"Senyum manismu itu pernah aku dapati, namun kapan?"
♡♡♡------------------••PENCARI••----------------------
🌷🌷🌷
Akankah aku kuat menanggung sakit pusing di kepala yang setiap kali aku mengingat kenanganku dulu?
"Sudahlah. Yang penting kamu sabar dan semangat melanjutkan kehidupan. Terus istiqomah hijrahnya." Ucapku bermonolog pada jiwaku sendiri.
Ku tarik selimutku dan melanjutkan tidurku, namun perutku mulai keroncongan. Aku baru sadar kalau tadi siang belum makan.
"Hem, jadi ini aku harus keluar sendiri gitu? Kepala masih sedikit pusing lagi. Tapi tidak apa-apalah. Ini juga buat diriku sendiri hehe.. " ucapku bermonolog lagi. Karena di rumah tidak ada makanan jadi beli di luar saja.
Beranjak dari kasurku dan mengambil tas yang berisikan dompet dan tidak lupa aku ambil kunci motorku.
Sesampainya di jalan raya yang sudah berjajar warung makan dan toko-toko makanan aku mulai bingung memilih membeli apa."Em, beli apa ya? Jam segini enaknya makan apa ya? Duh, bingung aku."
Namun dalam fikiranku jadi pengen makan kue coklat keju. Kayaknya enak. "Em, baiklah aku beli kue aja."
Sampailah aku di toko kue. Dan mulai masuk kemudian memesan kueku.
"Mbak, kue coklat keju dua ya. Dibungkus ya mbak." Pesanku pada mbak pelayan toko."Iya mbak."
Toko kue ini sangat simple. Hanya ada warna coklat dan putih. Tanpa hiasan warna lain. Aku suka. Dan kue-kuenya kelihatan enak. Duh jadi nambah lapar nih.
"Ini mbak pesanannya. Totalnya tiga puluh ribu rupiah." Ucap pelayan toko sambil memberikan kue pesananku.
"Oh ini mbak uangnya. Makasih."
"Iya. Selamat menikmati dan terimakasih." Ucap mbak pelayan toko.
Sebelum aku membuka pintu keluar, seseorang memanggilku.
"Ira !"
Aku reflek balik badan dan menghampirinya. Ternyata dia Kak Bagas. Entah kenapa aku memanggilnya Kak Bagas. Padahal menurutku aku belum pernah kenalan dengannya secara resmi. Dan cuman tahu namanya dari artikel yang dikasih tahu Cita.
"Oh.. iya kak. Ada apa?" Tanyaku.
"Tidak ada apa-apa. Makasih sudah bantuin aku dulu. Kamu beli kue?" Tanyanya.
"I-iya kak." Jawabku singkat.
"Permisi pak, ini laporan keuangan bulan ini. Mohon ditandatangani." Ujar salah satu karyawan toko ini.
"Oh iya." Balas Kak Bagas dan melanjutkan menandatangani laporan tersebut.
"Loh.. Kakak yang punya toko kue ini?"
"Oh, iya Ra." Jawabnya singkat.
"Tunggu tunggu, kakak tahu nama saya dari siapa?" Tanyaku karena memang aku bingung kok Kak Bagas kenal aku.
"Bukannya kita sudah kenal dari dulu ya. Ya..walaupun jarang ketemu dulu." Jawabnya. Sambil tangannya dia masukkan di saku celananya.
"Sejak kapan?" Tanyaku.
Oh, atau mungkin aku lupa karena sekarang aku masih amnesia?
"Sejak kita sma. Dulu kamu ikut organisasi rohis sama saya. Dan kita mulai kenal pas ikut organisasi itu. Walaupun kita jarang bertemu, tetapi kita pernah berbicara ringan saat istirahat acara. Kamu lupa ya?"
"Maaf kak." Sambil ku tundukkan wajahku.
"Iya tidak apa-apa. Aku tahu pasti karena kamu habis jatuh dulu. Ya sudah. Tidak usah diingat-ingat nanti pusing kepala, iya kan?"
Sontak aku terkejut. Kenapa Kak Bagas kenal aku? Aku kira dia orang yang asing buatku. Namun, pantas saja tadi aku langsung sebut dia Kak Bagas. Tapi, kenapa aku melupakan yang ini? Sudahlah. Nanti juga keinget lagi. Untung saja amnesia sementara, tentunya bisa sembuh walaupun butuh beberapa waktu.
_________________________________________Aku buka pintu rumahku. Rumah terlihat sepi. Aku tinggal sendirian di rumah ini. Orang tuaku sibuk bekerja sebagai karyawan kantor jarang pulang karena perusahaannya cukup besar sehingga banyak proyek yang harus diselesaikan.
"Wah... terlihat enak kuenya. Aku makan ah." Ku ambil kuenya lalu ku lahap.
"Enak banget. Aku suka." Ucapku dengan mata yang berbinar. Entah kenapa rasanya enak sekali. Seakan cocok dengan lidahku.
"Eh bentar. Tadi Kak Bagas senyumnya kayak aku pernah lihat. Bukan! Bukan waktu aku menolongnya membawa buku-buku itu. Senyumannya tadi benar-benar merekah dan seolah aku pernah melihatnya. Astaghfirullah, kenapa mikir dia sih. Aduh.. Udah ah ! Lanjut makan." Aku bermonolog lagi.
"Alhamdulillah. Sudah terisi perutku yang lapar. Sekarang ngapain ya enaknya? Lanjut tidur lagi? Hem.. ya udah lanjut tidur aja lah. Mumpung besok tidak ada tugas."
Aku berbaring di kasurku dan memejamkan mataku. Kenapa aku tadi tidak sholat? Karena ada tamu bulanan datang kepadaku hehehe...
Selamat malam untuk diriku yang masih amnesia.
_________________________________________Assalamu'alaykum readers...
Maaf yang part ini sedikit adegannya.
Karena bingung maunya ditambahin apa. Ya jadinya sampek itu aja si Ira tidur hehe.. 😂😂Untuk menjadikan saya semangat mencari ide-ide ceritanya mohon bantuannya vote and comment ya readers. 💖💖💖
Tanpa kalian saya benar-benar bingung. Kayak tanpa arah eaaa.. 😉
Okey terimakasih perhatiannya.
Wassalamu'alaikum warahmatullah. 🤗🤗🤗
💞💞💞[ Karanganyar, 24 Mei 2019 ]
![](https://img.wattpad.com/cover/151896944-288-k600998.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
About Memories [END]
Spiritual"Aku tidak tahu apa yang sudah terjadi sebelumnya. Karena sebuah insiden tak terduga bertamu dalam hidupku. Tanpa aba-aba. Memang setelah insiden tersebut, hampir semua (beberapa) ingatan dalam otak ini aku lupakan. Bukan karena apa, melainkan...