Nine - Ulterior

2.3K 297 3
                                    

"Sunbae! Aku menemukan sesuatu!"

Jimin dan Hoseok menoleh pada pria berjas putih yang berjalan cepat membawa kertas kearah mereka. Choi Yeonjun.

"Ini! Aku menemukannya saat akan mengotopsi tuan Ko, dan kau tahu? Aku juga menemukan hal yang sama pada tuan Song!"

Jimin mendekati Hoseok, sama-sama melihat kertas yang disodorkan Yeonjun. Gambar kerah baju korban yang ternoda lipstik.

"Apa ini? Lipstik?"

"Iya! Apa itu membantu?" Yeonjun menatap Hoseok dan Jimin penuh harap. Ia sangat ingin membantu memecahkan kasus ini. Karena menurutnya kasus ini keren.

"Tidak sebelum kita tahu siapa pemilik bibir ini. Ambil sampelnya! Milik tuan Song juga, lalu minta Beomgyu menganalisisnya."

Yeonjun berpikir sebentar.

"Kalau tuan Ko aku bisa mengambil sampelnya, tapi kalau tuan Song aku hanya punya gambarnya."

"Ya sudah, serahkan saja pada Beomgyu."

"Baik."

Yeonjun pergi mengerjakan yang diperintahkan padanya.

"Hyung, ayo kembali ke TKP. Ini sudah dua hari, kurasa stiker nya sudah dipasang."

Hoseok mengangguk lalu mengambil kunci mobilnya.

"Ayo! Aku akan menangkap pembunuh sialan itu!"

Hoseok melangkah mantap diikuti Jimin dibelakangnya.

●●●○●●●

Lagi. Hoseok dan Jimin membuka matanya lebih lebar. Mencari stiker yang sebenarnya mereka tidak yakin ada atau tidak.

Hoseok menyusuri sampai ke bagian belakang hotel, sedangkan Jimin berada disekitar garis polisi.

Mata Jimin menangkap sesuatu yang mencolok diantara bebatuan.

Gotcha!

"Hyung, ketemu!"

Hoseok menghampiri setelah mendengar suara Jimin. Matanya berbinar melihat sesuatu yang dipegang Jimin. Stiker.

"Disini ada, berarti di tempat tuan Song terbunuh juga ada hyung."

"NSeok? Itu nama perusahaan?"

Jimin menghendikkan bahunya. "Mungkin. Aku tidak tahu apapun tentang perusahaan orang-orang kaya."

"Ayo ke tempat tuan Song dibunuh. Kalau disana ada Stiker A&Y artinya NSeok adalah target selanjutnya."

Jimin mengangguk lalu mengikuti Hoseok menuju mobil.

"Menurutmu kenapa dia membunuh para CEO hyung?"

Jimin memperhatikan stiker yang dia pegang sedangkan Hoseok fokus mengemudikan mobilnya.

"Entah. Mungkin dia pembunuh bayaran yang menuruti perintah CEO lain."

"Kalau memang begitu, kurasa aku harus membunuhnya bersama tuannya."

"Jangan lupa masih ada kemungkinan kalau dia benar-benar Kim Seokjin."

"Berhenti mengingatkanku hal buruk hyung!"

Hoseok hanya terkekeh lalu mempercepat laju mobilnya.

●●●○●●●

"Jimin sebelah sini!"

Kali ini giliran Jimin yang berlari menghampiri Hoseok.

Mr. KIM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang