CHAPTER 14

308 11 1
                                    

" Korang tak tidur sini ke? "

SOAL Puan Sabira sebaik melihat Dinara dan Fendi berdiri . Sempat Dinara pandang Fendi sebelum berkata

" Tak ibu ... "

Puan Sabira mengerling lalu bangkit berdiri dan berjalan ke luar rumah , Dhafa serta Diana turut mengikuti Puan Sabira .

" Jom " Ujar Dinara pada Fendi . Mereka sudah berada diluar rumah semua .

" Baguslah korang tak tidur sini . Aku pun sebenarnya tak suka orang asing tidur rumah aku ni "

Kembali Puan Sabira bersuara , niatnya menyindir lelaki itu . Fendi .

" Dhaf , jaga Diana ya dan jaga ibu "

Ujar Dinara pada Dhafa . Dhafa angguk kecil lalu dia dan Diana memeluk Dinara . Puan Sabira gelak sinis , kembali membakar rokok . Dinara menyeluk ke dalam handbag berwarna kelabu miliknya . Puan Sabira berbunga-bunga

" Ibu . Ni dui ... "

Tak sempat Dinara menghabiskan ayatnya , Puan Sabira sudah merampas sampul itu . Senyum Puan Sabira hingga ke telinga . Fendi sejak tadi diam , hanya memerhati keluarga kecil itu .

" Baliklah ... "

Ujar Puan Sabira sepatah , langsung masuk ke dalam sambil mencium-cium sampul yang berat itu . Dinara menelan liur , tak sempat dia nak salam Puan Sabira .

Dalam perjalanan pulang , Dinara hanya senyap sambil merenung ke luar tingkap . Sesekali Fendi memandangnya , sudah faham apa yang Dinara fikirkan .

" Lai ... Kau okey? " Soal Fendi . Dinara senyum kecil

" Okey . " Jawab Dinara , masih tak pandang Fendi .

Tiba di Condo , Dinara langsung menyembunyikan diri di dalam bilik tak menghiraukan Fendi . Saat dia mahu mengetuk pintu bilik Dinara , telefonnya berdering . Segera Fendi menjauh dan pergi ke koridor lalu menjawab panggilan itu

" Hello " Ujar Fendi di awal perbualan

" Betul ke kau dah bertunang? "

Lantas Fendi tergelak kecil , suara di talian itu adalah milik seorang gadis . Gadis yang sudah lama mencintai Fendi .

" Tu cuma mengaburi mata je . Kau tahu lah paparazi ni , tak habis nak cari silap aku "

" Yela tu . Entah-entah kau dah tersuka dengan penyanyi baru tu . That's why lah kau setuju bertunang dengan dia "

Kedengaran gadis itu merajuk di hujung perbualan . Fendi senyum-senyum sambil garu kening sendiri

" Betullah , takkan aku nak tipu pulak kan? Ketua Joe yang minta aku untuk kaburi mata pihak media dengan berita pertunangan tu . Supaya diorang tak persoalkan lagi tentang aku dan Dinara yang tinggal serumah "

Ujar Fendi , menjelaskan keseluruhan pada Violet . Seorang gadis cantik yang merupakan seorang model .

" Aku pun pelik . Kau dengan Dinara tu asyik berkepit je . Ke mana kau pergi , di situ tentu ada dia "

Ujar Violet , panjang rajuk dan cemburunya . Fendi tergelak tak habis , lelaki peramah ni boleh pula terhibur dengan rajuk seorang gadis .

" Tu aku tak boleh jelaskan pada kau . Sebab ianya rumit . Tapi satu hal yang pasti , pertunangan tu tak betul pun . Okey? "

" Yela "

Perbualan mereka berakhir . Fendi menyimpan telefon pintar ke dalam poket seluarnya . Fendi senyum pandang kotaraya di waktu malam . Bangunan yang kelihatan cantik kerana cahaya lampu warna warni . Fendi sentuh dada sendiri , ada debaran kecil saat dia menyentuh dada nya .

BUTAKAH CINTA (COMPLETE)✅Where stories live. Discover now