🔞WOLULAS🔞 #18

10.9K 65 0
                                    

VOTE BOLEH KOK..
.
.
.
.
.


























Mendengar obrolan Bapak dan Om Jeon yang makin serius,aku melirik JB yang juga sedang menatapku penuh kekhawatiran.

"Nonna. Om Jeon tidak ingin basa basi. Semua yang Om Jeon dan Ayah kamu rencanakan adalah demi melindungimu dari Jackson. Ayah kamu ingin kamu hidup dengan tenang. Walaupun semua ini tidak bisa dipungkiri dengan adanya hubungan bisnis."

"Aku nggak ngerti...."

Bapak kembali menjelaskan dengan gamblang,alasan kenapa aku dan JB dijodohkan. Bahkan berkaki kali bapak meminta maaf padaku. Aku tetap tidak bisa menyerap apa yang disampaikan bapak.

Aku hanya bisa menangis. Aku nggak tau harus jawab apa. Semua memandangku kasihan. Aku nggak suka di pandang seperti ini.

"Maaf,saya permisi..." Aku meninggalkan meja makan dan berjalan gontai menuju keluar rumah. Di taman belakang rumah yang biasa aku datangi saat aku bisan berada di dalam rumah.

.
.

"Maaf ya Na.." tiba2 suara JB membuyarkan lamunanku. Aku menoleh dan melempar senyumku. "Aku nggak pa2 kok. Hanya butuh waktu buat sendiri aja.."

"Gua tau perasaan lo gimana. Gua juga nggak pernah tau rencana ini. Bahkan gua nggak tau kalo ayah lo itu rekan bisnis bokap gua."

Aku tau aku keterlaluan kalau sampe diemin JB. Karena dia juga sama kaya aku,dia nggak tau tentang perjodohan ini.

Walaupun hati kecilku berkata 'kenapa aku harus marah? Bahkan ini bukan hal buruk karena yang akan dijodohkan denganku adalah Jaebum. Cowok yang selama ini dekat,baik dan selalu membuatku nyaman...'

Tapi kenapa hati ini rasanya nggak bisa nerima kenyataan. Kenapa harus dijodohkan? Kenapa harus perjodohan?
Bukankah kalau aku dan JB bisa dekat tanpa perjodohan ini akan lebih indah prosesnya...

Dan....
Mungkin juga Jackson bisa melihat perjuangan JB yang nggak seenak sendiri memperlakukan ku sebagai cewek.

"Na..."

"Hmm?" Aku menoleh tanpa ekspresi yang jelas..

"Kalo lo masih pengen sendiri,gua pergi dulu ya." JB tersenyum dan mengusap lembut kepalaku. Dia berlalu begitu saja meninggalkanku di taman.

"Jae... Aku... mmm..." JB menghentikan langkahnya, berbalik dan menatapku. "Aku... Aku nggak nolak perjodohan ini. Tapi aku butuh waktu untuk bilang sama Bapak."

JB tersenyum dan menundukkan kepalanya. Aku rasa dia menahan senyumnya disana. "Jangan mulai ya Jae.. Kamu ngeledek aku lagi kan?"

Refleks dia mendongak dan menggeleng cepat. Aku masih bisa melihat sisa senyumnya..
"Apa yang harus gua lakuin buat lo Na?"

"Bantu aku buat bilang ke Bapak kalo aku hanya belum siap dengan perjodohan.

Aku cuma pengen kita tu bisa deket secara.... apa ya... alami gitu lah.. Nggak dijodoh jodohin gini!"

Tawa JB meledak. Kemudian dia menutupi mulutnya dengan kedua tangannya rapat. "Maaf, Maaf.. Hehehe habisnya lo tu lucu banget tau nggak."

Aku mengerucutkan bibirku dan berpaling dari pandangan JB. "Tuh kan! Mulai!"

 DIGILIR CINTA(?)💦 (18++) COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang