Setelah dari rumah Kyungsoo, mereka memang sempat berpisah karena Chanyeol mampir sebentar ke rumah Minseok untuk mengambil beberapa dokumen. Lagipula mereka pulang dengan kendaraan masing-masing. Chanyeol dengan mobil dan Sehun dengan motor.

Chanyeol menuju dapur untuk meminum air,"Jangan-jangan, dia terjebak hujan?" Kembali memandang hujan yang mengguyur bumi dengan deras,"Deras sekali."

We YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang