|•|•|•|
"I thought today won't be my special day."
I'm wrong.
|•|•|•|
"Anjir itu si Yuvin?""Woy demi apa? Si Yuvin yang cupu itu?"
"Ganteng banget"
"Yuvin, I love youu!!"
Suasana kampus pagi itu sangat ramai dengan bisikan maupun pekikan tertahan saat Song Yuvin sampai disana. Yuvin yang melihat teman-temannya terkejut seperti itu hanya tersenyum kecil.
Bagaimana tidak, seorang Yuvin yang biasanya memakai kacamata bulat, buku di lengan, ransel di bahu, juga pakaian yang rapi terlihat sangat berbeda hari ini.
Dahi yang biasanya tertutup poni kini terbuka. Lengan kemeja putihnya digulung sampai siku juga celana jeans membalut kakinya yang panjang. Benar-benar berbeda hingga membuat warga kampus terpesona oleh si mahasiswa kupu-kupu nan ansos itu.
Jujur saja sebenarnya Yuvin agak risih juga digunjing seperti ini. Dia yang selama lima semester ini tidak pernah dilirik dengan mata berbinar—kecuali kalau sedang dimintai bantuan tugas—mendadak sedikit kikuk berjalan di koridor kampus.
Penyebab awal Yuvin merubah penampilannya menjadi seperti ini adalah karena permintaan kekasihnya, Yohan. Singkatnya di kencan mereka akhir pekan kemarin Yuvin kalah taruhan dari Yohan di game biliar. Dan sebagai hukumannya, Yohan menantang Yuvin untuk membawa Kevin ke kampus dengan merubah penampilannya. Yuvin awalnya panik karena tadinya dia takut identitas Kevin akan terbongkar, tapi karena Yohan merengek pada Yuvin untuk merubah penampilan, ya sudah Yuvin manut saja.
Dan jadilah seperti ini. Yuvin yang tiba-tiba menjadi idola kampus, juga Yohan yang misuh-misuh di kantin fakultas.
Yohan tidak tahu kalau efek makeover pacarnya bisa sedahsyat ini bagi warga kampusnya. Ya, Yohan akui kalau Yuvin itu menawan—apalagi saat dia sedang dalam Kevin mode. Maka dari itu tadinya Yohan ingin sekali saja sedikit memamerkan pacarnya yang sebenarnya bisa sekeren ini pada teman-temannya. Tapi naas, senjata makan tuan.
Telinga Yohan rasanya gatal juga tangannya sudah memutih karena terlalu lama mengepal. Dari ujung gerbang kampus sampai kantin fakultas sini semuanya membicarakan soal Yuvin.
"Hhh, tau gini gue ga nyuruh dia buat gitu." sesal Yohan sambil menelungkupkan wajahnya ke meja.
Hangyul yang ada di sebelah Yohan tertawa, "Mampus kan lo, senjata makan tuan."
Minkyu di sebelah Yohan yang lain ikut mengejek, "Selamat menikmati pujian untuk pacarmu, Yohan."
Yohan langsung menegakkan tubuhnya dan mendelik ke arah Minkyu. "Lo tau dari mana gue pacaran sama dia?"
Hangyul dan Minkyu memutar bola matanya, "Ya dikira kita berdua bego kali. Lo sama Yuvin di kelas tuh keliatan banget sok sok ga kenal."
Minkyu ikut berpendapat, "Lagian kita juga pernah mergokin kalian berdua makan es krim di BR waktu itu."
Yohan refleks menutup mulut Minkyu, "Diem lo. Awas kalo lo bocorin ke kampus."
Minkyu menepis tangan Yohan, "Ya ngapain juga setan."
Mata Hangyul melirik ke arah koridor, tak lama senyumnya mengembang. "Well, kita berdua ga perlu spill ke seisi kampus kok."
Yohan mengernyit, "Maksud lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Road of Life | Yuvin x Yohan
Fiksi PenggemarIni kisah tentang dua pemuda yang mempunyai roda kehidupan yang tidak pernah selaras. Yohan si pem-'bully', versus Yuvin si di-"bully". Dibalik image umum itu, tersimpan segudang rahasia yang berbanding terbalik. | contain of boys love, harsh words...