Dibawah 18tahun,dilarang baca..
Kalo masih Kepo,Dosa tanggung sendiri kan..??
Okesipp..
Baca aja deh..
Soalnya kehaluan gak bisa dideskripsikan sama tulisan..
Semua itu hanya bisa dirasakan oleh perasaan itu sendiri..
Happy Reading..!!
Bahasa acak a...
Typo dimana mana.. Bertebaram kaya bayangan mantan.. Wwkkwkwwkwkwk
.
JB Nonna Story
Kelas kembali riuh setelah liburan selesai. Dan akupun kembali menjadi pacar Agus.
Ya... Agus belum puas mempermainkan Jackson. Bahkan sekarang Jackson sedang meminta maaf secara langsung pada Agus, didepanku dan anak2 Bangtan.
"Tanpa mengurangi rasa hormat gua ke kalian semua,gua Jackson Wang,meminta maaf ke kalian,terutama Agus. Gua ngaku salah karena gua udah ngejalin hubungan sama cewek lu. Irene...."~JS
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dan????"~Agus Timpa Agus sambil ngerangkul pundakku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dan... ngeduain Cewek gua sendiri.. Nana..."~Jackson semakin lesu dan lirih.
Aku nggak kuat ngeliat Jackson kaya gini. Tanpa sadar aku menjauhi mereka dengan perlahan berjalan mundur dan mulai memutar tubuhku,berlari meninggalkan tempat itu.
*Maafin aku Jackson...*
Air mataku mengalir deras. (banjir dong?)
.
.
"Apa yang harus aku lakukan? Jackson sangat membuatku tidak enak hati. Kenapa aku tidak bisa membiarkan itu.. Hikss... Apa aku masih menyukainya? Hikssss... Tidak mungkin..! Dia sudah menyakitiku dan cewek lain. Ahh tidak... hanya aku yang hancur disini. Hikss.."
Aku terduduk,menunduk dengan tumpuan lututku. Sengaja aku masuk ke gedung olahraga yang memang sedang sepi. Sebelum tiba2 ada suara langkah kaki seseorang masuk ke ruangan ini. Aku nggak peduli siapapun orang itu. Lama2 suara langkah itu mendekat.
Dan berhenti tepat didepanku. Aku merasakan ada yang mengusap usap ujung kepalaku dengan lembut. Langkah orang itu bergeser dan dia ikut duduk disebelahku. Kemudian dia menghela nafasnya panjang.
