Huhh.. paan si Kak Faizal ini? gatau apa orang lagi nyaman nyamannya. Ngebut kan bisa! dilapangan aja bisa masa dilapangan enggak
Gadis itu menyerahkan kekesalannya dengan menyalurkannya pada hentakan kaki yang keras. Ia begitu kesal dengan telepon Kak Faizal barusan.
Lagipula kemana perginya Kak Faiz kalau tidak dikampusnya. Ia sering sekali mendapat jadwal siang yang pangnya agak sore seperti ini. Sungguh hari yang mengesalkan!
Ohh! coba telpon Kak Faiz dahh! siapa tahu bisa kalo adek tercintanya yang telpon
Cayla mengambil handphonenya didalam tas. Ia masih teguh ditapakan kakinya. Dibawah awan yang menutupinya, ia ingin menyudahi semua ini.
"Ha.. halo?" akhirnya sesorang diseberang sana menyahut.
"Kak Iz? dinana sekarang?"
"Dikampus, bentar lagi pulang. Kenapa?"
"Yawohh.. sumpa dari tadi ditelpon Kak Faizal, kemana aja sii"
"Oh ya kah? yaudah yaudah benyar lagi ni mau pulang ko. Eh tapi kamu sudah otw kan?"
"Udah, yaudah cepetan pulang"
"Iya iya sayang"
Cayla yang jijik mendengarnya segera menutup teleponnya secara sepihak.
Apaan sih Kak Faiz nih. Sama adek sendiri pake sayang. Udah tau jijik kenapa masih diterusin. Entahlah.
***
Tinggal beberapa langkah lagi ia akan sampai didepan rumahnya. Darivjauh saja, sudah terlihat mobil merah dengan merek mini cooper yang membuat Cayla semakin merindukan nenek tercintanya.Tanpa aba-aba, gadis itu segera berlari dwngan segenap kekuatannya yang tersisa. Ia benar benar merindukan nenebknya. Namun, pagar rumahnya masih terkunci dan sama sekali belum terbuka sesentipun.
Ia segera menyapu pandangan sekitarnya. Ia sama sekali tidak melihat batang hidung nenek tercintanya itu. Namun, suara gemerisik dari dalam mkbil minicooper merah itu membuat Cayla penasaran untuk ssgera mengeceknya.
Dan hasilnya, neneknya sedang asyik didalam mobil dengan handphone bercasing pink. Ia benar benar tenggelam dalam lagu k-pop nya sampai sampai tidak bisa mendengar suara ketukan jari Cayla dikaca jendela.
"Huwaa!!" teriaknya akhirnya. Sudah sepuluh menit Cayla berdiri disamping mobil mengetuk kaca mobil dengan senyum misterinya.
"Kamu ngapain si pake ngagetin nenek berdiri disitu segala? kamu ketuk kaca mobil tiga kali aja nenek udah noleh, gak usah ngagetin gitu dong, jadi lupa kan bagian partnya tadi yang mana" ujar Nek Ulfa setlah keluar dari mobilnya dengan satu tas genggam ditangannya.
Wutt? tiga kali ketuk? itu tadi dah berkali kali masih aja nggak kedengaran. Huhh.. untung sabar lo Cay..
Cayla berusaha mengemvangkan senyumnya yang paling manis disana. Benar benar tidak berubah neneknya ini. Masih sama seperti tahun lalu mengunjungi rumah ini.
Tas macan tutul ditangan, sehat tanpa penyakit apapun, semangat yang membara seperti masa kemerdekaan, kacamata hitam dirambutnya yang sudah memutih, dan yang paling mengesankan dan membuat Cayla rindu adalah neneknya yang masih kpopers. Sangat tidak bisa dipahami.
"Udah udah ngapain kamu berdiri disini terus? bantuin nenek bawa barang barang nenek dong" Nek Ulfa mendorong tangan Cayla bermaksud menyadarkannya.
Dua sejoli kpop itu segera berjalan kebagasi belakang dan membawa masuk beberapa koper nenek yang lumayan berat.
Dalyo dalyo
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Girl
RomanceIntrovert? Sebuah kepribadian yang sangat cuek dengan keadaan lingkungan sekitar, susah terhadap sesuatu yang ramai, umumnya seluruh temannya real. "You changed me without my knowledge" -Cayla-