10| Platonis

40 4 16
                                    

"Platonik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Platonik

Cara ia menamai apa yang

Kami miliki

Perlahan berubah menjadi sesuatu yang

Jauh lebih dalam

Terlalu dalam hingga hanya bisa

Terpendam tanpa terlihat

Tapi biarlah

Asal senyumnya selalu terlihat

Yang terpendam akan kubiarkan mati

Atau tumbuh

Di lain kesempatan."

This ending is about:

David Abhimana
Kenindyra Alona

Also

Platonic love she ever had
Or something more.

KENINDYRA

Jakarta, November 2015.

Mama bilang, masa SMA merupakan masa yang akan menciptakan bingkai kenangan terindah untuk dikenang sepanjang hidup, bahkan hingga tua nanti.

Ck, apanya yang terindah?

Oke, mungkin untuk anak lain, premis tersebut bisa diterima dengan mudah. Mereka nggak harus merasakan hidup nomaden dengan berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya; pindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya; atau meninggalkan teman-teman lama untuk bertemu teman yang baru. Mereka juga nggak perlu menghabiskan banyak waktu untuk beradaptasi dengan kultur, bahasa, atau kebiasaan baru. Maka dari itu, mereka bisa mendapatkan masa SMA yang ideal—seperti yang normalnya dimiliki sebagian besar manusia yang pernah merasakan berseragam putih abu-abu. Masa-masa yang indah untuk dikenang.

Nggak seperti gue.

Merupakan hal yang wajar bagi gue untuk menjalani beberapa proses yang gue sebutkan tadi. Profesi Papa menuntut kami sekeluarga untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya setiap beberapa tahun sekali—tergantung kebijakan dari perusahaan tempat Papa bekerja. Setelah berkali-kali bernomaden, gue yang mulai lelah untuk beradaptasi akhirnya meminta untuk tinggal bersama Oma di Jakarta. Mulanya Papa menolak permintaan tersebut, namun setelah berjanji akan menjadi anak baik-baik, gue akhirnya diizinkan untuk kembali ke rumah dan lingkungan yang pernah gue tinggali semasa SD.

STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang