|•|•|•|
"Tell me who am I."
Seringai, tarikan di tengkuk, lalu tersenyum.
|•|•|•|
Yohan tidur dengan nyenyak malam itu. Rasanya sudah lama sekali Yohan merasakan kenyamanan dari tidur. Bibirnya melengkung indah sembari matanya melihat langit biru yang tampak cantik hari ini.
Yohan melirik ke jam wekernya dan melihat jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi. Kalau biasanya Yohan akan kembali tidur, kini Yohan malah bangkit dan membersihkan diri sejenak. Sikat gigi, cuci muka, dan merapikan rambutnya. Ia mengganti pakaiannya ke polo shirt dan training hitam lalu menyampirkan handuk kecil di lehernya.
Yohan keluar dari rumahnya dengan tatapan heran dari seluruh penjuru rumah. Bahkan rasanya benda mati di rumah Yohan pun ikut terheran melihat jiwa pemalas Yohan tiba-tiba meluangkan waktunya untuk berolahraga mengelilingi komplek.
Yohan sengaja ingin berolahraga sebelum kelasnya dua jam lagi. Lari-lari selama satu jam tidak masalah. Sekalian menghilangkan stress.
Yohan baru sadar dirinya sangat jarang keluar di sekitaran rumahnya ketika dirinya selalu dihujani tatapan kagum dan pekikan tertahan dari orang-orang yang melihatnya. Yohan sebenarnya ingin tertawa. Pesonanya memang sulit ditaklukan sepertinya.
"He? Kak Yohan?"
Yohan melambaikan tangannya ke pemuda berambut merah pudar itu. "Hai Eunsang!"
Eunsang mengucek matanya lalu mengedip-ngedip, "Ini beneran kak Yohan? Kak Yohan yang keluar dari rumah cuma buat kuliah doang?"
Yohan mendecak mendengar perkataan tetangga sekaligus adik tingkatnya di kampus ini, "Iya Sang. Sekali kali lah keluar gini."
Eunsang menyengir saja, "Ya bagus deh kalo gitu kak. Kakak sendirian aja?" Yohan mengangguk.
"Bareng aja sama aku sama Chajun, gimana?" tawar Eunsang.
Yohan langsung menggeleng, "Gausah Sang, lo sama Junho kan lagi masa pedekate. Nanti gue jadi orang ketiga."
Eunsang mendecak kagum, "Sumpah ya kak Yohan, kakak bukan kak Yohan yang aku kenal!"
Yohan menggaruk kepalanya, "Emang kenapa?"
"Kakak keliatan lebih ceria aja. Lebih ramah lagi."
"Oh gitu ya, hehe." kata Yohan canggung.
"Yaudah deh, kalo gitu aku nyamperin Chajun dulu. See you di kampus kak!" kata Eunsang lalu meninggalkan Yohan.
Emang ada yang beda ya? Gumam Yohan dalam hati.
•••
Yohan datang ke kampus sepuluh menit sebelum kelas dimulai. Lagi-lagi saat di kampus Yohan menjadi pusat perhatian. Ada yang bilang Yohan terasa berbeda hari ini, Yohan bikin pangling, Yohan makin mempesona, dan yang lebih parah—
Yohan terlihat manis sekali hari ini.
Poin utamanya ada di tangan yang tenggelam di hoodie berwarna hitam itu.
Yohan bisa melihat beberapa temannya menggigit kuku saat melihat penampilan Yohan.
Napadah anjir padahal cuma pake hoodie doang. Batin Yohan.
"Buset, Kim Yohan." Yohan mengalihkan pandangannya ke arah dua sahabatnya yang cengo melihatnya.
Minkyu menyentuh dahi Yohan, "Gak panas, Gyul."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Road of Life | Yuvin x Yohan
Hayran KurguIni kisah tentang dua pemuda yang mempunyai roda kehidupan yang tidak pernah selaras. Yohan si pem-'bully', versus Yuvin si di-"bully". Dibalik image umum itu, tersimpan segudang rahasia yang berbanding terbalik. | contain of boys love, harsh words...