Chapter 21

1.6K 205 7
                                    

21 - Useless Information and a strand rekindled

"Hey, Harry, kami mendengar teriakanmu..." Fred memulai sambil mengejek.

"Argumen penuh warna malam tadi, sobat..." George melanjutkan, menyampaikan komentar mereka kembali kepada Fred.

"... Kau tidak bisa membotolkan kemarahanmu seperti itu, sobat..."

".... Lepaskan saja semuanya; mungkin ada beberapa orang sejauh lima puluh mil yang belum mendengarmu," tambah George, menyelesaikan pernyataaan mereka.

"Jangan terlalu keras pada mereka!" Fred menimpali lagi.

"Jika kau ingin bantuan kami untuk mengerjai mereka, jangan ragu untuk meminta!" George nyengir pada Harry.

"Semua lelucoan untukmu, teman baikku..." Fred berpura-pura menangis kagum.

"Semuanya gratis," George dan Free menyelesaikannya bersama, tersenyum jahat, mata mereka bersinar-sinar seolah mereka bertiga berbagi rahasia.

"Terima kasih," gerutu Harry, masih belum dalam suasana hati yang bagus. Setelah merenung, dia lebih suka berbicara dengan si kembar ketimbang sahabatnya. Dia tidak bodoh; dia tahu si kembar itu mengerti. Dia tidak ragu bahwa si kembar dari sahabat Lee Jordan ini tahu segalanya. Fred dan George tidak menyimpan apa pun dari anak laki-laki itu, yang sudah seperti kembar ketiga mereka; ketiganya tidak dapat dipisahkan.

"Ini ada satu yang mungkin kau suka," kata Fred sambil menyerahkan sesuatu setelah mereka melihat ke sekeliling seolah-olah dia mencurigai ada seseorang yang menghadang mereka dengan niat buruk. Kenyataannya, mereka hanya memastikan tidak ada seorang pun dari Order atau ibu mereka di sana untuk melihat mereka. Sepotong benang berwarna daging di masukkan ke dalam tangannya.

"Apa ini?" tanya Harry sambil memandangnya dengan hati-hati.

"Itu, Harry, adalah sebuah Telinga-Yang-Dapat-Dipanjangkan--- kau dapat mendngarkan  semua rapat atau apa pun yang ingin kau dengarkan," kata Fred kepadanya, berbicara sebagai satu orang untuk sekali saja.

"Baiklah; mengapa semua orang berjinjit di sekitar tempat ini seolah-olah mereka takut membuat suara?" desak Harry; pertanyaan itu sudah sangat ingin dia tanyakan sejak tadi malam. Meskipun dia pergi tidur lebih awal, tapi dia tidak terlalu tidur dengan nyenyak. Tempat ini sangat lembab dan menjijikkan, terutama dibandingkan dengan Prince Manor. Dia takut untuk menyentuh apa-apa, pergi kemana pun, untuk berjaga-jaga; dia bergidik memikirkannya.

Saat itu terdengar bunyi dentuman dari dapur, dan suara yang paling mengerikan memenuhi rumah bandar itu. Harry mendapatkan jawabannya tanpa harus si kembar menjawab. "Sampah! Kotoran! Hasil sampingan debu dan kejelekan! Keturunan campuran, mutan, orang aneh; pergi dari tempat ini! Berani-beraninya kalian mengotori rumah leluhurku..."

Harry mengernyit, dia benci kata-kata itu, membencinya di atas semua yang diketahuinya. Kemudian saja kehadiran lain bergabung dengan ketiga remaja tersebut; itu Sirius Black, dikenali dari suaranya.

"Diamlah, kau wanita tua jelek yang mengerikan, DIAM!" dia meraung, sambil meraih tirai dan mencoba mendiamkannya.

"KAU!" dia melolong, matanya melotot ketika melihat lelaki itu. "Pengkhianat keluarga, yang paling dibenci, darah dagingku yang membuat malu!"

Harry terengah, darah daging? Potret tua menjijikkan itu adalah ibu dari Sirius Black? Dia sudah tua, dia menjijikkan dan bermulut kotor; bagaimana mungkin dia memiliki ikatan dengan ayah baptisnya? Dia menatap si kembar, dan mereka hanya tampak terhibur dengan pemandangan itu, jelas sudah terbiasa. Di sinikah dia tinggal sampai Hogwarts dimulai kembali? Dia diam-diam bertanya bagaimana ayah baptisnya itu berurusan dengan tempat ini--- benar-benar mengerikan.

A New Place To Stay (TERJEMAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang