21+

10.5K 78 1
                                    

.
.
.
.
.
.

Aku turun ke lantai bawah dengan di gendong JB karena aku yang memintanya...

"Kamu nggak keberatan kan Jae.." Tanyaku sedikit menggodanya saat JB melangkah hati2 di tangga.

"Untuk sekarang masih belum sih. Tapi besok kalo usia kandunganmu udah bertambah,kamarnya pindah di bawah dulu aja ya. Biar nggak usah capek2 nyariin gua buat minta gendong kaya gini.."

Aku tau JB cuma godain aku. Tapi aku pura2 ngambek aja. Nggak tau kenapa bawaanya pengen deket2 JB terus.

Aku sendiri bingung. Bukannya janin ini benih dari Jackson? Tapi aku sama sekali nggak kepikiran dia. Mungkin karena rasa kecewa ku ke Jackson melebihi rasa peduliku sama dia.

.

Tapi senyum ku tiba2 memudar saat aku melihat di monitor dan mengenal siapa yang ada di depan pintu itu.

"Jae.. Aku nggak mau ketemu dia..!" Karena JB udah menatap ku dan menganggukkan kepalanya. Mengisyaratkan ku buat nemuin dia.

"Sayang.. Lo harus temui mereka.."

"Mereka?"

JB nunjuk ke monitor. Dan ternyata bukan cuma Jackson di sana.

"Mami.."

"Lo temui mereka ya. Gua temenin.. Oke.."

Aku cuma bisa nurut dengan perkataan JB. A
Karena aku tau banget pasti mami terpukul dengan kejadian ini. Dan CEO.. Ahh bukan.. papi...

.

Saat pintu terbuka, Wanita yang menahan tangisnya itu pun langsung berhambur memelukku dan menumpahkan isakan tangisnya yang tertahan.

"Sayang.. Maafkan mami.. Mami tidak tahu kalau selama ini kamu tersiksa karena perlakuan anak mami......"

"Mm...Mam..mi... Mami tenang ya.. Kita masuk dulu.. hmm..?" Aku berusaha tersenyum.

.
.

"Kamu tenangin mami dulu. Biar gua yang ambil minum.." JB masuk ke dapur dan ninghalin kita bertiga dalam diam.

Jackson membuka suara ketika mami sudah mulai tenang.

"Na,gua nggak tau lagi mau ngomong apa. Yang jelas kali ini gua bener2 nyesel udah hancurin hidup lo. Tapi jujur Na,sampai detik ini pun gua masih sayang dan cinta banget sama lo..."

"Tapi Jack,aku..."

"Lo nggak perlu jawab apa2 Na. Dan gua juga nggak berharap balasan cinta dari lo. Ini hukuman buat gua. Gua tetep bakal pergi dari hidup lo. Tapi ijinin gua buat tau kabar darah daging gua. Dan ijinin gua buat ikut biayain hidup dia nanti..." Jackson mengucapkan semua kalimatnya dengan kelopak mata yang memerah dan suara yang terbata..

Aku masih belum bisa nanggepin pernyataan Jackson. Sampai JB keluar dan membawa minum untuk mami dan Jackson.

"Tante. Diminum dulu. Dan nggak perlu terburu buru. Mungkin, Nonna masih perlu waktu...

Jack,sorry kalau selama ini gua belum bisa jadi temen yang baik buat lo. Gua nggak bermaksud buat rebut Nana dari lo.. Gua..."

Jackson memotong kalimat JB dengan tepukan tangannya di bahu JB,"Lo nggak perlu minta maaf sama gua. Udah waktunya gua nebus kesalahan gua sekarang. Gua mohon sama lo,bahagiain mereka. Gua nggak bakal tinggal diam kalo sampai mereka menderita lagi."

"Gua bakal perjuangin mereka. Dan lo nggak usah sungkan untuk berkomunikasi dengan mereka. Gua juga berharap,lo mendapatkan kebahagiaan di tempat baru lo nanti. Jangan pernah berhenti berbuat baik,Jack. Karna suatu saat nanti,lo juga bakal nemuin hal baik di jalan lo."

 DIGILIR CINTA(?)💦 (18++) COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang