22. Siapa ?

145 7 2
                                    

"Iya terus nanti yang gedung B disebelah barat sendiri itu ditambahin dikit. Kayak kurang simetris gitu"

"Udahlah, nanti gue ajarin. Tinggal tambahin animasi dibagian slide kedua"

Sore yang lumayan ramai di rumah Cayla. Kedua kakak Cayla -Faiz Faizal- tengah sibuk dengan seseorang yang diajak bicara di telepon masing masing.

Berbeda lagi dengan Cayla yang baru saja selesai mandi. Gadis itu terlihat segar dengan ujung rambut yamg masih basah. Setelah selesai dengan giat pribadinya, gadis itu segera berjalan menuju kulkas dan mengambil minuman segar didalam sana.

"Cay.. nggak liat video terbaru Rafaz? Ada cewek lhoo... nggak kepo lu?" tanya Faizal yang sengaja lewat didepan Cayla. Namun setelah menucapkannya, cowok itu malah melenggag pergi. Membuat Cayla mengerutkan kening.

'Cewek?'

***

Pagi yang mendung dengan mood yang masih sama. Cayla sudah siap untuk berangkat ke sekolah.

"Ga papa kan berangkat sendiri?" tanya Faiz yang baru saja turun dari kamarnya. Dengan menenteng tas hitam dipunggungnya, cowok itu pun berjalan mendekati tempat Cayla berdiri.

"Cayla udah besar kak.. Setiap hari jalan kaki sendiri juga nggak papa" Cayla beranjak dari duduknya. Mengeratkan tas di punggungnya.

"Yaudah duluan ya" pamit Cayla beranjak pergi. Melihat punggung Cayla yang semakin manjauh, membuat Faiz geleng-geleng kepala.

"Gak kerasa dia udah SMA" gumamnya. 

***

"Hhh.." eluh Cayla begitu sampai didepan pintu gerbang sekolah. Beruntung, pak satpam tidak melihatnya. Jadi, ia bisa bebas untuk masuk (menyelinap) kedalam sekolah. Hujan yang lumayan deras membuatnya harus berteduh disalah satu ruko didekat sekolah. Gadis itu datang tepat 15 menit setelah bel berbunyi.

Brukk!!

"Eh maaf kak" seorang gadis yang sama tinggi dengan Cayla baru saja menabraknya. Cayla meliriknya.

Parasnya begitu cantik dengan rambut yang dikucir kuda sedikit tinggi. Tangannya yang menggenggam erat tali tasnya dan kepalanya yang sedikit menunduk membuat Cayla menatapnya heran. Kak?!

"Eh iya nggak papa" ujar Cayla memaafkan. "Duluan yaa.." tambahnya.

'Please deh.. kenapa si nabrak orang terus?'

Namun, belum sempat Cayla berjalan dua langkah, sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya.

"Boleh minta tolong anterin ke ruang kepala sekolah?"

***

"MAU BERAPA KALI KAMU TELAT DIMATA PELAJARAN SAYA CAYLA?!" suara itu begitu memekakkan telinga Cayla. Ya, Cayla baru saja memasuki kelasnya dan mendapatkan sambutan garang dari Pak Iqbal. Siapa lagi kalau bukan guru olahraga yang sangat garang terhadap muridnya. Cayla yang mendengar itu, hanya bisa menunduk dalam.

"Beri saya alasan untuk tidak menghukum kamu" tambah Pak Iqbal mulai merendahkan suaranya. Caylapun menarik napas dalam.

"Tadi kan hujan deras pak, jadi saya berteduh dulu diruko dekat Alfa-"

"SAYA TAHU KALAU HUJAN, TAPI KENAPA KAMU NGGAK BERANGKAT LEBIH PAGI?!"

"Tapi pak.. saya kan jug-"

"Nggak ada tapi-tapian, sekarang, bersihkan laboratorium dan gudang lan-"

"Assalamualaikum" sebuah suara yang tak begitu asing bagi telinga para murid terdengar begitu lembut. Suara itu berasal dari ambang pintu. Karena penasaran, seluruh matapun menyorot arah pintu.

Seorang perempuan berusia sekitar tiga puluhan terlihat memasuki kelas. Namun, seorang gadis dibelakangnya juga tak kalah menyita perhatian.

"Gila! itu Izzy Azalea kan?"
"Lo udah liat vlog an terbarunya belom?"
"Eh jangan sok tahu lo, mentang-mentang dia cantik lo samain kayak Izzy"
"Anak baru? lagi?"

***

Sore yang tak begitu indah. Cayla yang baru saja pulang dari sekolah dengan mood yang sedang tidak bagus itu, seketika langsung disambut dengan penampakan ruang keluarga yang teramat berantakan.

Oh Shit! nggak mungkin kakak-kakak laknat itu bikin rumah ini sampe kayak kemalingan gini

"Oh, udah dateng lu?" suara seseorang yang tak lagi asing ditelinga Cayla. Rambutnya yang berantakan sudah menjadi ciri khas salah satu kakaknya. Siapa lagi kalau bukan Faizal?

"Apaan tu? Makasi lho ya.. ga usah repot repot de.." lanjutnya begitu Cayla sampai didepannya.

"Bukan buat lo" sinis Cayla. "Please deh ka.. ini beresin dikit napa?" Tanpa menunggu jawaban Faizal, ia segera melenggang pergi menuju kamar.

Cayla segera meletakkan tasnya. Seperti biasa, ia membersihkan badannya dan segera berganti dengan piyama rutinannya. Setelah selesai, ia segera membuka tugasnya. Mengecek sebanyak apakah tugas untuk hari ini belum ia kerjakan. Namun, sebuah notifikasi yang bisa dibilang tidak sedikit itu begitu menyita perhatiannya. Cayla mengambil ponselnya diatas nakas.

Zalea ZY : Alo
Zalea ZY : Alo Cay..
Zalea ZY : Cay..
Zalea ZY : Alooo
Zalea ZY : Alo
Zalea ZY : Cayla Adenia Zahra

Merasa asing dengan nama yang tertera disana, Cayla pun membalasnya dengan beberapa kata.

Cayla Adn : Siapa ya?

Tak lama kemudian, satu pesan chat datang kepadanya

Zalea ZY : Ya ampun Cayla.. emang bener  yaa kata Rania tadi. Lo emang sibuk ama dunia sendiri. Udah jelas lho.. ID Line gue

Membacanya saja, sudah membuatnya bingung. Tanpa berpikir panjang, ia segera mengetikkan beberapa kalimat berikutnya.

Cayla Adn : Mendingan kalo basa basi gaudah disini deh

Tak lama kemudian, pesan berikutnya terkirim kembali.

Zalea ZY : Yauda yauda.. tenang
Zalea ZY : Gue Izzy anak baru dikelas lo, yang tadi beberapa menit sebelumnya lo anterin ke ruang kepala sekolah..
Zalea ZY : Udah inget belom?

Sesaat kemudian, Cayla teringat dengan nama itu. Ya. Izzy Azalea namanya. Anak baru dikelas Cayla yang belum sempat memperkenalkan diri secara formal didepan kelas karena takut memotong jam pelajaran pada saat itu. Ya, Cayla ingat.

Cayla memang bisa dibilang belum berkenalan dengannya secara resmi. Karena, saat teman sekelasnya mengerubunginya, Cayla sedang tidak tertarik untuk ikut bergabung. Mungkin memang pada dasarnya ia malas untuk beramai-ramai. 

Cayla Adn : Iya inget. Terus sekarang lo mau ngapain?

Zalea ZY : Oke oke santai.. lo emang nggak bisa basa basi yaa..
Zalea ZY : Gue cuma mau bilangin kalo kita itu sekelompok tugas sejarah. Sama Gaza sama Rafaz jugak

Cayla Adn : Terus?

Zalea ZY : Yaudah gue cuma mau bilang itu aja. Terus jangan lupa ya.. besok pagi kita bahas ini bareng-bareng. Karena udah harus dikumpulin lusa.
Zalea ZY : Yaudah.. gue sibuk. See you

Setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara mereka. Cayla yang merasa percakapan itu memang sudah berakhir, segera meletakkan ponselnya ditempatnya semula. Tak lama kemudian, ia segera mengambil laptopnya. Membuka aplikasi favoritnya. Dan terlarut didalamnya. Namun, sebuah nama terngiang-ngiang ditelinganya.

'Izzy Azalea?' batinnya.

"Kek nggak asing.."

Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang