" Baiklah ... Aku setuju ikut kau ke China . Tapi sebelum tu , bantu aku untuk elakkan dari bertembung dengan Iris "
FENDI angguk , tapi masih risau mengenai sesuatu . Fendi bertongkat dagu dihadapan Dinara yang buntu .
" Kau dah fikir masak-masak ke? Kau percayakan aku? Kau tak menyesal ikut dengan aku? Lelaki yang kau tak kenal langsung "
Ujar Fendi . Dinara tanpa ragu lantas menganggukkan kepala .
" Aku percaya pada takdir Tuhan ... Dan aku percaya , kau adalah lelaki yang baik "
Fendi senyum kacak . Sempat menepuk kedua pahanya sebelum bangkit berdiri . Dinara turut berdiri , menatap pelik pada Fendi .
" Kalau itu dah menjadi keputusan kau ... Aku siap tolong kau . Tapi , tolong jangan percayakan aku 100% ... Maksud aku , kau perempuan yang comel Dinara ... Lelaki mana pun tentu akan terpikat pada kecomelan kau "
Mendengar kata-kata Fendi , cepat Dinara mengorak langkah menghampiri Fendi . Terduduk lelaki itu kembali ke atas sofa , terkejut dengan Dinara yang tiba-tiba mendekatinya . Fendi melekapkan telapak tangan ke dada sendiri
" Kau ... kenapa Dinara? " Nada Fendi sedikit gagap
" Anggap je aku tak comel . Okey? Tolong Fendi , bantu aku dengan seikhlas hati kau . Aku janji , aku akan balas semua kebaikan kau . Please? "
Fendi menelan liur ... Dinara masih mendekatinya . Fendi menghela nafas , bingkas berdiri lalu merengangkan badan . Dinara bingung dengannya , Fendi berulang kali menelan liur tak pandang Dinara .
" Aku akan bantu kau ... "
Ucap Fendi . Dinara ukir senyum . Kali ini , Fendi pandang Dinara . Senyuman Dinara turut menguntum senyum dibibirnya .
" So sekarang ... Boleh aku tengok wajah Tengku Iris? Bak fone kau "
Terkebil mata Dinara , Fendi turut mengedipkan mata .
" Fone? "
" Emm . Fone "
Dinara geleng kepala . Sesungguhnya dia tak pernah memiliki sebarang gadget . Seperti yang lainnya .
" Apa maksud dengan geleng tu? " Soal Fendi
" Aku takde fone "
Fendi buat-buat terkejut , sekali lagi melekapkan telapak tangan ke bibir sendiri . Dinara mahu menangis , usikan Fendi sangat memilukan buat Dinara .
" Joke ... Takpe , kita guna fone aku "
Ujar Fendi ,gelak . Dinara usap wajahnya , Fendi mencuri tatapan Dinara . Senyum kecil saat merenung wajah gadis itu .
" Siapa nama dia ? " Soal Fendi . Duduk bertentangan dengan Dinara
" Tengku Iris Irshad "
///
Langit mula berubah warna , Dinara masih belum Iris temui . Iris seakan hilang arah , buntu dan celaru hilangnya Dinara . Iris menjerit di dalam bilik tidurnya , habis seluruh barangan di dalam rumah itu Iris sepahkan dan pecahkan .
" Kau kenapa Iris? Gila talak? " Ujar Fairuz dimuka pintu . Sudah marah
" Diamlah!! Baik korang tolong aku cari mana perempuan tak guna tu!!! "
Fairuz dan Saqeef kembali berpandangan . Kelakuan Iris sangat memalukan dimata kedua sahabatnya itu .
" Dinara! Perempuan sial! Pelacur! Kau di mana sial!! " Jerit Iris , membingitkan telingan Fairuz dan Saqeef
YOU ARE READING
BUTAKAH CINTA (COMPLETE)✅
RomanceBASIC ON TRUE LOVE STORY tapi bukan dari author 💕 Inspirasi dari sekeliling. sinopsis 👇 Kerana takut akan 'Kehilangan' , dia memilih untuk sehidup semati dengan TENGKU IRIS IRSHAD . Seorang lelaki yang bersifat pemalu dan pendiam . Namun , setelah...