Mau bagaimana lagi, Cayla memang harus pulang sendirian. Kak Faiz tidak bisa menjemputnya hari ini. Kak Faizal apa lagi. Jadi ia harus pulang sendiri menggunakan ojek online atau berjalan kaki.
Rasanya seperti ada yang menusuk kali ini. Tidak seperti biasanya. Sesak dan susah muncul dalam benaknya. Setelah kejadian Kazra yang menarik paksa Rafaz tadi, moodnya langsung turun seketika. Ia jadi malas untuk langsung pulang kerumah.
Jadi, seperti biasanya ia pergi ketaman dekat perumahan Rafaz berada. Hanya sekedar membeli vanilla cone disana.
“Mang, vanilla cone satu” ucapnya pada penjual es krim disana.
Setelah itu, ia memutuskan untuk duduk duduk dibangku taman yang telah disediakan.
“Udah gue tebak lo ada disini” ucap seseorang tak jauh dari telinga Cayla.
Rafaz.
Cowok itu segera membawa tas dan vanilla cone yang juga ia pegang mendekati Cayla. Cayla yang melihatnya cepat cepat membuang muka dan melahap es krim nya dengan cepat. Ia tak ingin berlama-lama ditaman ini jadinya.
“Lohh.. kok buru buru banget? santai aja kalii” ujar Rafaz yang melihat tingkah lucu Cayla. Pria itu segera mengambil posisi duduk disebelah Cayla.
Angin sepoi sepoi melarutkan mereka dalam pikiran masing masing. Tidak ada yang membuka topik kali ini. Sama sama terdiam dengan arah pikir mereka.
“Jadi lo marah gara-gara gue yang tadi ditarik paksa sama Kazra itu?” kata Rafaz memecah keheningan. Pria itu selalu saja percaya diri dengan pikirannya.
“PD” ucap Cayla singkat. Ia tetap saja membuang mukanya dan tetap tak ingin melihat wajah tampan Rafaz.
“Nggak ada orang PD, negara nggak akan maju Cay” jawab Rafaz lagi lagi dengan percaya dirinya.
“Enak yaa vanilla conenya sampe lo belepotan gitu” Rafaz memandang jauh kedapan. Walau sebenarnya ia berusaha untuk menyembunyikan senyumannya karena perilaku Cayla.
Cayla yang mendengar itu hanya bisa segera membersihkan sisa sisa vanilla cobe dimulutnya. Ia tidak ingin terjadi hal hal romantis seperti pada novel-novel romansa yang sering dibacanya. Merasa tak nyaman, ia sedikit menggeser tempat duduknya menjauhi Rafaz.
“Jadi, lo udah suka sama gue?”
“Nggak akan”
Lagi lagi pertanyaan itu yang keluar dari mulut Rafaz. Sampai bosan Cayla mendengarnya walau kalimat itu hanya berulang dua kali.
“Nanti kalo udah bilang gue yaa” Rafaz mencomot vanilla conenya yang sudah hampir habis.
“Nggak akan”
“Kalo nggak akan bilang, berarti diem diem. Yaudah diem diem aja terus gue baca pikiran lo yaa. Atau kalo perlu dukun anak yang gue suruh”
“Bilang ke gue ya kalo lo udah nyerah” tambah Cayla lagi. Ia tak tahu harus berbicara apa. Jadi kalimat tersebut yang keluar dari mulutnya.
“Tenang aja. Dari Sinchan yang naik ke universitas sampe naruto yang dijodohin sama Dora, gue nggak akan nyerah” kukuhnya. Lagi lagi ia membuat Cayla harus menahan tawa.
Ku..
Diam diam aku jatuh cintaa
Kepadamu..
Ku ..
Bosan sudah kumenyimpan rasaa
Kepadamu..
Tiba tiba, alunan lagu kesukaan Cayla terdengar dari pita suara merdu Rafaz. Namun tak lama kemudian..
Tapi tak mampu..
Ku berkataa.. aggghhh...
Rontaan Rafaz cukup mengundang perhatian rakyat pengunjung taman. Pasalnya, apa yang dilakukan gadis itu cukup berbahaya. Namun, efektif juga. Cayla memasukkan (menyumpal) dasi Rafaz kedalam mulutnya.
“Berisikk.. tau gak sii” ujar Cayla setengah berteriak. Kemudia. segera berdiri dan meninggalkan Rafaz.
Sett..
Rafaz menggenggam tangan Cayla. Tatapan mereka bertemu. Hingga cukup lama, Cayla melihat ada sirat tak ingin kehilangan disana.
“Asal lo tau, Kazra cuma titip coklat biar Rang..” ujarnya. Kemudian melepas tangan gadis itu.
Melihat tangannya yang sudah dilepas itu, Cayla segera memanfaatkannya. Dengan lihai, gadis itu segera berlari meninggalkan Rafaz. Dibalik sana, terbit seulas senyuman kecil yang melegakan.
'Beneran nggak seperti yang gue bayangin! Untung Cay!! untunggg....'
Namun disudut lain kernyitan alislah yang jadi.
Tu anak atau tupai sii?
_____
Wkwkwk.. pada netthink kann..Sorry dikit. Lagi sok sibuk
“Jangan jangan Kazra PHO?”
Kepo? Udahh lanjut aja..
Zelamat Memvacaa
Laura_Carrinaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Girl
RomanceIntrovert? Sebuah kepribadian yang sangat cuek dengan keadaan lingkungan sekitar, susah terhadap sesuatu yang ramai, umumnya seluruh temannya real. "You changed me without my knowledge" -Cayla-