Bab 6

16 12 3
                                    

"Apa-apaan ini Farah! Kenapa kamu nunjukin aku foto kaya gini?"

"Kan sudah ku bilang dia kan nggak benar-benar sayang sama kamu masih aja kamu nggak mau percaya."

Amira kaget ketika ia melihat foto Fajar bersama perempuan lain, dia tak bisa berkata apa-apa setelah melihat foto tersebut. Farah dengan tanggapnya menenangkan Amira dikala situasi hatinya yang sedang kacau dan tidak menentu.

Tak lama kemudian datanglah Fajar bersama salah satu sahabatnya yang bernama Deni. Ia bingung mengapa Amira bisa sampai tiba-tiba shock terhadap kenyataan yang diterimanya dan marah ketika Fajar datang menghampirinya.

"Kenapa kamu datang kesini? Puas kamu bikin aku kaya gini hah!"

"Kamu ini kenapa? Aku jadi bingung."

"Halah, jangan pura-pura nggak tau deh kamu! Kamu selingkuh kan? Iya kan?"

"Hah, aku nggak selingkuh. Mana buktinya coba kalau aku selingkuh?"

"Ini, ada kan? Berarti kamu selingkuh kan?"

Kemudian Amira menunjukkan foto itu kepada Fajar.

"Aku bisa jelaskan Amira, itu cuma salah paham doang kok."

"Aku nggak percaya lagi sama kamu. Kamu itu pembohong!"

"Astaga, mana mungkinlah aku bohong. Buktinya aku sama kamu sampai sekarang masih baik-baik aja kan?"

"Aku tetap nggak percaya, titik!"

"Pasti ini gara-gara Farah kan? Farah, kok kamu gitu sih sampai-sampai ingin menghancurkan hubungan kami?"

"Kan emang kenyataannya begitu. Kamu sama siapa di cafe semalam kalau nggak sama perempuan terus berpengangan tangan sampai pakai pelukan segala? Apakah itu nggak disebut dengan selingkuh?" Ucap Farah.

"Gila, kamu tau darimana Farah?" Tanya Deni.

"Ya aku taulah, aku kan adalah seorang mata-mata," Jawab Farah.

"Wow, kamu hebat lah," Ucap Deni.

"Oh. Jelas," Ucap Farah.

Sementara itu, Fajar dan Amira sedang bertengkar hebat.

"Kamu masih nggak percaya sama aku, Amira?"

"Ya enggaklah kan sudah terbukti bahwa kamu selingkuh."

"Beri aku satu kesempatan lagi, aku janji kok akan berubah demi kamu."

"Sudahlah, aku nggak mau lagi berhubungan sama kamu. Aku mau kita putus!"

"Please lah jangan gitu. Kita bisa bicarain ini baik-baik kan?"

"Nggak bisa, pokoknya kita putus aja."

"Janganlah, aku sayang sama kamu."

"Bohong! Nanti kamu akan ulangin lagi kesalahan itu. Cukup sekali aja aku alamin ini jangan sampai yang kedua kalinya."

"Ayolah, beri aku satu kesempatan lagi."

"Kamu ini maksa banget sih. Kalau aku bilang enggak ya enggak!"

"Bukan gitu maksudnya."

"Ah, sudahlah. Aku lebih baik masuk kelas aja, ayo Farah kita masuk kelas aja yuk."

"Wokehlah siap," Ucap Farah.

Mereka berdua lalu masuk kedalam kelas dan meninggalkan Fajar dan Deni. Dua cowok ini sangat marah karena semua rahasianya menjadi terbongkar berkat Farah yang diam-diam menjadi mata-mata amatiran.

"Kenapa sih kamu kemarin ke cafe? Kamu nggak sadar bahwa si Farah itu sebenarnya adalah mata-mata dari Amira?" Tanya Deni.

"Ya aku nggak taulah soalnya kemarin itu banyak pengunjung dicafe itu jadinya aku nggak sadar. Aku sama laila pacar keduaku."

Situasi Hati (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang