Day 7
Sore ini Bora berencana pergi ke warnet untuk mengirim email kepada Seokjin. Saat Bora melangkahkan kakinya untuk ke warnet, Seokjin senantiasa membuntutinya dari belakang.
Sesampainya di warnet Seokjin sengaja memesan tempat duduk yang bersebelahan degan Bora namun jauh jaraknya. Seokjin tahu bahwa Bora akan mengirim email untuknya, dan baginya ini kesempatan yang tepat untuk memberi tahu bahwa ia sebenarnya Kim Seokjin.
Bora bersiap untuk membuka email dan mengirim pesan pada Seokjin, karena ia sudah memberi janji padanya untuk membalas emailnya degan segera. Saat Bora membuka emailnya ia tersenyum karena pesannya sudah terbalas oleh Seokjin. Kemudian ia mengirim email lagi dengan topik yang berbeda.
To: Jin06@got.com
Sunject: Menanyakan Kabar
Chagiya Annyeong!
Aku enggak menyangka kamu bales emailnya cepat banget, gummawo. Bagaimana kabarmu? aku harap kamu baik baik saja, aku disini baik. Oh iya gimana keadaan New York, apa kah baik juga? Jin-ssi masih lama kah kita bertemu, maksudku tidak kah kau memiliki rencana untuk berlibur ke Seoul? Aku sangat merindukanmu, and I love you.
Jangan lupa balas emailku ya...
XOXO,
Bora
Setelah selesai menulis emailnya, Bora mengirim emailnya tersebut. Setelah itu ia bermain game online, ia sengaja tidak langsung menunggu jawaban dari Seokjin, karena di New York itu masih jam tiga dini hari.
Bora terlalu asik bermain game, sampai ia lupa untuk menutup emailnya. Saat ia hendak menutup emailnya ia terkejut karena ada notifikasi baru dari emailnya, saat ia membukanya ternyata itu email dari Seokjin.
"Yak, kenapa dia membalas dengan cepat? aneh, bukannya di New York masih jam tiga dini hari ya?" tanpa berpikir panjang, Bora langsung membuka email dari Seokjin.
From: Jin06@got.com
Subjek: Balasan untuk pujaan hatiku
Hello,
Kabarku baik, New York juga baik. Bora haruskah aku pergi berlibur ke Seoul untuk berjumpa denganmu? Aku disini juga ingin bertemu dengan kamu lagi, di New York terasa hampa. Aku kesulitan dalam bergaul, tapi itu dulu. Semenjak aku jadi mahasiswa aku bertemu orang Korea juga namanya Namjoon, dia orangnya baik, dan pintar. Apakah kau senang diberi kesempatan hidup kembali?
Love,
Tuan Kim
Bora terkejut membaca surat ini, apa maksud dari kata 'apakah kau senang diberi kesempatan hidup kembali?' Dan selain itu kenapa Seokjin memberi nama tuan Kim, bukan dirinya.
"Atau jangan jangan, yang dikatakan Taehyung itu benar?"
Tampa berpikir panjang ia langsung membalas email dari Seokjin.
To:Jin06@got.com
Subjek: What do you mean?
Yak, Kim Seokjin!
Kenapa kamu membalas dengan cepat, bukannya di New York masih jam tiga dini hari? Dan apa maksud perkataanmu diakhir kalimat? Aku benar benar tidak paham, dan kenapa kamu menyebut namamu tuan Kim? Wae?!! Jin, jangan buat aku bingung!
Bora
Bora mengirim email itu sekarang juga. Dan dari kursi lain Seokjin ragu apakah ia harus memberintahunya sekarang? Tapi ia takut jika Bora akan menjauhinya.
"Tapi kebenaran harus diungkap," kata Seokjin.
Ia tidak peduli jika Bora akan membencinya, karena dari awal Seokjin sudah mengetahui resikonya. Kemudian Seokjin membalas email dari Bora.
To: Min_Bo.ra@got.com
Subjek: The Truth Untold
Bora-ssi maaf aku enggak bisa jujur dari awal, aku takut kamu tidak percaya akan kedatanganku. Intinya aku datang ke masalalu untuk menyelamatkanmu, dan tuan Kim itu adalah wujudku dari masa depan. Dan saat ini aku berda di warnet yang sama denganmu, untuk menemuiku kau hanya menengok kearah kanan. Jangan benci aku Bora, hanya karena kedatanganku yang tak disangka sangka.
Borahae,
Jin
Dengan pasrah Seokjin mengirim email tersebut. Saat ada notifikasi terbaru, Bora langsung membaca email itu.
Dan ya benar saja Bora terkejut setelah mengetahui kalau tuan Kim itu Kim Seokjin. Bora menghadap kearah kanan, jauh tapi terlihat dengan jelas, bahwa itu tuan Kim.
"Enggak, ini enggak mungkin. Mustahil jika bisa kembali kemasa lalu," Bora masih menatap Seokjin sambil menggelengkan kepalanya. Kemudian dia berdiri meninggalkan bangkunya.
"Yak, Min Bora!" Seokjin langsung mengejar Bora.
Bora sudah melangkah melewati pintu warnet, begitu pula dengan Seokjin. Dengan sigap Seokjin menggapai tangan Bora, dan Bora langsung menarik tangannya dengan kencang.
"Lepasin!"
"Yak, Bora ini aku Jin."
"Aku enggak peduli!" Bora melangkahkan kakinya dengan cepat, untuk menyeberang jalan raya.
Sialnya, ada mobil yang melintas dengan sangat kencang. Seokjin tidak mau hal buruk menimpa Bora lagi, jadi ia berlari mengejar Bora.
"Bora awas ada mobil!" Bora terkejut melihat mobil yang sudah berada didekatnya, dan dengan sigap Seokjin menyelamatkan Bora. Namun sialnya malah Seokjin yang terserempet oleh mobil itu.
Duk!
Kepala Seokjin terbendur lumayan keras, dan itu yang membuatnya tersungkur. Bora benar benar shock melihat kejadian singkat itu.
Boa melihat kearah Seokjin, kini pelipisnya dilumuri darah.
"Yak, Kim Seokjin,"Bora menangis melihat Seokjin seperti ini.
"Jin, bangun. Tidak, jangan tinggalkan aku!" Bora terus menggoyang goyangkan badan Seokjin. Dan untungnya orang disekitar langsung memanggil ambulance, jadi Seokjin segera ditangani.
Sesampainya di rumah sakit, Bora masih setia menunggu Seokjin dari luar ruangan. Dan terus memanjatkan doa supaya operasi berjalan dengan lancar.
"Jin, cepat lah sadar."
Hey Guys!
Gimana chapter hari ini, seru atau bikin penasaran???
Kalau penasaran ditunggu ya chapter berikutnya yang akan dipublish setiap malam minggu.
Vote dan comment ya, BYE BYE!

KAMU SEDANG MEMBACA
10 days with you-Kim Seokjin (ENDED)
FanficCerita ini pernah menduduki tranding 21 di #btsjin Cerita ini telah berasih menjadi nominasi di #wattys2019 Cerita ini pernah menduduki tranding 5 di #sortstory ***** "Aku sangat menyesal telah menggalkan dirimu terlalu lama, Aku menyesal kenapa aku...