FINAL CHAPTER

446 11 0
                                    

FENDI mengorak senyum di kerusi lipat , menatap Dinara yang sedang syuting muzik video untuk album barunya . Ketua Joe pandang pelik pada Fendi yang sejak tadi senyum-senyum sendiri

" Hoi , Fendi . Dah gila ke? "

Fendi menyengetkan mulut ke kiri . Mula naik berang bila mendengar suara Ketua Joe yang melemparkan ayat kurang sedap didengar . Ketua Joe geleng kepala , Fendi diam lalu kembali senyum memandang Dinara .

" Duduk sini "

Pelawa Fendi sambil menepuk kerusi lipat itu setelah Dinara selesai bab pertama di Dongbaekseom Island , Busan .

" Terima kasih " Senyum Dinara lalu duduk di kerusi lipat itu .

" Minum ni " Fendi menghulurkan sebotol minuman sejuk pada Dinara

" Tahu-tahu je aku dahaga "

" Mestilah aku tahu . Aku kan partner kau yang paling terbaik "

" Haah lah tu "

Ujar Dinara , gelak kecil . Minuman sejuk pemberian Fendi diteguk perlahan . Boleh pula Fendi merenung bibir Dinara yang basah oleh minuman sejuk itu .

" Kenapa? Nak ke? " Soal Dinara , kembali menghulurkan sebotol itu pada Fendi .

" Tak "

Jawab Fendi , geleng kepala . Bingung sendiri dengan karenah nya . Dinara telan liur , pelik juga pandang Fendi yang berkelakuan pelik .

" Kenapa ni? " Lanjut Dinara menyoal diiringi gelak kecil . Pipi Fendi mula kemerahan .

" Takde . Minumlah " Fendi mengetap gigi , malu dengan gelak tawa Dinara .

Usai berehat sejam di sana , seluruh kru terlibat meneruskan perjalanan ke bab kedua di Gwangalli Beach , Busan . Di sana , takdir mempertemukan dua insan yang terpisah

Fendi dan Dinara serentak menghentikan langkah kaki bila Tengku Iris Irshad berada didepan mata .

" Hai Tengku Iris " Fendi menyapa Iris , Dinara hanya berdiri membatu tak bersuara .

" Hai "

Iris turut membalas sapaan mesra Fendi bersama kuntum senyum pahit . Iris berlalu begitu saja tanpa menegur Dinara dan Iris terus melangkah pergi tanpa menoleh ke belakang lagi . Fendi menatap Dinara lalu berganjak , berdiri di hadapan gadis itu .

" Kau okey tak? "

Dinara angkat pandangan , senyum kecil dihadiahkan pada Fendi . Kepala di angguk perlahan lalu Dinara menoleh ke belakang , tiada lagi kelibat Iris di pandangan mata . Fendi tidak mahu merosakkan mood Dinara lantas menggapai tangan itu , membawa Dinara meneruskan langkah kaki .

///

Iris menyentuh dada sendiri pabila sampai di dalam kereta yang dia sewa . Air matanya kembali menitis . Kecewa tak dinafikan , sungguh dia kecewa melihat Dinara bersama insan lain . Terluka sungguh Iris terluka bila Dinara butakan mata dari melihat dirinya .

" Butakah cintaku hingga aku tak pernah peduli kasih sayang yang Dinara curahkan buat aku . Butakah cintaku hingga aku menyesali kerana tak pernah menghargai "

Iris menangis , memukul dada sendiri ...

" Maafkan aku Dinara . Malang nasibmu kerana bertemu jodoh dengan lelaki seperti aku . Aku sungguh-sungguh menyesal Dinara . "

Semakin kuat tangisan yang Iris suarakan ... Dia memukul kepala sendiri , menganggap dirinya lah lelaki paling bodoh sekali ...

" Aku menyesal kerana keegoaanku telah membutakan cintaku , menafikan sayangku padamu ... Aku memang lelaki tak baik untuk kau ... Aku memang jahat "

BUTAKAH CINTA (COMPLETE)✅Where stories live. Discover now