SPECIAL CHAPTER

394 15 3
                                    

DINARA buka mata bila terdengar bunyi muzik yang sangat kuat . Hampir pecah gegendang telinga . Katanya . Mendengus didalam bilik tidur . Dinara menutup telinga , tapi memang tak dapat tahan lagi .

" Hubby ... "

Jerit Dinara . Lembut saja suara jeritannya . Fendi tengah masak di dapur , katanya nak masak sahur . Maklumlah , ramadhan pertama bersama isteri .

" B ... "

Dinara sudah tiba diruang dapur . Geleng kepala bila lihat suaminya begitu asyik menari didapur sambil memasak . Badan juga turut digerakkan , terpekik menyanyi diwaktu subuh .

" Aik ... Sayang dah bangun? "

Segera Fendi menoleh bila dengar suara isterinya , Dinara . Fendi mematikan api dapur , menghampiri isterinya yang tengah sarat mengandung .

" Memanglah dah bangun . Asal pasang muzik kuat sangat B? Ni subuh lah B . Tak pasal-pasal kita kena halau jiran "

Geram Dinara . Fendi buat muka kesian lalu membantu Dinara untuk duduk di kerusi itu . Fendi duduk di samping isterinya , bertongkat dagu bersama senyum bahagia . Tangannya mula mengusap perut isterinya .

" Sorry . Tahu lah kan , dah lama B cuti . Rindu pulak nak menyanyi , menari , foto ... "

" Fotoshoot dengan model?? "

Ujar Dinara , sepantas kilat memintas ucapan Fendi . Cemburu . Fendi ternganga , terlepas kata . Cepat-cepat Fendi mencium perut Dinara

" Sorry baby . Ayah setia dengan yang satu . Sorry sayang . B tak niat pun "

Ujar Fendi memohon maaf . Mencium bibir Dinara sekilas . Dinara masih buat muka marah dan geram yang amat pada suaminya

" Tak niat , tak niat . Orang lelaki begitulah . Mentang kita dah buncit , mulalah ... "

Fendi gelak mendengar kata-kata Dinara . Sangat cemburu ni . Fendi kucup dahi Dinara , kucup perut Dinara dan jemari isterinya digenggam mesra .

" Sorrylah . B gurau je . Buncit tu kan sebab B jugak hehe . Tak kanlah B nak cari lain pula , kan? "

" Isk! " Dinara cubit perut Fendi . Masih mencebik geram di situ . Fendi pula masih tergelak , senang mengusik Dinara .

" Dah masuk waktu sahur . Jom makan? "

Dinara membantu Fendi menghidangkan makanan ke atas meja . Usai membaca doa makan , mereka pun bersahur bersama . Sesudah itu , mereka solat subuh bersama .

" Hahaha "

Fendi gelak . Entah apa yang kelakar baginya . Dinara masih tak dapat tidur dengan lena . Ada saja ragam Fendi .

" Asal B gelak? " Soal Dinara , pandang Fendi yang menyandar ke kepala katil sambil menonton wayang .

" Citer ni kelakar sayang . Nak tengok ke? Mr.Bean . "

Kata Fendi ,selamba . Dinara telan liur dan terhela nafas .

" Hubby , hubby "

Malas menghiraukan , dia mengiring dan peluk Fendi . Suara gelak tawa Fendi masih kedengaran . Senyum Dinara , terusik gembira kerana dapat suami yang nakal . Syukur tak terhingga .

///

" B dah lama tak balik raya kat kampung . Nervous pula rasanya "

Ujar Fendi teruja , sudah ready untuk meneruskan perjalanan balik ke kampung halamannya . Selesai pakai tali pinggang keledar , Dinara tenung suaminya .

" Nervous ke excited? Nervous tu berdebar , excited tu teruja " Dinara bersuara , Fendi jeling kecil padanya

" Takpe . Janji sayang faham perasaan B . Ek? "

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 30, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BUTAKAH CINTA (COMPLETE)✅Where stories live. Discover now