YLIA-CH06

969 59 0
                                    

Disarankan
Play audionya juga saat membaca.
Thanks ^^













































Di Bulan april ini, bulan yang seharusnya rasa cinta semakin mendalam.

Tapi tidak dengan jihyun, jihyun merasa terhianati. Kenapa? Bulan yang ia harapkan kehadirannya. Tapi seakan akan dia hanya menjadikannya boneka.

"Apa aku harus menyerah? "
Ucap gadis itu dengan suara yang serak karena menangis.

Dia ingin tegar, tapi apa? Air mata selalu mengalir.

Tok

Tok

Tok




Suara pintu menggema, dan mengalihkan kegiatan seorang di dalam kamar yang gelap itu.

"nuna"

Suara anak kecil melengking dengan kerasnya.

Jihyun segera menghapus air matanya. Dan merapihkan penampilannya. Karena dia tidak mau adiknya mengetahui semua masalahnya.

Jihyun membukakan pintu untuk adiknya.

"kenapa sayang? Kenapa belum tidur. Ini sudah malam. Masuk kamarmu dan tidur"

Ucap jihyun dengan senyumannya. Seperti tidak terjadi apa apa.

"Aku tidak bisa tidur nuna. "

"Kemarilah, tidurlah dengan nuna malam ini"

Juhyun melangkahkan kakinya ke dalam kamar jihyun. Yang hangat itu. Berbaring di atas ranjang lusuh sang kakak.

Begitupun juga jihyun yang sudah dalam posisinya. Tertidur di samping adiknya.

Jihyun mendekap tubuh kecil adiknya yang sudah terlelap itu. Dan menyusulnya ke alam mimpi.























"Tae besok siang kamu harus menemani nayeon fitting baju kalian"

"Aku tidak bisa eomma"

"Tae, ingat pernikahan kalian sebentar lagi. Dari kecil inilah yang eomma appa harapkan. Kami juga ingin menimang cucu tae. Oh, apa kamu masih mencintai wanita miskin itu? Asal usulnya tidak jelas tae. Lupakan dia"

Taehyung semakin frustasi akan ucapan ibunya. Saat ini kepalanya sangat pusing. Kenapa harus dia yang di perlakukan seperti ini. Dia juga ingin hidup bebas seperti hyungnya.

Taehyung tidak membalas pembicaraan ibunya dan langsung melangkahkan kakinya menuju garasi mobilnya.

Taehyung tidak menghiraukan suara ibunya yang tengah berteriak memanggil namanya. Tujuan nya saat ini adalah jihyun.

Sekitar seminggu dia tidak menampakkan dirinya, di kampus maupun di tempatnya bekerja.

Jujur Taehyung sangat merindukannya. Bahkan dia sering telat makan hanya karena memikirkan keadaan wanita itu.

Tapi, mengingat kejadian itu pasti jihyun sangat membencinya.

Taehyung melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata. Seperti orang ugal ugalan.Bersyukurlah jalanan sepi saat itu.
















Disinilah taehyung, di depan gerbang rumah sederhana milik jihyun. Semuanya sudah gelap. Mungkin pemiliknya sudah terlelap.

Taehyung memandangi rumah itu dengan seksama, berharap si pemilik rumah keluar dari zona nya.

PSYCHOPATH & Your Lie In AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang