GOMBAL

Gombal : satu

Jungkook mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang berada di keefci. Lelah juga seharian mencari bahan-bahan untuk ospek nanti. Tentunya dia sudah memesan makan dan minuman, tidak mungkin Jungkook datang ke sini cuma numpang duduk dan ngadem.

Matanya berbinar serta melebar begitu mendapati sosok cantik yang tengah duduk sendirian sambil memainkan ponselnya.

"Cantik banget, anjir!" Tanpa sadar bokongnya sudah mulai bangkit dan berjalan menuju sosok cantik tadi, memang kalau sudah ngeliat yang bening-bening paling sulit untuk di lewatkan.

"Hai," sapa Jungkook dengan senyum semanis kurma dan wajah setampan aktor Korea.

Sosok yang di sapa Jungkook mendongakkan kepalanya, alisnya sedikit terangkat kemudian kembali merelaks. Setelahnya gadis itu kembali menatap ke layar ponselnya tanpa menghiraukan lelaki sok kenal ini.

"Sendirian aja?" tanya Jungkook berbasa-basi.

"Hem."

Singkat, jelas dan padat. Jungkook t3rt0h0k.

"Cuek banget mbaknya, kesini sama siapa?"

"Temen."

Jungkook mengedarkan pandangannya, mencari sosok teman yang di maksud gadis ini. Tapi, keefci lagi sepi, di kasir pun tak ada orang yang tengah memesan.

"Terus temennya kemana?"

"Lagi nonton."

"Loh kok mbaknya ga ikut nonton juga?"

"Males."

Rasanya Jungkook ingin mengakhiri hubungan ini sekarang juga, perkataannya yang panjang kali lebar, sudah seperti rumus matematika di jawab dengan sikat seperti demikian. Mau di akhiri juga bingung, orang punya hubungan aja kaga, badrol!

Jungkook merasa sudah seperti, sadboy yang di cerita-cerita tipi.

"Anyway, aku belum tau nama mbaknya siapa," ujar Jungkook, ya siapa tau kodenya langsung di balas. Iya, itu mah cuma kode nanyain nama doang.

"Tanya nama mbak-mbak kasir aja sana."

Kalimat terpanjang yang diucapkan cewek tadi, tapi m3n0h0k.

"Mbaknya jangan gitu dong, kan saya cuma mau kenal aja. Kenalin nama saya Jungkook, kalau nama mbaknya siapa?" Jungkook mulai mengulurkan tangannya, tentu saja tak di sambut oleh si gadis.

"Roseanne."

"Kayaknya aku sering deh denger nama kamu deh," kata Jungkook, tenang-tenang, jangan ribut ini. Jungkook mau opening.

Karena nyatanya perkataan Jungkook barusan berhasil membuat si gadis bernama Roseanne mendongak dan menatap. Bahaya, jantung Jungkook mencoba pindah ke ginjal.

"Dimana?"

"Di setiap doa-doa ku," jawab Jungkook girang, tak lupa dengan senyum yang manisnya melebihi kurma. Untung saja Roseanne tidak kena penyakit tiga huruf, alis TBC.

Bukannya baper atau salah tingkah, Roseanne malah membuang wajahnya, "Gak jelas."

Bukan apa-apa, mau secuek dan sejudes apa pun Roseanne. Dia tetap gadis biasa yang bisa baper kapan aja, apa lagi sama lelaki yang tak di kenalnya ini.

"Roseanne, boleh saya panggil Rose aja?" tanya Jungkook, Roseanne mengangguk tanpa menoleh kearah Jungkook.

"Boleh saya duduk didepan kamu ga? Capek berdiri terus." Roseanne lagi-lagi mengangguk tanpa melihat kearah Jungkook.

Cuek banget etdah, baru kali ini cogan di abaikan, Jungkook yang merasa ternistakan 2k19.

Tak lama pesanan Jungkook yang sedari tadi dipesannya datang, begitu juga dengan pesanan Rose.

"Mas yang dari meja 20 kan?" tanya pelayan, Jungkook mengangguk lalu pelayan menaruh makanan dan minuman yang dipesan Jungkook di meja, begitu pula dengan pesanan Rose.

Tanpa memperdulikan Jungkook, Rose memakan pesanannya. Jungkook pun mengikuti Rose yang sudah memakan makanannya.

"Rose, kamu udah kerja? Atau kuliah?" tanya Jungkook untuk mencarikan suasana.

Rose menatap Jungkook, "baru mau ospek." Lalu kembali fokus pada makanannya.

"Hem, ini hari apa?" tanya Jungkook, ia ingin melancarkan aksi gombalnya. Siapa tau cewek didepannya ini baperan dan kepincut.

Cecan tuh gak boleh di sia-siakan, mubazir, batin Jungkook si tukang gombal yang teramat receh.

"Senin kayaknya," jawab Rose santai, masih menyantap nikmat makannya. Rose tidak terlalu fokus dengan Jungkook.

Bahkan sedari tadi Jungkook sudah terabaikan.

K4S1H4N ....

"Salah," ucap Jungkook, Rose menoleh.

"Lah kok?" Rose mengambil handphone yang berada disini kirinya, melihat hari yang tertera pada layar handphonenya, "bener kok hari ini senin."

"Salah, harusnya ....

Hari ini kamu cantik," ucap Jungkook dengan senyuman khas kelincinya, Rose menatap Jungkook lekat lalu kembali memakan makanannya seolah perkataan Jungkook tadi hanyalah angin lewat.

"Rose ini tanggal berapa sih?" tanya Jungkook yang kembali melancarkan aksi gombalnya.

Rose kembali menatap Jungkook,
"Tanggal 10."

"Oh, kalau Dilan itu tayang tanggal berapa sih?"

"28 kayaknya."

"Mau nonton?"

"Mau kayaknya."

"Tapi aku nggak." ucapan Jungkook kali ini sukses bikin Rose menatap kearahnya.

"Kenapa?" Dilan itu film yang ditonton sejuta umat di Indonesia, wajar aja kalau Rose kepo kenapa Jungkook gak mau nonton.

"Sebenarnya ga penting film dilan tayang tanggal berapa, karena yang terpenting—

Aku tayang kamu." Jungkook tertawa mendengar hasil gombalannya, sungguh mahir.

Rose tertawa, "gak jelas." lalu kembali memakan makanannya yang sudah setengah habis.

"Rose kamu diem terus daritadi."

Rose menatap Jungkook, "Ya kamu sok kenal sama saya."

Jungkook tertawa, "Biar kenal makanya, by the way. Mau tau dong hari yang paling membosankan menurut kamu tuh hari apa?"

"Gak tau."

Jungkook tersenyum, "kalau menurutku, hari yang membosankan itu ....

Hari-hariku tanpa kamu." Jungkook tersenyum melihat Roseanne menatapnya.

"Rose," panggilnya.

"Ya?"

"Kenapa jamu itu pait?"

Rose yang sedang menghabiskan sisa ayamnya pun menatap kearah Jungkook, "karna terbuat dari bahan herbal."

"Salah, karena yang manis itu ....

Kamu."

Roseanne memberhentikan kegiatan minumnya lalu berdiri, "Saya udah selesai makan, silahkan lanjutin makan kamu. Saya duluan."

Kalimat terpanjang yang diucapkan Roseanne untuk saat ini, tapi itu disaat dirinya mau pergi.

Jungkook memandang wajah Roseanne yang keluar dari keefci.

"Baru kali ini nemu yang cuek macem gini," gumam Jungkook lalu kembali melanjutkan kegiatan makannya

To be continued ....