5. Short Message

232 16 0
                                    

Bel istirahat berbunyi. Semua siswa  berhambur keluar kelas. Terlebih lagi Shafa dan Kazra yang sudah diprotes oleh perut mereka masing masing. Seperti biasa, Cayla menitip makanan kepada mereka berdua, sedangkan Rafaz yang masih setia menempel dengan kursinya. Tak lupa, Cayla memberikan uang tip pada mereka meski mereka tak mau.

"Oi" Panggil Rafaz.

Tapi, panggilan tersebut tak dijawab oleh Cayla dikarenakan, ia masih sibuk dengan bukunya. Bukan buku pelajaran seperti biasa, tapi buku novel setebal 5 cm yang masih digenggam erat olehnya.

Ia merasa sudah capek untuk mengerjakan soal lagi seperti biasanya. Tak heran lagi, kalau tingkat kefokusannya lebih meningkat daripada biasanya. Jadi, ia seperti tidak mendengarkan panggilan Rafaz. Jangankan diajak berbicara, ada kebakaran didepan kelas saja mungkin ia tidak akan bergeming.

"Woii" Kali ini Rafaz menggebrak meja saking kesalnya. Tapi, sama saja Cayla tidak bergeming.

"Lo nggak kekantin apa?" Karena kekesalannya sudah melebihi batas kesabaran, Rafaz tak segan mengambil novel yang dibaca Cayla.

"Hhhh.. balikin gak? kenapa sih lo gangguin hidup gue mulu?" Cayla mengeluarkan amarahnya. Ia berusaha untuk menggapai bukunya yang diambil Rafaz secara paksa dan diangkat setinggi tingginya.

"Jawab dulu pertanyaan gue!" Rafaz tersenyum licik.

"Gue udah titip, kenapa sih lo gak ikutin mereka kekantin sekalian, apa modusin mereka gitu" Cayla berhasil menggambil novelnya. Kemudian duduk dibangkunya. Sengaja ia menghadap serong dan menggeser mejanya sedikit.

"Yee.. gitu aja marah, manja banget" Untung saja, Rafaz sudah melenggang pergi sebelum kena pukulan buku novel lagi oleh Cayla.

'Gak manja, cuman benciiiii' batin Cayla yang mulai membaca bukunya kembali. Lagi-lagi ia harus mencari halaman yang sudah ia baca untuk yang ketiga kalinya.

Pada saat yang sama, Kazra dan Shafa berpapasan dengan Rafaz dan melihat muka sebal Rafaz. Shafa masuk seperti biasa dengan sekantung kresek pesanan Cayla tadi. Sedangkan Kazra memekik tertahan akibat keterkejutannya atas  Cayla.

"Caylaaaaa... gila kamu berduaan sama Rafaz! hati hati ketiganya setan loh" Goda Kazra.

"Hayoo.. habis ngapain lo" Shafa meletakkan bungkus plastik tersebut dimeja Cayla. Ia tak mau kalah untuk ikut serta menggoda Cayla.

"Cerita dung.. cerita.." Lanjutnya. Yang ada, malah dibales dengan wajah kesal dan aura ke-badmood-annya.

"Jangan-jangan dimodusin lo ya?" tambah Kazra. Cayla hanya terdiam. Bukannya tidak mendengar, tapi Cayla sedang tidak ingin menjawabnya.

Mood makannya sudah hilang seketika. Ia masih ingin menghabiskan setengah dari novelnya tersebut. Mungkin, Cayla ingin memakan nasi gorengnya nanti ?

***

Setelah melewati masa masa kefokusan, akhirnya bel pulang berbunyi. Murid-murid sangat bersyukur dengan guru piket hari ini. Pasalnya, bel berbunyi lima menit lebih dulu dari biasanya. Jadi, para murid tidak perlu menunggu omelan omelan Bu Daya yang super cepat dan membuat gagal paham.

Semua murid segera berhambur keluar begitu sang guru mengucapkan salam penutup. Sedangkan Cayla tetap berpikir pada soal soalnya. Matematika, pelajaran favoritnya. Oleh karena itu, ia rela untuk berlama lama dikelas untuk mengerjakan PR nya yang baru saja diberikan dengan alasan tidak ingin ada tanggungan.

Rafaz disebelahnya?. Kali ini tidak banyak ngomong seperti biasanya. Ia sudah siap untuk pulang. Buku-bukunya sudah siap dimasukkan kedalam tas lima belas menit lalu.

Namun, karena teringat sesuatu, ia rela untuk mengeluarkan salah satu bukunya disana. Menuliskan sesuatu dan menyobekkan kertas seukuran tulisan itu hingga menciptakan sebuah sobekan kecil. Setelah itu, ia memberikan kertas itu pada Cayla.

"Channel youtube gue kalo lo kepo" Ujarnya. Lalu melenggang pergi. "Oh ya satu lagi, setiap minggu pagi gue update video terbaru. Jangan lupa like, comment and subscribe" Lanjutnya.

"Pokoknya jangan lupa! Comment titik aja nggak papa kok" Teriaknya ketika sudah sampai diambang pintu.

Cayla tetap tidak bergeming. Soal-soal dihadapannya membuatkan mati indera. Namun ekor matanya melirik sebuah tulisan kecil rapi dikertas itu.

'Rafaz Azka'

Tulisan itu begitu rapi dan kecil. Sangat menarik perhatian Cayla untuk segera melihatnya. Namun, Cayla segera menghapus semua rencana-rencana itu.

'Ni anak ngarep banget si dilihat youtubenya?' Batinnya bertanya tanya dalam hati.

"Eh Cay! lo mau disini aja atau ikut kita? Mau ketoko buku nih" Ujar Kazra mengangetkan.

"Eh ikut deh sampe bawah" balas Cayla. Ia sedang tak ingin untuk sendirian dikelas. Tak tahu, karena apa. Meskipun ia sudah sering bermanja manja tia bersama soal soalnya.

Cayla segera membereskan. Kemudian memasukkannya kedalam tas dan mengekori Shafa dan Kazra.

_____
Seru gak? Terserah dehh..

Oh ya, minta tolong ya kalo ada yang typo. Bantuin comment yang typo nanti aku benerin.

Laura_Carrinaa

Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang