14. yayaya

945 92 20
                                    

"tzu, lo ada dimana?"

"ada di rumah kak. Kenapa?"

"ngapain?"

"lagi ngerjain skripsi. Kakak lagi kerja?"

"engga, gue ambil cuti. Besok juga"

"enak bener ya kak"

"suara lo serak gitu. Udahan aja deh nugasnya"

"iya, sebentar lagi"

"gue tinggal, ya?"

"yah, jahat deh. Tapi gapapa deh, biar gak keganggu guenya"

"iyain aja. Bye tzu"

"bye kak"




™°™°™°™°™°


jaehyun pov.

Hari ini gue sengaja ngambil cuti. Karena gue punya rencana yang besar untuk dia, dan untuk gue sendiri buat masa depan gue.

Tekad gue udah bulat. Gue juga udah bicara sama orang tua gue, dan mereka setuju. Untuk itu, gue dateng sepagi ini untuk surprise yang tak terpikirkan sama sekali sama dia.

Tok! Tok!

Gue mengetuk pintunya, yang dibuka langsung oleh ayahnya saat ini. Awalnya dia kelihatan bingung, tapi dia tetap mempersilahkan gue dan orang tua gue untuk masuk ke rumahnya ini.

Gue dan orang tua gue duduk di ruang tamu miliknya, dengan disuguhi beberapa makanan dan minuman.

Depan gue ada bunda dan ayahnya, membuat gue semakin gugup untuk sekarang. Tapi kembali lagi pada tujuan utama gue disini untuk apa. Dan gue kembali membuat diri untuk lebih percaya diri lagi.

"ada apa jae? Tumben kesininya sama orang tua," tanya ayahnya, sambil tersenyum kepada orang tua gue.

"gini, om. Jaehyun tau mungkin ini terlalu cepat, tapi jaehyun gak bisa lagi nunda ini. Jaehyun rasa kalau jaehyun bener bener ngerasa cocok sama dia, jaehyun ngerasa nyaman sama dia, om. Dia itu udah kayak pelengkap hidup jaehyun sekarang."

"maka dari itu, alasan jaehyun dateng kesini sama orang tua jaehyun adalah untuk melamar putri om tercinta, chou tzuyu"

Terlihat wajahnya yang kaget, begitu pula dengan bundanya yang tak kalah kaget. Hingga akhirnya ayahnya bertanya, "kamu serius nak? Kamu serius untuk melamar putri om satu satunya?"

Gue mengangguk dengan mantap, "iya, om. Jaehyun serius melamar putri om satu satunya"

Ayahnya terlihat tersenyum haru, lalu dia berdiri dan memeluk gue, yang langsung gue bales dengan pelukan yang gak kalah erat. "jaehyun janji bakal jaga tzuyu dengan sepenuh jiwa dan raga"

Setelah berpelukan dengan gue, ayah dan bundanya berpelukan dengan kedua orang tua gue.

"tante panggil dulu tzuyunya, ya?" ucap bunda tzuyu.

Gue hanya mengangguk sebagai jawaban, dan kembali duduk menunggu pujaan hati.

Beberapa menit berlalu, akhirnya mereka turun kembali, dengan tzuyu yang sudah berdandan. Entah apa tujuannya, tapi itu bener bener membuat gue sangat terpukau karena kecantikannya, dan gue tidak bisa menahan senyuman yang ada pada bibir gue.

"sini duduk dek"

Dia mengikuti perintah ayahnya, wajahnya masih sangat terlihat bingung. Mungkin dia belum tau apa tujuan gue dateng ke rumahnya.

𝙞'𝙡𝙡 𝙨𝙖𝙮 𝙣𝙤 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang