Ch. 2 : Budak Dan Putri Kerajaan

70 3 0
                                    

Ah, Dia sudah pergi

Aku berada di kegelapan cukup lama, disana jantungku berdebar-debar, tidak sabar ingin segera memulai takdirku yang baru.

Tubuhku terasa basah, dimana ini?. Oh, ternyata mataku tertutup pantas saja terasa gelap.

Aku merasakan basah menyelimuti tubuhku, apa ini apakah ini air?

Kenapa? Mataku sulit terbuka, apa aku tenggelam? Tidak! Aku masih bisa bernafas, sepertinya wajahku tidak terpendam air.

Kenapa tanganku juga sulit bergerak. Eh, kenapa lagi ini rasanya tubuhku bergerak sendiri. Aku seperti terbawa arus. Aku harus meminta tolong.

"...."

Sial!, aku juga tidak bisa berbicara. Apa yang harus aku lakukan, apa ini adalah akhirnya?. Tapi aku akan dibawa sampai kemana.

Dukk

Aduh, apa ini sepertinya aku terbentur sesuatu.

Tak lama setelah itu aku merasa tubuhku dipukuli dengan kayu. Hei, jangan memukuliku.

Aku merasa tubuhku dipukuli oleh tongkat kayu dari atas.

"Hei.... nak.... hei.... kenapa kau disini.... hei.... bangun" suara yang redup mulai semakin jelas.

Aku mendengar suara. Suaranya semakin jelas. Sayangnya aku tidak bisa berbicara. Aku juga tidak bisa melihat. Hufff.

Aku membuka mataku, Aku bisa melihat!, ini di mana.

Saat aku membuka mataku pertama kali di dunia ini, aku melihat seseorang. Sepertinya dari penampilannya dia adalah nelayan. Dia sedang berada di atas sebuah papan besar, sepertinya itu adalah perahu. Sayangnya saat itu aku belum bisa bicara atau bergerak. Aku hanya menatap mata orang itu berharap mendapat pertolongan.

Orang tersebut sepertinya akan mengangkat ku ke atas perahunya. Tubuhku terasa tertarik dengan tali dan sekarang aku sepertinya tengkurap.

Pak, tolong rebahkan badanku! Ini sangat tidak nyaman.

Aku merasakan perahu ini sepertinya bergerak, walau perlahan aku bisa merasakan dengan jelas. Karena aku sangat sensitif jika diatas air sampai terkena mabuk. Walau aku ingin berbalik tubuhku tidak bisa digerakkan. Aku merasa sangat tidak nyaman.

Oh, aku merasakan getaran dari perahu ini. Sepertinya kami telah sampai disuatu tempat.

Tiba-tiba tubuhku diangkat oleh seseorang, seperti sebuah karung. Aku hanya melihat tanah yang berjalan dan kaki orang yang mengangkat ku. Sebenarnya itu adalah jalan yang terbuat dari balok batu yang ditata rapi. Aku dibawa oleh orang itu, dapat terlihat dari jalan yang bergerak dan kaki orang itu yang berjalan.

Saat ini aku bisa melihat kedepan meski terbalik. Aku melihat nelayan yang membawaku sedang berjalan mencari suatu tempat. lalu yang mengangkat ku adalah orang lain. Tubuhnya juga lebih besar.

Om, aku mau kau bawa kemana. Itu yang sangat ingin aku katakan tapi sayangnya tidak bisa.

Aku dibawa cukup lama memasuki gang yang memiliki suasana suram dan tiba disebuah toko kecil.

Toko tersebut terlihat menakjubkan meski tidak semegah bangunan di sampingnya. Dia memiliki desain arsitektur yang begitu rapi. Toko tersebut memiliki papan nama tetapi aku tidak bisa membacanya.

Aku dan orang orang yang membawaku memasuki toko tersebut. Aku melihat nelayan yang menyelamatkanku berbicara dengan seseorang.

Apa yang akan dia lakukan?

Aku merasa tidak nyaman dengan ini,apakah ini hal yang buruk atau hanya perasaanku.

Dia seperti melakukan negosiasi, apa yang akan dibelinya. Aku melihatnya sedang tersenyum dengan orang didepannya. Aku lalu melihatnya sedang menerima uang. Sepertinya dia bukan membeli tapi menjual.

Indah Gemerlapnya Dunia Baru : LiberzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang