3. Kazra

347 21 1
                                    

Rafaz's POV

Sudah seminggu gue disekolah baru ini. Dengan temen sebangku cewek yang sama sekali nggak friendly, cuek, dingin, dan baru satu yang gue temuin. Biasanya nih, kalo nemu seorang youtuber terkenal apalagi jadi temen sekelasnya dan apalagi jadi temen sebangku itu jadi beda gitu. Kalau, ini nggak sama sekali.

Oke, sekarang masih Kamis. Tapi gue harus mikir meres otak sampe kering gak berair buat bikin video kedepannya. Yaaa, gue sih istiqomah ya buat bikin video perminggunya. Kalo bisa sih seminggu dua kali. Nah, sekarang gue lagi buntu nih, gatau kenapa.

"Faz! bareng gak?" Kak Fikri menawari. Gue memutuskan untung menggeleng terpaku pada handphone yang gue pegang, karena emang dari biasanya gue selalu berangkat sendiri kesekolah.

"Ohhh, lo lagi bingung mau bikin video apa buat minggu besok?" Gue hanya diem. Ya, seperti biasa jawaban diem gue bertanda iya.

"Oke gue berangkat dulu yaa" Katanya, kemudian pergi.

Yap, daripada gue telat sekolah, mending gue berangkat sekarang siapa tau dijalan nanti ada peri yang bisikin gue ide buat video nanti.

***
"Whats up broo, tumben lo dateng pagi?" Ya, seperti biasa temen gue nyambut kayak gitu kalo baru datang, Rangga.

"Ya nih, lagi pengen"

Dan gue lihat temen sebangku gue belum dateng. Temennya temen sebangku gue juga belum dateng. Gue pun segera duduk dibangku dan lagi lagi mengotak atik HP buat nyari inspirasi.

Dann, tak lama kemudian Kazra yang dateng. Ternyata emang bener ya gue datengnya kepagian. Sampe - sampe masih baru ada 5 anak dikelas ini plus gue.

"Hayyy kelas, Hayy friends, dan Hayy temen sebangkunya Cayla yang sabar tingkat dewa hahahahhah"

That's right ! dia nyindir gue. Gue hanya meliriknya sekilas dan tetep  berduaan sama HP gue.

"Hahah.. Canda doang ngambek. Mana ada youtubers ngambek gara gara dipuji " Kazra mulai ngampiri gue.

Yaa, kalau dipikir pikir, jarang juga gue ngobrol-ngobrol sama Kazra nih.

Writer's POV

'Ahayy, lucu juga kalo marah' Batin Kazra.

"Gue nggak marah bandeng" Ujar Rafaz yang mulai kesal.

"Oh ya, kemaren aku lihat video parody lo lohh, lucu deh. Minggu besok mau bikin apa? Mumpung mood nih gue liat kayak begituan "

"Nahh, gatau itu. Makanya gue cari ide"

Tiba-tiba, muncul seberkas ide dari benak Kazra. Seperti biasa, ide nakalnya. Tak jarang idenya yang berkualitas gajelas itu dimanfaatkan oleh sahabat sahabatnya.

"Hahaaa.. gue tahu nih, gimana kalo lo bikin video sama Cayla. Bakal lucu tuh hhahahah" Tawa Kazra meledak lagi.

"Ihhh, adanya subscribe gue yang turun" Rafaz menjitak kepala Kazra.

"Ehhh, jangan ngece gitu dongg, lo gatau kalo dukunya dia gimana " Kazra tersenyum bangga.

"Hah?! Duku?"

"Dulu !! Typo tau gak sii"

Tanpa sepengetahuan mereka berdua, Cayla mendadak datang dan duduk begitu saja didekat Rafaz. Setelah itu ia membuka tasnya dan memberikan buku catatan matematika Kazra yang kemarin terbawa.

"Yaudah nanti aja, selamat bersabaarrr" Kazrapun berdiri meninggalkan Rafaz yang masih diserbu dengan beribu tanda tanya diotaknya.

'Dulu? Beda?, Eh! kesambet apa gue?' Batin Rafaz.

***
Bel istirahat berbunyi. Seperti biasa, murid bahasa kelas A sudah kehausan setelah diberi asupan bahasa yang bertele tele. Untungnya, Cayla juga ikutan pergi keluar entah kemana, dan Shafa yang sedang sibuk dengan perkumpulan organisasinya.

So, Kazra bisa bercerita panjang lebar tentang bagaimana Cayla yang dulu pada Rafaz. Seperti biasanya, Kazra yang friendly dan sangat suka bercerita itu mau berbagi pengalaman pada teman barunya itu.

"Jadi, sekarang lo nggak pengen istirahat?" Tanya Rafaz yang masih membereskan buku pelajarannya dan mengeluarkan satu buku andalannya yang biasa dipakainya untuk sketsa video.

"Enggak. Udah kenyang sama Bahasa Jerman barusan. Jadi... kita mau mulai darimana?" Kazra tersenyum manis. Sedangkan Rafaz mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu.

'Ni orang napa si?'

"Oke, gue sama Cayla tuh udah dari dulu yak sahabatan. Dari kelas 1 pertama kali masuk SD. Jaman gue sama dia masih ingusan sampe sekarang. Dan waktu itu seinget gue kita ketemu hari Senin, 22 Februari 2008 dikelas 1B. Hahahah.. detail banget ya ternyata..”

"Oke oke gue lanjutin" Kata Kazra setelah melihat wajah malas Rafaz.

"Nahh, waktu dulu tuuh dia itu ceriaaaaaaaaaaa banget. Pake banget yang huruf terakhirnya 'd' tau gak?"

"Iya iya, gak usah alay bisa nggak?" Rafaz mulai memanas.

"Oke, Dia ceria terus sampe kelas 2 SMP. Nah, dikelas 3 nya dia kayak berubah gitu. Bukannya berubah jadi introvert secara mendadak sii, tapi malah jadi lebih ceria. Itu karenaaaa... tau gak kenapa? "

"Dia punya sahabat cowok omegaddd!"

"Terus dia kayak orang pacaran gitu. Kemana mana bareng sama tuh cowok. Namanya Zavar. Entah kenapa menurut gue tuh nama harusnya cewek nggak si? wkwkwkw"

"Udahlah daripada gue habis habisin waktu" Rafaz sudah malas, dan membuka bukunya yang sedari tadi tertutup dan mengeluarkan bulpennya.

"Iya iya gue serius kok" Rafaz masih menulis sesuatu. Sesuatu yang akan menjadi rahasia dirinya sendiri.

"Dan sampe sampe, sahabatnya sendiri dilupain. Dan akhirnya, persahabatan mereka berakhir karena suatu hal. Sesuatu yang membuat Zavar menghilang sewaktu perjalanan pulangnya Zavar ke Indonesia. Entah kenapa, dia kayak menghilang lenyap begitu aja dan itulah yang membuat Cayla lumayan berubah hingga sekarang"

"Wait wait wait, lenyap?" Rafaz mulai penasaran.

"Zavar itu liburan gitu ceritanya. Dia liburan ke Bangkok sama ortunya. Eh waktu perjalanan pulang, terjadilah kecelakaan pesawat yang menewaskan seluruh penumpangnya tanpa terkecuali, termasuk Zavar.

Tapi sebulan kemudian, Cayla penasaran dengan Bangkok dan berniat untuk mencari Zavar kesana. Karena dia punya saudara disana, akhirnya berangkatlah ia sendirian ke Bangkok. Kejadian pun sama terjadinya. Kecelakaan pesawat juga terjadi begitu Cayla mau pulang. Tapi untunglah ia diselamatkan oleh seorang pemuda Indonesia juga." Kazra mengakhiri ceritanya.

"Udah? gitu aja?" Kazra mengangguk.

"Yaudah.." Rafazpun kembali beralih kebukunya.

"Yee.. bukannya tertarik atau kayak surprised gimana gitu, ini malah biasa aja. Udah ah, nggak seru lo" Kazra pun bangkit berdiri dan kembali ketempat duduknya. Ia baru ingat kalau harus mengerjakan PR Fisika yang lupa dikerjakannya semalam.

"Yeee.. masak gue harus surprised banget gitu sampe ngumumin dispeaker sekolah 'woy gue gak nyangka woyy' kan aneh jadinya hahahha" Rafaz tertawa dengan ucapannya sendiri.

Tepat setelah keadaan kembali normal, Cayla kembali ketempat duduknya dengan membawa dua novel yang lumayan tebal. Sedangkan Shafa membawa satu buku tipis tentang masakan simple.

"Widiihh gila lo mau baca dua itu?" Rafaz tersentak kagum. Seperti biasa, dijawab Cayla hanya dengan sekali anggukan yang tidak terlihat.

______
Yuhuu.. Yang kepo mana suaranyaa..

Jangan lupa vote, follow, and comment bagi yang belum

Karena dengan semua itu kalian bisa membuat hati akoh bahagiaaaa wkwkwk

Selamat Membacaaa

Laura_Carrinaa

Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang