Bagian 1. Ingatan

288 60 32
                                    

Sebelum membaca harap sudah melakukan ibadah wajib ya. Jangan jadikan membaca ini membuat teman-teman menunda salat atau ibadah wajib tersebut.
Terimakasih.... 😊

Selamat membaca semuanya 💬

"Secuil ingatan tak kan mampu mengingat sejuta kenangan.
Kecuali bagi mereka yang mau mencari potongan kenangan lainnya."~
♡♡♡
------------------••PENCARI••----------------------

🌷🌷🌷

Kamu apa-apaan sih? Ikut campur urusan orang, hah!!"

"Em, aku cuman tidak tega melihatnya. Dia itu juga wanita, tapi kenapa kalian berbuat seperti itu?" gadis itu mulai terdesak, tak mampu berbuat apa-apa. Hanya berjalan mundur selangkah demi selangkah karena terus didesak lawan bicaranya.

"Sudah aku bilang kamu jangan ikut campur urusanku sama dia."

"Kalau kamu tetap kekeh, aku akan terus begini. Padahal di depan ada jurang, bisa aja kamu jatuh ke situ."

"Eeh.. eh.. Waaaa !" gadis itupun terjatuh karena terus didesak. Tak ada yang mengetahui, karena keadaan sepi penuh pepohonan. Darah mulai bercucuran dan tak henti-hentinya ringisan keluar dari mulutnya.

Kring! kring! Kring!

"Astaghfirullah. Tadi itu apa? Aku seperti mengenal wajah-wajah mereka. Tapi, mereka siapa?"

Mimpi yang aneh. Rasanya seperti nyata. Seperti aku ada di sana dan benar-benar jatuh dari jurang itu. Sudahlah, lebih baik aku sholat tahajud dulu. Semoga hanya sebagai bunga tidur saja.
Ku awali hariku dengan berdzikir menyebut Asma Allah Yang Maha Kuasa.

Allahuma inni as 'alukal ilman nafi'a warizqon tayyiban wa'amalan muttaqobbala.

Ini adalah hari pertama aku masuk kuliah. Menjadi mahasiswa baru di universitas favoritku. Rasanya sungguh luar biasa bahagia. Tentu tanpa pertolongan-Nya tak mungkin hal ini aku raih. Alhamdulillah atas pertolongan-Mu Ya Rabbi.

Namaku Suci Ira Puspitasari. Sejak kecil aku dipanggil Ira oleh keluargaku dan teman-temanku.

"Ira.. cie maba." Suara itu muncul dari belakangku. Yap, dia Cita sahabatku sejak kecil dan sampai sekarang Cita masih setia bersamaku.

"Ih.. apaan sih. Kamu juga kali."

"Eh, Ra. Kamu jadinya dijurusan manajemen?"

"Hmm... kamu juga kan?" aku hanya berdehem saja.

"Yeyy.. nanti kita duduk sampingan ya." Cita memohon dengan mata dibuat imut-imut gitu. Ih.. dasar Cita.

"Iya.. Iya. Ya udah ayok. Keburu dosennya dateng."

"Okey lets go..!"


Cita tiba-tiba merangkul pundakku dan sontak membuatku kaget. Hem, kebiasaan nih. Sukanya bikin orang kaget. Kami pun berjalan bersamaan menyusuri jalanan kampus dan terkadang bercanda tawa melepas rindu,walaupun tidak terlalu lama sih.

Brukk !!!

"Afwan ukhti. Saya tidak sengaja. Terburu-buru soalnya."

Buku-buku yang dibawa lelaki itu berjatuhan dan berserakan di sekelilingku dan dirinya.

To be continue.

_________________________________________
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh , readers.. 🤗

Kali ini saya mau buat yang cerita nih, kan dulu itu puisi-puisi tapi kali ini mau nyoba yang cerita.

Nah, dicerita IRA ini saya mengusung tema spiritual gitu. Masa-masa anak kuliahan. Dimana masih ada unsur-unsur romance tapi saya banyakin tentang konflik perkuliahan.

Nah, penasaran kan?
Lihat terus perkembangan ceritanya ya... 😊

Oke sekian readers.. Saya mohon dukungannya ya readers.
_________________________________________

[Karanganyar, 23 April 2019]

Untuk bab awal memang ceritanya sedikit, karena sebagai pembuka. Jadi tetap baca sampai habis ya cerita IRA, penulis butuh banget dukungan kalian 😭❤️

About Memories [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang