xx ; brother

3K 677 131
                                    

|•|•|•|

"He's the best brother I've ever had."

Ia bersyukur. Sangat.

|•|•|•|

"Han, gue ikut ya?"

Yohan memakai sepatu ketsnya dengan santai, tidak menggubris pertanyaan laki-laki yang ada di sampingnya.

"Han, budeg."

"Ish, apa sih Yuvin berisik."

"Ikut. Gue takut lo di apa-apain sama dia."

Yohan memutar bola matanya. "Lo pikir gue anak kecil yang dibentak dikit nangis apa? Lagian gue cowok, masa kalah sama cewek."

Yuvin mendengus, "Ya gue takut aja lo sama dia berantem di cafe."

"Emangnya gue preman?"

"Iya. Dulu." Dan Yuvin langsung dicekik oleh Yohan.

"Dah ah gue berangkat dulu. Lo pulang sana, kerjain base awal kek apaan gitu." omel Yohan.

"Nah kan ujung-ujungnya lo jadiin gue babu lagi." Yuvin mengeluh.

Yohan tersenyum manis, "Yaudah gak usah dikerjain aja kalo gitu. Lo ga dapet nilai project ini deh, manusia teladan~"

"Sialan ngejek."

Yohan tertawa sebentar lalu mengibaskan tangan. "Gue pergi, dadah." katanya dan melangkah pergi meninggalkan Yuvin.

Yuvin menghela nafas lalu masuk ke rumah Yohan untuk membereskan beberapa material project. Setelah rapi dia simpan goodie bag itu di sofa lalu beranjak keluar rumah.

Mau pulang.

Ya tidak lah.

Untuk menyusul calon pendamping hidupnya yang akan bertemu dengan saudaranya.

Calon pendamping—yang mana ya? Yang inisialnya Y atau C?


Yang Y lah, masih nanya. Batin Yuvin sambil sedikit ngegas.

•••

Entah Yohan yang terlalu tepat waktu atau bagaimana, ternyata dia sampai duluan di cafe. Suasana cafe itu cozy sekali, ada beberapa keluarga yang makan di meja yang sama, kadang-kadang kalau si anak makannya belepotan, ibunya dengan telaten mengelap bibir anaknya.

Aduh, Yohan mana pernah diperlakukan begitu oleh ibunya. Diusap kepalanya waktu tidur saja tidak pernah.

Mendadak galau.

Lagian Chaewon untuk apa juga mengajaknya ke tempat makan keluarga seperti ini, bikin iri saja.

Yohan asyik melamun sampai saat Chaewon menarik kursi di depannya. Yohan langsung menoleh dan tiba-tiba duduk tegak. Canggung.

Wanita itu mengulurkan tangannya dengan wajah ramah, "Hai kak, gue Kim Chaewon, adik kandung lo."

Yohan memasang senyum canggung. First impression, gila. Bisa dibayangkan, pertama kali bertemu, lalu cara perkenalannya seperti itu. Rasanya Yohan mau mengutuk ibunya karena melahirkan adik semenyebalkan dan setidak sopan wanita yang di hadapannya ini.

"Yohan." jawab Yohan singkat tanpa membalas jabatan tangan Chaewon.

Chaewon mengedikan bahunya acuh. "So, langsung aja ke inti masalahnya ya? Gue yakin lo udah tau hal dasar tentang gue. Dari mulai gimana gue bisa lahir, sampai gue bisa satu SMA sama pacar lo."

[1] Road of Life | Yuvin x YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang