6. Video?

198 16 2
                                    

Rafaz termenung dikamarnya. Hari ini memang lumayan longgar. Sekolah tidak terlalu banyak memeras otak. Hanya pelajaran kejurusan dan ekstrakurikuler pilihan.

Seperti biasanya, Rafaz harus membuat satu video dimalm minggunya. Sekarang, ia kebingungan harus membuat video apa. Padahal kemarin, sudah terkumpul banyak ide dibenaknya. Namun hari ini, ia hapus seketika.

"Kalo challenge udah keseringan. Parody juga udah. Hhhmmm..." Rafaz terlihat berpikir.

Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi keluar rumah hanya sekedar berjalan jalan keliling kompleks mencari inspirasi. Lagipula, kompleksnya juga selalu tertutup oleh lebatnya pohon pohon disekitar jalan. Setelah itu, ia keluar kegerbang perumahan dengan kamera ditangannya. Tak lupa, ia juga izin sebelumnya.

Tiba-tiba, gadis yang tidak terlalu tinggi berjaln menuju taman diseberang rumahnya. Gadis yang cukup ia kenal dan sekarang menjadi teman sebangkunya. Cayla. Rafaz segera menghampiri pos tempat penerimaan tamu dan berdiri disana.

"Cayy! Caylaa" panggilnya.

Yang punya namapun meliriknya sekilas, lalu segera mempercepat langkahnya agar segera sampai ditaman itu. Ia berharap suapay Rafaz segera kelelahan dan berhenti memanggil manggil namanya yang menurutnya sangan memalukan. Namun yand ada hanya bertambah keras dan membuat kendaraan yang berlalu lalang menolehnya.

"Woyy Cayla! Ni anak budek gak si" Rafaz semakin menjadi jadi. Terlabat, Cayla sudah mauk ketaman itu.

Memang, Cayla termasuk tim jurnalistik dan harus pulang akhir karena melakukan pekerjaan jurnalis lain. Tim mereka juga akan melakukan beberapa perbaruan majalah sekolah dan memuat Rafaz disana sebagai youtuber baru disekolah.

Hal itu yang membuat Cayla bosan dengan fotonya apalagi orangnya. Ia sedang malas untuk melihatnya dan memilih pergi ketaman hanya sekedar untuk me-refresh-kan otak. Dan tentu saja menikmati Vanilla cone. Teriakan Rafaz akhirnya berhenti. Entah apa yang dipikirkan cowok itu hingga tidak mau memilih untuk menyebrang jalan besar untuk bertemu dengan Cayla jika mau.

Tiba tiba, muncul sebuah ide baru bagi Rafaz. Tak biasanya ia mendapatkan ide ditengah-tengah usahanya dalam berteriak. Dengan segera, Rafaz memutar badannya dan berlari secepat angin menuju rumahnya. Ia tak ingin kehilangan idenya, jadi ia harus segera menulisnya.

'Gue gak turutin ide lo Kaz, tapi gue cuma memodifikasinya'

Sore itu juga, ia akan membuat videonya.

***
Pagi ini tidak seperti biasanya. Angin pagi juga tidak sedingin biasanya. Matahari mulai berminat untuk menembuskan sinarnya ke jendela kamar Cayla.

Hari ini, Cayla tidak sekolah karena hari Minggu. Tapi meskipun hari minggu, Cayla sudah bangun lebih pagi. Tidak seperti gadis lainnya yang malah bermanja-manja ria dengan selimutnya.

Cayla baru selesai mandi. Rambutnya masih menetes basah dipundaknya. Hari ini, ia ingin mengerjakan soal soal dibuku paket untuk mempersiapkan ujian. Walaupun, ujian masih jauh hari. Ia pun segera membuka buku bahasa inggrisnya. Tak lama kemudian, suara ketukan pintu terdengar bersama suara orang yang mengiringinya. Ya, Kak Faiz.

"Dek! ayo sarapan dulu, mau ikut ketoko buku nggak?" Tanya Faiz. Dengan segera, Cayla membukakan pintu kamarnya.

"Nggak deh, aku titip buku yang biasanya aja . Tapi yang agak tebal" Pintanya. "Oh ya, sama novel Angin, trus sama Ghost land yah. Uangnya nyusul" Lanjutnya.

Memang, jika bersama kakaknya, ia tak secuek dan sedingin biasanya. Kak Faiz mengacungkan jempolnya.

"Gak sarapan?"tanyanya lagi. Cayla menggeleng. "Masih kenyang" Cayla pun menutup pintunya.

"Dasar gak sopan" ujar Faiz kemudian melenggang pergi.

Beberapa jam kemudian, otak Cayla sudah lelah. Sudah setengah buku ia kerjakan. Dari buku baru maupun buku lama. Setengahnya lagi akan ia habiskan sebelum ujian nanti.

Ia segera merebahkan tubuhnya dan menyahut handphonenya diatas nakas. Sudah menjadi kebiasaannya kalau sudah lelah belajar. Pasti, ia akan bermain game. Lima belas menit berlalu bersama game- gamenya. Namun terlintas sesuatu dibenaknya.

'Rafaz Azka'

'Eh kok gue kepikiran gitu si ! Efek kecapean kali ya'

Namun entah kenapa, jari jempolnya bergerak untuk menekan aplikasi youtube. Kemudian, jempol kirinya tak ingin kalah saing dengan jempol kanannya. Ia segera mengetikkan 'Rafaz Azka' dikolom pencarian. Setelah itu, muncul lingkaran gambar yang menunjukkan foto Rafaz yang sedang menunjukkan gigi putihnya yang rapi.

'Q n A for dare !' Kalimat itu lumayan menarik perhatian Cayla. Sepertinya video itu baru diupdate beberapa menit yang lalu. Apakah ini yang dimaksud 'video baru' Rafaz waktu itu?.

Tiba tiba suara gaduh yang berasal dari luar kamar mengganggu pendengaran Cayla. Refleks, ia tekan tombol tengah dan kembali menunjukkan layar utama.

GUBRAKK!!!

"Cayla!!" Teriakan keras beserta dorongan pintu secara paksa menghampiri gendang telinga Cayla.

Siapa lagi kalau bukan Kazra?. Dibelakangnya disusul Shafa yang membawa banyak buku dan sekantung snack. Kazra yang tadi mendobrak pintu dengan cepatnya melayang dan hinggap diatas tubuh Cayla yang masih memegang handphone.

"Aduuhh.." Kazra memekik. Apa boleh buat? Ujung handphone Cayla mengenai kepala Kazra.

"Siapa yang suruh kalian masuk kamar tanpa izin?" Tanya Cayla tegas sembari meletakkan handphonenya diatas nakas.

"Kak Faiz, katanya gapapa kok" Ujar Kazra cengengesan.

"Oh ya, kita mau numpang belajar nih! Mumpung masternya lagi santai" Shafa menunjukkan gigi putihnya.

Setengah jam berlangsung, acara belajar bersama selesai. Baru saja Kazra dan Shafa pulang kerumahnya. Karena kelaparan, Cayla menuju dapur untuk mengambil beberapa makanan pengganjal lapar. Meskipun sudah makan berbagai camilan yang dibawa Shafa tapi perutnya juga butuh makanan lagi.

Ia segera mengambil beberapa roti bungkusan rasa keju. Kemudian menuangkan lemon tea didalam kulkas pada gelas berukuran jumbo. Tak habis pikir, ia segera naik membawa semua makanan itu dengan kesusahan. Tak lupa, ia juga menyahut segenggam permen diruang tengah. Setelah itu melenggang pergi dikamar.

***
Dikamar, ia duduk dikarpet dengan menata semua makanan itu dihadapannya. Setelah selesai ia segera membuka satu bungkus roti kemudian mengambil handphonenya diatas nakas. Detik ini, ia ingin menonton video yang dimaksud Rafaz beberapa hari lalu.

"Hallo guys, welcome to my channel, Rafaz Azka !!!" Rafaz memulai videonya dengan sangat meriah. Setelah itu, ada alunan lagu dan ada bloopers bloopers dari video sebelumnya atau mungkin videonya ini?

"Nah, kali ini gue akan buat sesuatu yang amat sangat hangat kumat berjudul 'Q n A for Dare' !!!" lagi lagi dengan cerianya.

'Alay banget' batin Cayla.

"Nah, Q n A nya udah gue sebar di instagram, twitter, and facebook nih. Dan Q n A yang gue terima ini gak asal asalan. Yaitu Q n A yang menarik dan bermutu dengan tema 'How to make an ice melt?'. Tapi, bukan es dan air dalam arti sesungguhnya loh ya... Tapi es dan air yang mencerminkan sifat seseorang"

_____
Lanjut? Zelamat Membacaaa

Comment for typo yaah

Laura_Carrinaa

Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang