04| Janji yang Dipertaruhkan

25 4 8
                                    

"Untuk janji yang tak terpenuhi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Untuk janji yang tak terpenuhi

Untuk sendiri yang menyakiti

Sebentuk maaf mungkin tiada berarti

Tiada mengobati

Tiada melindungi."

This ending is about:

Samudra Pradipta
Alma Khinandria

Also

The cruel world they have to faced.

SAMUDRA

Jakarta, July 2014.

Pernah dengar lirik lagu, "Aku memang pecinta wanita namun kubukan buaya."?

Itu lho, lagunya Irwansyah—suami Zaskia Sungkar yang cantiknya kayak bidadari surga itu—yang sempat hits di tahun 2010. Waktu itu gue masih SMP, dimana lagi giat-giatnya gombalin cewek, jadi harap maklum kalau lagu-lagu yang gue dengarkan terlalu... cheesy.

Tapi coba deh dipikir lagi. Kebanyakan lagu cheesy yang sering kita remehkan itu jutsru lagu-lagu yang eargasm banget. Lagu-lagu tersebut akan otomatis terputar dalam benak kita ketika melihat sesuatu yang mengingatkan kita kepada lirik lagunya yang sering dianggap norak oleh para kaum sok edgy di luar sana.

Dan lirik lagu tersebut mendadak terputar ketika mata gue secara nggak sengaja menangkap sosok cantik yang kesusahan menyeret kopernya. Rambutnya cokelat berponi. Sorot matanya polos, namun cukup berani untuk menghadapi orang-orang yang menatapnya sangsi. Gue heran, bagaimana bisa seseorang terlihat secantik ini tanpa berusaha sedikitpun? Nggak adil. Bikin jantung gue jadi berdebar diluar tempo normal aja.

Usut punya usut, ternyata dia anak baru yang akan tinggal di asrama putri. Calon shooting guard tim basket putri yang akan dipersiapkan untuk pertandingan tigkat Asia. Namanya? Alma Khinandria—mau gue tambahin 'cantik' kalau boleh. Dia satu tingkat di bawah gue. Sayang, kita nggak satu sekolah. Tapi nggak masalah. Satu halang melintang nggak akan menutup seribu kesempatan. Bukan begitu, saudara-saudara?

"Titip ini ya! Makasih cantikku!"

Setelah mengulurkan sebatang cokelat, gue berniat kembali ke lapangan belakang untuk latihan fisik. Namun belum genap langkah gue, Risa meneriakkan nama gue.

"Buat Alma lagi?"

Ah, ya. Kalau Bung Karno berjasa untuk memerdekan Indonesia, Risa berjasa untuk memerdekakan gue dari fase ketidaktahuan gue tentang dia. Tentang seseorang yang berhasil membuat lagu Irwansyah terputar secara otomatis di dalam kepala gue.

STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang