Ch. 7 : Desa Frizt

27 1 0
                                    

Satu minggu berlalu sejak aku mengubur jasad Yulia.

Kini aku memutuskan untuk pergi menuju kerajaan milik Yulia yaitu Deermania. Tujuanku kesana tak lain adalah memberi kabar bahwa Yulia telah mati. Meskipun aku tidak yakin apakah kerajaan itu masih ada yang mengurus atau tidak tapi setidaknya masih ada warga yang tinggal disana. Aku harap.

Akan tetapi, aku tidak tau harus menuju kearah mana. Aku sama sekali tidak memiliki petunjuk di dunia ini, aku seperti memulai dari awal.

Dari yang kudengar dari Zürich benua ini memiliki beberapa buah kerajaan diantaranya terdapat empat kerajaan besar dengan masing ras ras nya. Diantaranya adalah kerajaan elf Rudriel, kerajaan manusia Mirtrand, kerajaan dwarf Rozhfox, dan kerajaan hewan Zoomania.

Aku tak sempat bertanya lebih banyak kepada Zurich sehingga hanya informasi tersebut yang aku dapatkan mengenai kerajaan kerajaan di dunia ini.

Aku sempat berfikir untuk kembali ke kota Ross dan mengumpulkan informasi. Namun, aku rasa itu terlalu beresiko. Tentu saja, ini prihal statusku yang seorang budak.

Untuk itu aku memutuskan mengambil arah sebaliknya dan berharap menemukan sebuah peradaban.

Kini aku sudah berjalan selama lima hari. Namun, aku sama sekali tidak menemukan satupun pedesaan bahkan rumah.

Selama ini aku bertahan dengan memakan hewan-hewan yang aku bunuh.

Disekitar sini banyak hewan yang hampir sama di duniaku sebelumnya, bagiku itu sudah cukup. Aku dapat menangkap mereka dengan mudah.

Tidak seperti di dunia sebelumnya, hewan hewan disini entah mengapa begitu ingin menyerang manusia. Aku kira mereka akan menjauhiku karena takut, tapi ini berbeda. Mereka semua sangat ingin membunuhku.

Aku rasa ini yang disebut monster, mereka memang suka menyerang manusia. Meskipun lemah.

Sebelum melakukan perjalanan panjang ini aku telah bersiap sebelumnya. Aku mengambil beberapa peralatan dari reruntuhan pertambangan yang menurutku berguna.

Yah, dari kecil aku memang suka memungut barang. Kurasa itu menjadi kebiasaan ku.

Aku membawa sebuah ganco, juga sebuah ransel yang masih bisa digunakan.

Sesekali setelah aku membunuh monster, aku menyimpan dagingnya didalam tas. Untuk berjaga jaga apa bila aku kelaparan.

Ngomong-ngomong, mengapa aku sangat mudah membunuh monster. Itu karena monster di tempat ini sangat lemah.

Selama perjalananku, aku hanya melihat savana. Aku rasa hanya monster lemah yang ada disini.

Kebanyakan dari mereka menyerupai kelinci, namun mereka memiliki gigi yang sangat tajam seperti harimau.

Aku tidak pernah melihat mereka makan, kurasa mereka makan apa saja. Itu juga karena aku tidak peduli akan hal itu.

Aku pikir bahwa memakan daging mereka itu tidak boleh. Karena mereka binatang buas, namun bagaimana lagi. Saat ini adalah keadaan darurat. Semua makanan bisa dimakan.

Jika aku sampai di sebuah desa atau kota atau peradaban apapun. Aku akan memakan makanan yang lebih layak.

Sementara, saat malam hari aku sangat jarang untuk tidur. Itu dikarenakan monster pada malam hari menjadi lebih aktif dan sensitif.

Jika aku tertidur aku pasti akan dimangsa oleh mereka. Namun pada saat sore atau pagi hari, entah mengapa mereka bersembunyi. Oleh karena itu aku akan tidur diwaktu menjelang pagi atau menjelang sore.

Meski tidak begitu lama, aku masih cukup tidur.

Aku melakukan perjalanan pada saat malam dan siang hari sambil berburu dan juga makan.

Indah Gemerlapnya Dunia Baru : LiberzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang