“Aku lebih baik tidur saja lah.”
Hari minggu yang sangat tak bersahabat membuat Amira memilih tidur dikamarnya. Suasananya nyaman sampai-sampai dia tak bisa bangkit dari kasur. Dikala sepi, ia menuliskan sebuah kata-kata dibuku Diary.
~Pelangi datang setelah adanya hujan, jadi bersabarlah.~
Kata itu sebagai bukti bahwa dirinya yakin bahwa kesabaran itu pasti dibayar dengan kebahagiaan, seperti tulisan tersebut. Cerita awal sebagai single memang tidaklah mudah tetapi Amira yakin pasti nanti akan terbiasa dengan hal tersebut yang dijalaninya saat ini.
“Aku bosan lah, aku mau refresing mata.”
Kemudian ia megirim pesan kepada Farah.
Amira : Farah, kita jalan-jalan yuk?
Farah : Wah, ide bagus tuh.
Amira : Kamu siap-siap aja nanti sore aku jemput kamu dirumah.
Farah : Ok deh.
Hati Amira senang karena Farah mau menerima ajakannya jalan-jalan bersama. Ia pun berangan-angan berbahagia bersama sahabatnya itu, jalan-jalan sambil menikmati es krim kesukaan mereka berdua yaitu es krim rasa vanila.
*****
Sesampainya dirumah Farah, Amira mengetuk pintu. Seperti biasanya, ia harus mengetuk rumah itu sebanyak 3 kali dibarengi dengan salam.
“Assalamu’alaikum, Farah... Farah...”
Kemudian seperti biasa pula pintu itu terbuka. Munculah sesosok ibu keluar dan menyapanya dengan sapaan hangatnya.
“Wa’alaikumussalam. Eh, nak Amira. Mari silahkan masuk ke dalam.”
“Nggak usah Bu, saya ingin diluar saja.”
“Nggak usah malu-malu gitu, mari masuk.”
“Iya Bu.”
Amira lalu masuk ke rumah itu dan dikagetkan oleh Farah.
“Hayo, ngapain kamu!”
“Kamu ini bikin aku kaget aja sih?”
“Hahaha biasa kan itu tradisi setiap kamu datang ke rumahku.”
“Tradisi apaan? Nggak bilang-bilang.”
“Ya ngegagetin masa harus bilang-bilang dulu?”
“Malah balik nanya, malas ah.”
“Yee malah ngambek ni orang, iyadeh aku janji nggak kaya gitu lagi.”
“Nah, gitu dong kan benar.”
“Iya-iya. Jadi nggak nih jalannya?”
“Jadi dong masa enggak.”
“Cus ah kita langsung jalan aja.”
“Ok deh.”
*****
Semilir angin mengiringi mereka untuk pergi ke taman. Bersepeda adalah pilihan terbaik dari kendaraan-kendaraan yang pernah mereka gunakan. Beribu kenangan terpancar disepanjang jalan. Mengingatkan masa-masa indah persahabatan yang dijalani bersama.
Ditaman, Amira dan Farah singgah sejenak dikursi panjang, menikmati es krim rasa vanila seperti biasa. Menguatkan kenangan yang sudah lama tak mereka lakukan.
“Sudah lama ya kita nggak kaya gini,” Ucap Farah.
“Iya nih. Kamu benar,” Balas Amira.
Ditengah kebahagiaan, mereka melihat Fajar bersama wanita yang ada difoto kemarin. Tak sengaja pasangan tersebut melihat dua wanita itu dengan detail dan rinci seakan mengecek apakah itu benar Amira dan Farah atau tidak.
Sepasang sahabat itupun tak tinggal diam, mendatangi sepasang kekasih dan memarahinya dengan penuh emosi.
“Ternyata selama ini perkataan Farah itu benar, kamu ternyata selingkuh dengan cewek ini!”
“Idih, kamu siapa ya? Aku nggak kenal.”
“Halah, nggak usah sok-sok an nggak kenal deh. Aku kan adalah orang yang kamu kecewakan.”
“Hah? Masa sih? Aku nggak salah dengar?”
“Kamu ini hebat banget sandiwaranya, nggak sia-sia aku mutusin kamu.”
“Aku bisa jelasin.”
“Tinggal aku bilang gitu aja kamu langsung ingat.”
“Nggak kaya gitu, Amira.”
“Kok kamu malah kaya gitu sih sama dia?” Tanya wanita itu yang bernama Laila.
“Astaga, aku bingung nih,” Jawab Fajar.
“Nggak usah bingung, kamu sekarang bahagia kan sama cewek lain. Ngapain dipusingin gitu sih?” Ucap Amira.
“Ada apa sih ini? Aku benar-benar bingung,” Ucap Laila.
“Jadi gini, aku kan pernah pacaran sama dia sudah lama. Ya sekitar 2 bulan gitu lah. Lalu kemarin aku lihat foto kalian berdua lewat Farah, ya aku langsung mutusin dia dong karena tau kalau sifat dia kaya gitu, suka selingkuh dan memanfaatkan banyak cewek. Ya kamu tinggal mengambil keputusan, apakah mau kamu diselingkuhin atau kamu yang harus meninggalkan dia?” Balas Amira.
“Ya aku mau putusin dia lah daripada aku sakit hati, Ucap Laila.
“Sok atuh dilangsungkan saja,” Balas Amira.
Kemudian Laila mendatangi Fajar yang sedang dalam kebingungan.
“Sayang, kita putus aja ya.”
“Kenapa? Aku ada salah apa sama kamu?”
“Kamu ternyata nggak seperti yang aku kira!”
“Aku bisa jelasin hal itu.”
“Nggak ada penjelasan lagi! Aku mau kita putus!”
“Jangan dong.”
“Pokoknya kita berdua sudah nggak ada hubungan lagi, titik!”
“Aku bisa jelasin.”
Lalu Laila pergi dan Fajar pun mengejarnya. Disisi lain, Amira dan Farah merasa lega telah mengungkapkan semua kejahatan dari mantan Amira yang sangat playboy tersebut,
“Aku sudah lega sekarang, Farah.”
“Iya nih, aku juga sudah lega karena mengungkapan kesalahan besar itu.”
“Semoga Fajar nggak ngulangin kesalahan itu lagi ya.”
“Iya Amira, kita doakan saja.”
*****

KAMU SEDANG MEMBACA
Situasi Hati (Sudah Terbit)
RomansSatu kata buat hati? Menurutku, hati adalah anugrah yang diberikan oleh tuhan padaku. Hati itu unik, kenapa aku berkata seperti itu? Karena hati berisi perasaan-perasaan yang menurutku sangat misterius untuk dijelaskan. Cerita ini mengisahkan tenta...