"Ga usah minta maaf sa.gue tau lo kagt kan?atau lo pnya orang lain yang lo cinta?hhe gapp ko jagan terlalu di fikirin ya."
"Bu-bukan gitu Van ta-"
"Putra-"
"A-apaan sih.bu-bukan Putra ko.gue ga ada perasaan ke putra sama sekali Van. Kita sekedar temen.ya temen."
Vandy menghela kan nafas nya."oke.cukup.jangan bohohin diri lo Ris. Gue tau lo ada perasaan ke Putra,tapi lo ga nyadar sama sekali kan?tapi lihat aja nanti pasti lo bakal nyadar sendiri "ujar Vandy lalu menutup matanya sebentar untuk menenangkan pikirin nya"ya udah gue pulang dulu ya.see you"
Gue bingung Vandy bilang apa.tapi ada bener nya juga.gue mungkin suka sama Putra. Tapi vandy dia..dia juga punya perasaan sama gue.apa gue harus pilih Vandy apa putra?
"Dek!!" suara tersebut membuyarkan lamunan Risa.
"Ha-hah?oh ibu"
"Kenapa?ko ngelamun?mana abang?"kata ibu gue dengan senyuuman manis nya yang sempat hilang beberapa waktu lalu.
Gue langsung meluk ibu gue saat itu juga.gue nangis di pelukan ibu gue.bukan.bukan tentang Vandy atau Putra. Tapi gue nangis bahagia liat ibu balik lagi kaya dulu. Ga lagi ngurung diri.ya meski harus kerja setiap hari.
"Ibu...jangan kaya kemarin kemarin hiks.. ya..ade sedih liat ibu ngurung di kamar hiks.. mulu. Ade mau ibu gini terus ga boleh kaya dulu lagi.engak!" kata gue sambil nangis di pelukan ibu.
"Ibu janji ga akan kaya dulu lagi de ... Maaf ibu yang dulu cuek sama ade sama abang.maaf." suara ibu yang lirih sambil membawa gue ke dalm pelukan nya.
"Iya bu...jangan berubah.." suara berat bang Rico ikut nimbrung lalu peluk gue dan ibu gue.
Saat saat bahagia gue bareng keluarga gue berlalu.ibu ngajak gue sama abang makan di luar katanya kali kali.
Di restoran
"Bu.ade mau eskrim ya ya ya" rengek gue ke ibu. Bang Rico mah cuma geleng geleng kepala ajaa.
"Iya iya.yaudah duduk dulu di sini ya."-ibu
Tiba tiba pelayan datang sambil bawa buku menu restoran. Gue abang gue dan ibu pesen makanan yang sama plus eskrim buat gue hhe.
Beberapa menit kemudian pesanan datang.gue makan semuanya habis.lagian sih laparrr.hhe.
Gue liat si meja tiba tiba ada yang isi.laki laki sama perempuan. Dan yang gue liat adalah...Putra bareng karin berdua.iya.berdua.cuma berdua.
Ya mungkin putra lupa sama gue.dulu dia suka bareng gue ke mana mana.sekarang udah nemu yang lebih baik dari gue.mungkin ini alasan Putra buat ngehindar dari gue. Enak emang laki laki.udah datang-baperin-terus di tinggalin.
Segitu gampang itu kah laki laki nyakitin hati perempuan?-batin Risa" woi Put! "Sapa bang Rico yang ada di depan gue.
"Eh,bang, ngapain?eh tante apa kabar tan?" ujar Putra lalu cium tangan ibu gue.Putra kenal sih sama ibu gue.
"Alhamdulilah baik.Putra gimana? Baik? Eh sama siapa?cantik ya" ucap ibu panjang lebar.
"Baik tan.iya nih,kenalan dong tan.karin" lanjut Putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend
Teen FictionHidup perempuan yang banyak lika liku dan terjebak oleh friend zone.dan hanya bisa pasrah pada takdir yang telah di tulis oleh tuhan. "Putra itu teman gue.TEMAN"-Risa "Gue relain rasa gue demi lo"-Putra