CHAPTER 12

298 12 0
                                    

" Baiklah ... Aku setuju ikut kau ke China . Tapi sebelum tu , bantu aku untuk elakkan dari bertembung dengan Iris "

FENDI angguk , tapi masih risau mengenai sesuatu . Fendi bertongkat dagu dihadapan Dinara yang buntu .

" Kau dah fikir masak-masak ke? Kau percayakan aku? Kau tak menyesal ikut dengan aku? Lelaki yang kau tak kenal langsung "

Ujar Fendi . Dinara tanpa ragu lantas menganggukkan kepala .

" Aku percaya pada takdir Tuhan ... Dan aku percaya , kau adalah lelaki yang baik "

Fendi senyum kacak . Sempat menepuk kedua pahanya sebelum bangkit berdiri . Dinara turut berdiri , menatap pelik pada Fendi .

" Kalau itu dah menjadi keputusan kau ... Aku siap tolong kau . Tapi , tolong jangan percayakan aku 100% ... Maksud aku , kau perempuan yang comel Dinara ... Lelaki mana pun tentu akan terpikat pada kecomelan kau "

Mendengar kata-kata Fendi , cepat Dinara mengorak langkah menghampiri Fendi . Terduduk lelaki itu kembali ke atas sofa , terkejut dengan Dinara yang tiba-tiba mendekatinya . Fendi melekapkan telapak tangan ke dada sendiri

" Kau ... kenapa Dinara? " Nada Fendi sedikit gagap

" Anggap je aku tak comel . Okey? Tolong Fendi , bantu aku dengan seikhlas hati kau . Aku janji , aku akan balas semua kebaikan kau . Please? "

Fendi menelan liur ... Dinara masih mendekatinya . Fendi menghela nafas , bingkas berdiri lalu merengangkan badan . Dinara bingung dengannya , Fendi berulang kali menelan liur tak pandang Dinara .

" Aku akan bantu kau ... "

Ucap Fendi . Dinara ukir senyum . Kali ini , Fendi pandang Dinara . Senyuman Dinara turut menguntum senyum dibibirnya .

" So sekarang ... Boleh aku tengok wajah Tengku Iris? Bak fone kau "

Terkebil mata Dinara , Fendi turut mengedipkan mata .

" Fone? "

" Emm . Fone "

Dinara geleng kepala . Sesungguhnya dia tak pernah memiliki sebarang gadget . Seperti yang lainnya .

" Apa maksud dengan geleng tu? " Soal Fendi

" Aku takde fone "

Fendi buat-buat terkejut , sekali lagi melekapkan telapak tangan ke bibir sendiri . Dinara mahu menangis , usikan Fendi sangat memilukan buat Dinara .

" Joke ... Takpe , kita guna fone aku "

Ujar Fendi ,gelak . Dinara usap wajahnya , Fendi mencuri tatapan Dinara . Senyum kecil saat merenung wajah gadis itu .

" Siapa nama dia ? " Soal Fendi . Duduk bertentangan dengan Dinara

" Tengku Iris Irshad "

///

Langit mula berubah warna , Dinara masih belum Iris temui . Iris seakan hilang arah , buntu dan celaru hilangnya Dinara . Iris menjerit di dalam bilik tidurnya , habis seluruh barangan di dalam rumah itu Iris sepahkan dan pecahkan .

" Kau kenapa Iris? Gila talak? " Ujar Fairuz dimuka pintu . Sudah marah

" Diamlah!! Baik korang tolong aku cari mana perempuan tak guna tu!!! "

Fairuz dan Saqeef kembali berpandangan . Kelakuan Iris sangat memalukan dimata kedua sahabatnya itu .

" Dinara! Perempuan sial! Pelacur! Kau di mana sial!! " Jerit Iris , membingitkan telingan Fairuz dan Saqeef

BUTAKAH CINTA (COMPLETE)✅Where stories live. Discover now