CHAPTER 9

236 10 0
                                    

" Aku tak tenang lah Ziq . Aku nak pergi rumah jantan tak guna tu! "

Ujar Dhafa , naik ke atas motornya , berniat mahu ke rumah Iris . Cepat Haziq menarik tangan Dhafa

" Jangan Dhaf . Kita kena fikirkan Dinara . Aku pun tak sedap hati jugak . Tapi kita kena pandang Dinara sebelum berbuat apa-apa "

Ujar Haziq , sedih . Dhafa turun semula dari motor , duduk di sebelah Haziq dan kembali Dhafa menangis .

" Kesian Dinara Ziq . Aku fikir dia dah bahagia dengan Iris . Rupanya ... "

Esakan Dhafa membuatkan Haziq turut mengalirkan air mata . Tersedu-sedu kedua lelaki itu , menangis di tepi jalan kerana memikirkan tentang Dinara . Si gadis lemah

" Kita doakan , semoga Allah membuka pintu hati Dinara dan semoga Iris mendapat balasan yang setimpal atas perbuataannya terhadap Dinara "

Ujar Haziq , tangisan semakin membanjiri pipi .

" Sampai hati betul Iris buat Dinara macam tu . Kalau abang dia Tengku Irwan tu tak bagitahu kita , tentu sampai ke mati kita tak kan pernah tahu apa-apa tentang Dinara "

Ujar Dhafa . Kini baring di atas rumput , menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan . Menangis dan terus menangis

BEBERAPA BULAN KEMUDIAN
///

Tengah meeting , Iris tak lekang dari memandang Dinara yang duduk di hadapannya . Seringkali Iris mengajak Dinara datang ke officenya , tidak mahu Dinara berada di rumah kerana tidak rela Dinara dekat dengan Irwan .

Dalam office pun Iris masih bermuka tegang tatkala memandang Dinara .

Selesai meeting yang berjalan selama sejam itu , Iris dan Dinara kembali ke bilik pejabatnya . Bengang sedikit Iris melihat kehadiran Saqeef di ruang itu

" Kau ni tak kerja ke? Asyik ke office aku je . Kau nak apa datang sini? "

Ujar Iris , duduk di tempatnya dan Dinara duduk di sebelahnya . Saqeef buat muka bengang lalu berjalan mendekati meja kerja Iris .

" Sejak bila pula aku di larang datang ke sini . Kau pehal Ku Ris? Dah berubah ? "

Sekilas Iris pandang Dinara yang tengah menundukkan pandangan mata ke bawah . Iris ketap bibir pandang Saqeef

" Kau nak apa? " Soal Iris

" So sekarang ni , aku kena ada sebab untuk datang ke sini? Lawak lah sial "

Dinara angkat muka , pandang Saqeef . Terkejut mendengar kata-kata Saqeef terhadap Iris .

" Kau tengok Saqeef pehal hah perempuan? Bahasa kami memang kasar! Tapi kami bukan penyondol "

Ujar Iris , gelak bersama Saqeef . Dinara bangkit berdiri , Iris turut berdiri

" Kau nak ke mana? " Soal Iris

" Saya nak ke toilet " Jawab Dinara langsung pergi . Iris dan Saqeef kembali berbual di set sofa panjang.

" Makin kerap pulak kau bawa dia ke sini . Ada masalah kat rumah ke? Bila kau nak balik condo? " Ujar Saqeef , bersandar .

" Aku memang nak balik ke condo . Tapi kau dengan Fairuz kan tinggal kat sana . Gila ke aku nak bawak Dinara tinggal sana "

Ujar Iris . Tiba-tiba Saqeef tergelak . Iris pelik pandang sahabatnya itu

" Kau kenapa? Buang tabiat ke? "

" Takde lah . Aku ingatkan kau nak ceraikan Dinara . Rupanya kau sayangkan dia lagi "

BUTAKAH CINTA (COMPLETE)✅Where stories live. Discover now