Taehyung berjalan santai di koridor menuju kelasnya. Masih pagi, belum terlalu banyak siswa yang datang.
"Taetae hyung!!"
Taehyung terlonjak mendengar suara melengking yang memanggil namanya.
"Kau berisik Jeon Jungkook!" Taehyung memberikan tatapan tajam pada pria yang tersenyum riang disampingnya.
"Tugas matematikamu sudah selesai?"
Taehyung mengangguk. "Sudah. Kenapa? Kau belum?"
Jungkook tersenyum polos menampilkan barisan gigi kelincinya.
"Taetae hyung tampan hari ini, Jungkookie pinjam tugas matematika ya?"
"Boleh."
Jungkook tersenyum sumringah. "Sungguh?"
Taehyung mengangguk. Namun tersenyum jahil setelahnya. "Sebagai bayaran, belikan aku apartemen."
Jungkook melongo. Ia menghentakkan kakinya kesal lalu menyusul Taehyung yang berjalan didepannya.
"Ayolah hyung~ kau tega melihat kelincimu ini dihukum Ahn saem yang mengerikan?"
"Sejak kapan kau mengaku kau itu kelinci?"
Jungkook mengerucutkan bibirnya. "Demi tugas." Gumamnya yang masih didengar Taehyung.
"Salah siapa tidak mengerjakan tugas?"
Jungkook semakin mengerucutkan bibirnya. "Ayolah hyung~ pinjami tugasmu."
Taehyung melirik Jungkook sekilas lalu kembali tersenyum jahil.
"Katakan aku tampan dulu."
"Tadi kan sudah."
"Ani. Katakan aku tampan, baik hati, dan tidak sombong. Kelinci Jungkookie sayang Taetae hyung."
Jungkook melongo untuk kedua kalinya. Ia mendengus sebal. "Hyung menyebalkan."
"Tidak mau tugasku? Ya sudah."
Taehyung melangkah menjauhi Jungkook yang membuat Jungkook panik.
"Baiklah baiklah. Taetae hyung tampan, baik hati, dan tidak sombong. Kelinci Jungkookie sayang Taetae hyung!"
Taehyung tersenyum puas lalu melemparkan buku tugasnya ke arah Jungkook. Beruntung Jungkook berhasil menangkapnya dengan tepat sebelum buku itu menampar wajahnya.
Jungkook mendengus kesal. Untunglah koridor masih sepi, jadi tidak ada yang melihat tingkah kekanakannya bersama Taehyung. Kalau tidak, apa yang akan terjadi pada image badboy nya.
Jungkook menghela napas lalu mengikuti Taehyung masuk kedalam kelas. Dia memang berandal tapi dia akan menurut pada Taehyung. Bahkan ia menurut saat Taehyung memintanya berhenti membolos. Hanya satu yang Taehyung tidak pernah minta dari Jungkook. Taehyung tidak pernah memintanya berhenti berkelahi.
●●●○●●●
"Aw! Pelan-pelan hyung! Sakit!"
Taehyung melembutkan gerakan tangannya membersihkan luka Jungkook. Sekarang sudah jam pulang sekolah. Sekolah juga sudah sepi, hanya tersisa Taehyung dan Jungkook yang duduk direrumputan taman disamping ruang guru.
"Kau yang memukul duluan atau mereka?" Taehyung bertanya sambil tetap fokus membersihkan darah kering dibeberapa bagian wajah Jungkook yang terluka.
"Mereka. Ada cctv, aku tidak berani memukul duluan."
"Anak pintar. Kau akan selamat dari hukuman."
Taehyung meneteskan obat merah pada kapas lalu menekannya pada luka Jungkook yang membuat Jungkook meringis menahan sakit.
"Kemarin Yoongi hyung menelfonku. Katanya dia melihatmu di jalan saat jam latihan judo."
Jungkook diam. Tidak menjawab. Tidak ingin menjawab tepatnya.
"Kau membolos?"
Jungkook masih diam. Enggan menjawab.
"Ingin berhenti?"
Jungkook tetap diam.
Taehyung menghela napasnya lalu menempelkan plester luka di wajah Jungkook.
"Kalau ingin berhenti katakan saja. Kau tahu kan? Aku tidak pernah memaksamu. Tapi jangan salahkan aku kalau kau nantinya merasa kehilangan."
Jungkook membulatkan matanya lalu menggeleng cepat.
"Tidak! Aku tidak mau kehilangan apapun dan siapapun."
Taehyung tersenyum lalu menepuk kepala Jungkook sekilas.
"Kalau tidak mau kehilangan kau harus menjaganya. Kau harus kuat agar bisa menjaga dirimu dan orang-orang disekitarmu. Mengerti?"
Jungkook mengangguk. "Aku akan menjagamu hyung."
Taehyung tersenyum lagi lalu memasukkan peralatan p3k kedalam tasnya.
"Hyung, tidak penasaran kenapa aku membolos latihan kemarin?"
"Kalau aku penasaran kau akan memberitahuku?"
Jungkook berpikir sebentar. Senyum jahilnya mengembang. "Mungkin."
"Kalau begitu, aku tidak penasaran."
Jungkook membulatkan matanya. "Kenapa?"
"Karena kau mungkin tidak akan memberitahuku."
"Aku akan memberitahumu."
Taehyung tersenyum penuh kemenangan. Jungkook gagal menjailinya.
"Kalau begitu beri tahu aku."
"Katakan dulu kau penasaran hyung!"
Taehyung terkekeh. Jungkook benar-benar seperti anak kecil. Tidak mau kalah.
"Baiklah. Aku penasaran, beritahu aku."
Jungkook mengembangkan senyumnya lalu mengambil sebuah kotak dari dalam tasnya. Ia menyerahkan kotak hitam dengan hiasan pita biru diatasnya kepada Taehyung.
"Selamat ulang tahun hyung!"
Taehyung mengernyit. "Ulang tahunku sudah terlewat beberapa bulan yang lalu."
"Saat itu aku belum punya uang. Aku baru bisa membelikanmu hadiah sekarang."
"Kau tidak perlu memaksa memberiku hadiah kookie."
Jungkook menggeleng. "Hyung selalu memberiku hadiah saat aku ulang tahun, aku juga mau memberi hyung hadiah. Lagipula ini bukan barang mahal. Ayo terima hyung!"
Taehyung menyipitkan matanya. "Kau memberiku barang murah?"
Jungkook mengerjapkan matanya. "Hyung~"
Taehyung tertawa lalu mengambil kotak yang masih ada ditangan Jungkook. "Terima kasih."
"Kau belum tahu isinya tapi sudah bilang terima kasih."
Taehyung terkekeh lalu membuka kotak hadiahnya. Sepasang sepatu berwarna hitam dengan kombinasi warna merah.
"Wah! Bagus! Kau sangat tahu apa yang aku butuhkan."
Jungkook tersenyum puas mendapat respon baik atas hadiahnya.
"Mulai sekarang pakai ini hyung. Jangan pakai sepatu jelekmu itu lagi!"
"Ya! Ini hanya robek sedikit. Jahat sekali kau bilang sepatuku jelek."
Jungkook tersenyum polos. Taehyung memasukkan kotak sepatu dari Jungkook kedalam tasnya.
"Ayo pulang."
Jungkook mengikuti Taehyung yang melangkah hendak meninggalkan area sekolah. Sekarang saatnya pulang.
●●●○●●●
FYI, kalau tidak ada halangan aku up setiap kamis dan minggu
Terima kasih 💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. KIM ✔️
FanficTidak semua yang terlihat adalah kenyataan. Tidak semua yang ditampilkan adalah kebenaran. Terkadang kenyataan menempatkanmu dalam posisi sulit. Terkadang kebenaran membuatmu jatuh. _JM ______________ [BTS FANFICTION] Start : 9/6/2019 Finish : 5/9/2...