Come to me

2.7K 172 51
                                    
















"Bagaimana?Apa kamu sudah menemukan buktinya? "

"Sudah tuan. Apa yang anda pikirkan semuanya benar bahwa jiwon adalah jihyun"

Seketika kaki taehyung terasa lemas. Air mata taehyung terus mengalir dengan derasnya.

Seperti mimpi.

Jihyun ternyata masih hidup. Hanya saja dia bersandiwara.















Setelah laporan dari suruhannya, taehyung memutuskan untuk berjalan jalan di area taman.

Pikirannya kacau.

Terlebih lagi saat itu dia melihat seseorang yang dia cintai berdua dengan seseorang yang dia anggap kakaknya sendiri. Ya, siapa lagi jika bukan jihyun ah maksudku jiwon dan yoongi yang tengah becanda gurau tak jauh dari tempat taehyung berdiri.

Seperti magnet yang menariknya, perlahan kakinya melangkah menuju jiwon dan yoongi.Oh jangan lupa dengan air mata yang terus mengalir. Pakaiannya seakan menandakan bahwa taehyung sedang frustasi saat itu. Wajahnya sangat pucat.

Yoongi tak sengaja melihat taehyung berjalan ke arahnya. Dengan langkah kaki gontai.Benar benar bukan taehyung yang dulu lagi.

Ingin rasanya yoongi merengkuh tubuh rapuh taehyung saat itu. Karena bagaimanapun dialah yang selama ini bersamanya. Sebejat bejatnya taehyung, dia tetaplah orang yang dianggap adiknya yang harus ia jaga.

Jiwon menatap aneh ke arah yoongi yang tengah menatap ke arah lain. Jiwon mengikuti arah pandang yoongi.Seketika hatinya serasa hancur melihat seseorang yang ia cintai telah hancur. Sama halnya dengan yoongi, jiwon ingin memeluk, memberikan semangat untuk taehyung.Tetapi dia masih mengingat identitas barunya.






"T...Taehyung kamu.... "

"H.. Hyung"
Ucap taehyung menyela ucapan yoongi. Dan langsung menatap wanita yang ada di samping yoongi. Yang tak lain adalah jiwon.

"Tae, ada apa denganmu? Kenapa kamu seperti ini? "

"Jihyun... Aku ingin jihyun"

Jiwon hanya berdiri kaku dan diam di sebelah yoongi. Karena dia merasa ada yang tidak beres dengan taehyung.

"Tae, relakan jihyun. Dia sudah tidak ada"

"Tidak"
Taehyung tersenyum kecut.

"Apa maksudmu? "

"Jihyun ada di sebelahmu. Aku tau dia jihyun. "

Seketika jiwon yang di yakini taehyung adalah jihyun itu membulatkan matanya.

"Katakan jika kamu jihyun"
Taehyung menatap tajam ke arah jiwon dengan mata yang sembab karena dia menangis.

"Ak aku ji jiwon"
Jiwon gugup harus menjawab apa. Karena semua sudah di ketahui taehyung.

Taehyung tersenyum sinis ke arah jiwon. Merasa dia di bodohi kembali.

"Apa aku harus percaya padamu"

"BENAR AKU JIHYUN. PUAS"

Yoongi seketika menatap kearah jiwon yang telah mengakui bahwa dirinya adalah jihyun. Jihyun mengatakan dengan nada yang cukup keras. Karena dia merasa sudah kesal dengan dirinya sebagai jiwon.

Taehyung tersenyum dan langsung memeluk jihyun dengan sangat erat. Manyalurkan rasa rindunya.Jihyun melonjak kaget dengan perlakuan taehyung itu.

"Maaf maaf kan aku jihyun ah.Maafkan aku"

Taehyung terus menggumamkan kata kata itu di dalam pelukannya. Tangis taehyung tidak bisa terbendung lagi. Air mata terus mengalir.

Begitupun dengan jihyun.

Air matanya ikut mangalir dengan derasnya. Merasa senang karena orang yang dia dambakan telah memeluknya dengan erat.

Yoongi tersenyum melihat interaksi keduanya yang saling menyalurkan rasa kasih sayang maupun rasa rindunya.

Perlahan pelukan itu mengelonggar.

Tetapi terasa sangat berat untuk jihyun. Tubuh taehyung perlahan mulai merosot karena saat ini taehyung pingsan di dalam dekapan jihyun.

Jihyun sangat panik. Menahan tubuh taehyung yang sangat berat bagi jihyun.

"Yoongi oppa. Bantu aku"

Yoongi menghampiri jihyun yang tengah kesulitan menahan berat badan taehyung.












Perlahan mata hazel itu terbuka. Mengerjap pelan untuk mrnyesuaikan cahaya di ruangan itu.

Taehyung sadar. Saat ini taehyung berada di kamarnya.

Tapi siapa yang membawanya?


Taehyung menoleh ke arah pintu. Karena seseorang membuka pintu kamarnya.

Taehyung melihat seorang wanita dengan nampan berisi mangkuk dan gelas di tangannya.

Siapa lagi jika bukan jihyun.

Jihyun memantapkan hatinya untuk merawat taehyung. Bagaimanapun dia masih mencintai taehyung.

"Jihyun ah"

"Kamu sudah sadar. Aku membawakanmu bubur.makanlah selagi masih hangat"

Jihyun duduk di sisi ranjang dimana taehyung terbaring lemas.

Perlahan jihyun membantu taehyung untuk duduk dan bersandar pada sisi belakang ranjangnya.

.jihyun mengambilkan semangkuk bubur yang dia buat untuk taehyung.

Menyuapkan dengan telaten sampai suap terakhir.

"Maaf jihyun ah. Aku memang pria brengsek. "

Taehyung terus menggumankan kalimat itu.

"Taehyung ah. Cukup. Biarkan itu menjadi masa lalu. Aku sudah melupakannya"

Taehyung membawa jihyun kembali pada dekapannya. Jihyun oun membalas pelukan taehyung dan menyamankan posisinya didalam pelukan taehyung.

Senyum keduanya saling terbentuk jelas di bibir masing masing.

"tarima kasih.kamu memang wanita baik jihyun. Apa kamu mau kembali lagi denganku? "

Tanpa berpikir panjang jihyun menganggukkan kepalanya menyetuhui permintaan taehyung.






















Apakah dia boleh egois saat ini?











Karena














Jihyun ingin semua yang dimiliki taehyung menjadi miliknya.





















Begitu juga dengan taehyung.




















Dia ingin Semua yang dimiliki jihyun menjadi miliknya seorang.

































Bersambung....

Bau bau apa nih... Wkwkwk

PSYCHOPATH & Your Lie In AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang