14

6 1 0
                                    

Aeripov

malam ini aku sedang menunggu bibi untuk memasakkan ku pasta. aku sudah sembuh, btw jadi bebas ku mau makan apa saja.

tapi, kenapa ku nampak buruk sekali? aku seperti tak bertenaga. yang ku pikir hanya jungkook saat ini. dia kemana ya? seharian ini tak membalas atau mengangkat panggilanku. bahkan sosial medianya juga tak aktif. kemana dia?. jungkook tak pernah seperti ini sebelumnya.

"Permisi nona, ini pasta untuk anda" ucap bibi lalu meletakkan sepiring pasta didepan ku. aku tersenyum memaksa lalu mengambil garpu dan memakannya. bahkan ku tak bisa merasakan apaah pasta ini enak atau tidak.

"Nona? apa anda baik-baik saja" tanya bibi sambil mengelus puncak kepala ku dan ku mengangguk perlahan meyakinkan. ku malas bicara. rasanya buruk sekali hari ini. entahlah.

"baiklah. setelah makan, bersenang-senanglah dengan kegiatan anda nona" ucap bibi lagi dan ku hanya menangguk.

makan sendirian dalam keheningan adalah hal yang aneh bagiku. ya, bagaimana lagi. aku sedang malas. aku hanya memikirkan jungkook. jungkook dan jungkook.

setelah makan aku berpamitan untuk ke kamar dan berterima kasih atas makanan yang bibi buat.

berjalan lemas menuju lantai dua rasanya berat sekali. pandanganku sayu. aneh aku seperti akan kehilangan seseorang yang sangat-sangat ku cintai. ah, apa benar aku memilih jungkook dari pada jimin? aneh. gila.

tepat saat aku membuka pintu kamar, smartphone ku berbunyi. dan itu suara notifikasi pesan. dengan cepat ku melihatnya dan jungkook membalas pesanku. senyuman terukir walau ku belum membaca isi pesannya.

membuka layar smartphone dan beralih pada aplikasi pesan. membuka pesan jungkook dan ku seketika ingin berteriak. isi pesannya begini..

From : Kookoo

Aeri, datanglah ke Apartment xxx, jalan xxx no 56.

aku membutuhkan mu.

dengan cepat aku membalas 'Ya. tunggu sebentar'. dan ku kirim pesanku padanya lalu dengan secepat kilah ku berganti pakaian. dan segera ku keluar kamar untuk mencari supir.

"woah, nona? nona.. anda mau kemana? kenapa terburu-buru?" bahkan aku tak sadar jika aku melewati bibi. aku tersenyum lebar didepannya.

"ada urusan mendadak bersama jungkook. aku pergi bi. bye" ucapku dan bibi mematung dengan wajah terkejutnya. hehe. maafkan aku bi, tapi kookoo sudah mengirim pesan ku harus segera pergi.

~

sampai di apartmentnya. aku segera mencari kamarnya yang berada di lantai tujuh. tak begitu sulit menemukannya. karena setelah lift, lima kamar dari arah lift aku sudah bisa menemukan kamarnya.

mempersiapkan mentalku dan menata sedikit penampilanku yang tak karu-karuan. ku rasa cukup barulah aku menekan tombol bel yang ada.

tak menunggu lama ku mendengar suara seseorang sedang membuka kunci pintu dan..

"Hai, jun-----

*jungkook meluk Aeri didepan pintu

JungkookPov

setelah ku mengirim pesan untuk menyuruh Aeri datang ke rumahku aku sedikit senang. karena, penyemangatku akan tiba. eh? penyemangat?.

bahkan sekarang aku bingung harus ngapain saat Aeri datang nanti. perasaanku campur aduk. tak karuan.

bahkan jantungku berdegup kecang. aku ini kenapa? seperti tak bertemu Aeri saja.

saat aku meletakkan smartphoneku bel rumahku berbunyi. dan aku spontan melihat ke arah pintu.

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang