Ini kisah tentang dua pemuda yang mempunyai roda kehidupan yang tidak pernah selaras. Yohan si pem-'bully', versus Yuvin si di-"bully".
Dibalik image umum itu, tersimpan segudang rahasia yang berbanding terbalik.
| contain of boys love, harsh words...
Semua orang mempunyai roda kehidupannya sendiri. Terkadang mereka bisa berada di atas angin, tapi detik selanjutnya mereka berada di dalamnya samudera.
Lucu kadang. Katanya ini hidup kita, tapi kok yang mengatur kehidupan malah Sang Pencipta dan takdirnya?
Ini sepercik kisah dua pemuda yang hidup berjalan di atas roda kehidupan mereka masing-masing. Yang satu diatas, yang satu dibawah, dan terus selalu begitu. Tidak pernah selaras.
◼◼◼ Song Yuvin ◼◼◼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—21 tahun, tapi karena waktu dia lahir ada salah pengurusan akte kelahiran, umurnya sekarang satu tahun lebih muda, 20 tahun.
—Mahasiswa jurusan Arsitektur semester 4
—Anti sosial sekali. Tipe mahasiswa kupu-kupu
—Objek bully satu angkatan, terutama oleh oknum Kim Yohan, teman satu jurusannya. Sialnya, Yuvin selalu dapat kelompok bersama Yohan.
—Mereka tidak tahu saja kalau Yuvin punya rahasia yang sangat inpredictable.
"Woy kerjain tugas gue dong" "Iya" "Lo aja yang ngerjain, gue mau tidur" "Iya"
|•|•|•|
◼◼◼ Kim Yohan ◼◼◼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—20 tahun, lahir di keluarga yang sering pulang pergi urusan bisnis
—Mahasiswa jurusan Arsitektur semester 4
—Super duper berandalan. Tawuran dan balapan sudah jadi hobinya dari awal masuk SMP
—Senang sekali menjadikan Yuvin sebagai objek bully-nya. Habisnya, Yuvin nurut sekali, ya sudah dia manfaatkan.
—Satu kelompok tugas terus dengan Yuvin, dia yang minta sendiri ke dosen-dosen, katanya biar enak, kalau ada tugas dia tidak usah membantu apa-apa
—Jauh diluar penampilan jaket kulit yang selalu ia pakai, dia itu manusia paling kesepian yang ada di dunia
"Yohan, mama pergi dulu" "Gak usah manja, kamu laki-laki, ditinggal orangtua aja sedih" "Iya, Yohan kan emang gak pernah dianggap di rumah ini"
|•|•|•|
◼◼◼ Other PDX101 and PD101S2 trainees coming up as supporting characters ◼◼◼