lima lima

892 77 3
                                    

Adakalanya kita akan merasa bahagia,namun pasti selalu saja ada masalah yang mengakibatkan kita menjadi sedih. Kebahagiaan dan kesedihan memang saling berdampingan,tentunya itu menjadi pilihan kita akan memilih yang mana.

Selama ini kai lah yang menjadi pembawa kebahagiaan dan ketentraman,namun ga menutup kemungkinan kalau dia juga yang membawa kesedihan itu.

Seperti saat ini,setelah bisnis show roomnya telah rampung sekitar 1 bulan yang lalu kai menjadi seorang yang ambisius terharap segala sesuatu. Dia terkesan memaksa akan segala hal,ya contohnya gue harus makan ini,gaboleh itu,harus ini semuanya dia yang mengatur.

Dalam seminggu kai hanya kerja di kantornya hanya 2 hari,yaitu senin dan rabu. Sisanya dia bisa kerja diapartemen. Hal itu awalnya membuat gue senang bukan main,karena tentunya kita akan menghabiskan banyak waktu bersama. Namun ternyata gue malah sebel sama dia,bawaannya gue pengen gebukin dia pake kayu. Kalau liat wajahnya gue pengen bejek bejek,ditambah dia sekarang jadi orang yang suka maksa gue jadi stress sendiri.

Kehamilan gue yang sudah mencapai 5 bulan ini bukan hal yang main main. Sekarang,gerak gue terbatasi karena terhalang oleh perut gue yang sudah besar ini.

"Kamu ko sekarang jadi males makan gitu sih jen?"tanya kai ketika melihat makanan gue masih utuh belum tersentuh sama sekali.

Jujur aja,gue bosen karena harus makan sayuran setiap pagi,emangnya gue kambing!? Rasanya gue pengen nangis aja sekarang,maki maki kai yang bisanya cuman ngomel ngomel tentang kesehatan baby gue. Kalo bisa,gue pengen pindahin kehamilan gue sama dia,biar dia bisa ngerasain rasanya hamil besar kaya gimana.

"Aku mual"balas gue masih terfokus pada buku bacaan.

"Jangan gitu dong jen,kamu udah janji kan gabakalan nyepelein soal makanan karena baby kita juga perlu asupan nutrisi yang banyak"kai memulai perbawelannya,gue hanya mengangguk sebagai tanggapan.

"Sekarang,makan dulu sebelum kamu pergi senam"

"Abis itu minum susunya"

"Aku bakal siapin minum buat kamu senam nanti"

"Berisik kai!aku lagi baca buku. Denger kamu ngomel dari tadi aku jadi pusing sendiri"bentak gue,dan baru sadar kenapa gue ngebentak dia setelah kai menatap gue bingung.

"Aku lanjut kerja"pamit dia masuk ke ruang kerjanya dengan benturan pintu yang tidak semestinya ia lakukan.

Gue bersiap siap pergi ke tempat senam seperti yang biasa gue lakukan sekitar 1 bulan terakhir ini seperti yang dianjurkan oleh dokter. Disana memang gue mendapat banyak pengetahuan baru,tapi sayangnya gue ga pandai untuk bersosialisasi dengan ibu hamil lainnya. Kenapa?karena gue ga suka ikut ikut ngerumpi bareng mereka. Kalo baby gue sampe denger,bisa berabe.

Kai bener bener menyiapkan minum dan cemilan sehat untuk bekal gue senam,kita berbicara seperlunya sampai dia mengantarkan gue ke tempat senam.

"Nanti telpon aja kalau udah mau pulang"kata kai yang gue angguki.

Dia mengelus rambut,mengecup jidat serta mencium perut gue sebelum dia kembali ke apartemen.

Gue kadang suka mikir,apa karena bawaan bayi yang mengakibatkan gue kesel mulu sama kai dan dia juga sibuk sama kerjaannya yang bikin dia kesel sama gue?gue jadi pengen nangis sendiri. Seharusnya gue ga jadi jauh gini sama kai,atau sebenernya gue yang menjauh dari dia?

Sebelum masuk ke tempat senam gue memutuskan untuk menelpon mami untuk menjemput gue disini. Sepertinya gue harus membicarakan ini dengan yang lebih berpengalaman.

Tanpa menunggu lama mobil mercedes putih berhenti di depan pintu masuk,gue yang sedang menunggu di kursi tunggu segera berdiri sembari membawa jinjingan yang langsung dibawa oleh anak buah mami. Bahkan gue sampe mau dipegangin saat turun dari tangga saat menuju mobil.

Come Back Home : JenKai [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang