Eight - You Never Walk Alone

2.3K 302 8
                                    

Lagi-lagi seorang CEO terbunuh. Ko Taeyang, CEO SunCity terbunuh tadi malam. Ia ditembak didalam mobilnya setelah menghadiri meeting di hotel.

.......

Jimin mengusak rambutnya frustasi. Sudah dua hari dia mengalami kebingungan memecahkan misteri stiker yang ia temukan dan sekarang sepertinya pembunuh itu menjawabnya.

"Gila! Ini benar-benar gila! Itu artinya stiker itu target si pembunuh?! Waah! Bagaimana bisa aku lupa kalau SunCity itu nama perusahaan?"

Ocehan Hoseok sama sekali tidak membantu Jimin. Jimin menelungkupkan kepalanya di atas meja kerjanya. Kepalanya terasa mau pecah. Semua tentang pembunuh itu membuatnya pusing.

"Jim, kita harus ke TKP sekarang!"

Jimin mendongak menatap seniornya dengan tatapan lelah.

"Sudahlah hyung, kita tunggu hasil dari tim forensik saja."

"Ya! Mana bisa begitu?! Kita harus memeriksanya sendiri. Ayo cepat!" Hoseok memakai jaketnya lalu mengambil kunci mobil. Jimin mengikuti dengan ogah-ogahan. Ia merasa lelah dan jenuh. Ia merasa sedang berjalan dijalanan gelap tak berujung. Penuh misteri dan tak memiliki jalan keluar.

●●●○●●●

Suasana hotel saat ini tak jauh berbeda dari bar yang mereka kunjungi waktu itu. Dipenuhi warga yang penasaran dan polisi yang mondar-mandir mengamankan tempat kejadian. Orang-orang berjas putih sibuk mengambil foto dan sampel sebagai barang bukti. Garis polisi terpasang memanjang mengitari lokasi kejadian.

Hoseok sibuk mencari sesuatu sambil merunduk. Jimin hanya memperhatikan sekitar, terlalu lelah kalau harus mengikuti Hoseok yang bahkan ia sendiri tidak tahu sedang apa.

Merasa tak menemukan apapun yang menarik perhatiannya, Jimin melangkah mendekati Hoseok.

"Kau sedang cari apa hyung? Uangmu jatuh?"

Hoseok menegakkan tubuhnya. Mendelik menatap Jimin.

"Ya! Kau bercanda diwaktu yang tidak tepat Kim Jimin! Aku tidak sedang mencari uang."

"Lalu?"

"Stiker."

"Hah?"

"Stiker yang kau temukan sebelumnya. Pembunuh itu pasti memasangnya lagi disekitar sini."

Jimin mengangguk-angguk. Ia membiarkan Hoseok meneruskan pencarian merunduknya.

"Tapi hyung, stiker itu baru muncul beberapa hari setelah kejadian kan? Kurasa si pembunuh belum memasangnya sekarang."

Hoseok kembali menegakkan tubuhnya. Ia menatap datar tembok didepannya.

"Kau benar. Aku bodoh sekali. Pantas saja tidak ketemu-ketemu." Hoseok berlalu meninggalkan Jimin yang terkekeh.

"Tak apa hyung, aku akan mencari bersamamu besok dan seterusnya."

Hoseok mencibir. Ia kesal karena Jimin baru mengingatkannya sekarang. Padahal Hoseok sudah mencarinya sejak setengah jam yang lalu.

Mr. KIM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang