Empat tahun kemudian
" Al bangun sayang nanti kamu telat loh kuliahnya." ucap Ara sambil berusaha membangunkan putranya.
" Lima menit Bun." balas Aldric yang belum membuka matanya.
" Al bangun udah jam 6."
" Hmm." Aldric langsung bangun dan berlalu saja ke kamar mandi. Ara yang melihat itu merasa miris. Dia sudah mencoba menjodohkan Aldric dengan anak koleganya tapi tidak ada yang cocok.
" Al bunda tunggu di meja makan ya." teriak Ara yang tidak ada balasan dari Aldric.
Selang waktu dua puluh menitan Aldric Dateng dengan tas yang disampirkan.
" Pagi Bun."
" Pagi juga." ucap Ara sambil menyiapkan sarapan.
" Ayah mana Bun?" tanya Aldric.
" Oh ayah udah berangkat dari tadi. Katanya ada meeting penting."
" Oh."
Setelah itu hening karena sudah tradisi keluarga Halderman kalau makan tidak berbicara.
" Bun Al udah selesai, Al berangkat dulu ya Bun, assalamualaikum." ucap Aldric sambil menyalami Ara.
" Waalaikumsallam bang hati-hati ya."
" Iya Bun."
~HURT~
Di negara yang berbeda dengan badan terbujur kaku yang masih bernafas mulai menggerakkan jarinya. Sudah empat tahun Leyza koma, di negara Rusia.
" Al Al Al." ucapnya begitu lirih yang memanggil nama Aldric.
" Yaampun." Yups. Itu suara flora.
Flora yang melihat itu langsung memanggil dokter yang selama ini dia percayakan untuk merawat Leyza. Tak lama kemudian flora dateng bersama dokter.
" Nona." panggil flora kepada Leyza yang mulai mengerjabkan matanya.
Dokter langsung memeriksa Leyza.
" Kondisi nona sudah sangat membaik." ucap dokter tersebut.
" Haus." ucap Leyza. Dengan singgap flora langsung mengambilkan air putih.
Leyza langsung minum dengan terburu-buru.
" Kamu siapa?" tanya Leyza yang merasa tidak pernah melihat flora.
" Aku flora. Nama kamu siapa?"
" Leyza." " Kaki aku kenapa kok gak bisa bergerak?" tanya Leyza kepada flora.
" Itu hal yang wajar nona, persendian kaki nona mati rasa karena nona koma cukup lama." ucap dokter yang mencoba menjelaskan.
" Iya kah? Emang aku koma berapa hari?" tanya Leyza.
" Iya dan kamu koma selama empat tahun." jawaban flora membuat Leyza melongo tak percaya. Selama itu kah dia koma.
" Kalau gitu saya permisi nona." pamit dokter tersebut.
" Kenapa aku bisa ada disini?" tanya Leyza kepada flora.
" Aku menemukan mu di pinggir pantai saat aku ingin melihat sunset, saat itu kamu sangat mengenaskan."
" Iya kah."
" Iya."
" Terima kasih sudah menyelamatkan aku." ucap Leyza tulus disertai senyuman manisnya.
" Iya sama-sama."
🌿🌿🌿
" Leyza kamu bisa." ucap flora yang menyemangati Leyza uang sedang belajar berjalan lagi. Ini sudah tiga hari Leyza sadar dan dokter menyarankan Leyza agar cepat-cepat terapi berjalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
HURT ( SLOW UPDATE)
Teen FictionAku sama seperti saudaraku. Aku lahir dari rahim yang sama seperti saudaraku. Aku sama. Sama seperti mereka. Tapi mengapa aku diperlakukan dengan berbeda? Aku ingin diberi perhatian yang sama. Disayangi layaknya anak sendiri. Tapi nyatanya aku han...