Chapter 22

750 101 10
                                    





"Kau tahu, Tzu? Aku takut kau akan mengetahui niatanku sebenarnya.

Aku benci kehilangan seseorang."

-Jeon Jungkook-


🌷🌷🌷



"Eomma, aku membuatkan sup untukmu,"

Tzuyu mengelus pelan tangan ibunya yang tengah tertidur di ranjang.

Ibunya memang hobi sekali tidur di ranjang khas rumah sakitnya.

Seharusnya, Nyonya Chou ini dirawat di Rumah Sakit, namun selalu menolak.

Nanti Tzuyu kerepotan kalau harus bolak-balik mengurusku.

Alasannya membuat Nyonya Chou dirawat di rumah.

Namun tetap saja, dikarenakan ayahnya Tzuyu yang rajin menghamburkan uang, perawatan Nyonya Chou jadi sering ditunda.

"Apakah sakitnya parah?"

Jungkook bertanya, ikut membantu membangunkan.

Tzuyu hanya mengangguk pelan.

"Tzuyu."

Ibunya lirih terbangun.

Tzuyu tersenyum.

"Eomma, a-aku membuatkan sup untukmu. Temanku ini membantuku."

"Chou Tzuyu. Kau tahu, kan, tinggal dua bulan lagi."

Jungkook baru sadar kalau ibunya Tzuyu ini membicarakan tentang waktu hidupnya yang tak lama lagi.

Tzuyu menggeleng.

Hatinya perih melihat ibunya sakit seperti itu.

"Hidup ibu masih lama, sekarang ayo makan dulu."

Ibunya menatap putrinya berkaca-kaca, kemudian menerima suapan dari putrinya.

Matanya beralih pada Jungkook.

Jungkook segera membungkuk hormat.

"Pacarmu?"

Tzuyu menggeleng.

Ia tahu bahwa ibunya sangat ingin putrinya menjalin hubungan dengan seseorang.

Namun Tzuyu tak pernah bisa menyanggupi keinginan ibunya.

"N-Namanya Jungkook. Teman sekolahku."

Tzuyu yang hampir pecah dengan tangisan, buru-buru memberikan mangkuk supaya pada Jungkook.

"A-Aku harus mengambil air minum dulu."

Tzuyu pergi keluar kamar.

Jungkook mulai menyuapi ibunya Tzuyu yang terus tersenyum.

"Nak, kuharap kau mau membantuku menjaga Tzuyu."

Nyonya Chou menarik napas.

"Dia anak yang baik. Namun dunia seakan tak berpihak padanya. Ia hidup dengan penuh cobaan."

Kali ini air mata menetes dari wajah yang sudah menua itu.

"Anak itu selalu tersenyum walaupun ia mempunyai banyak beban di pundaknya."

Jungkook tahu itu. Tzuyu yang dikenalnya periang di luar, namun hancur di dalam.

"Tenang saja, Ahjumma. Aku akan berusaha membahagiakan anakmu sepenuhnya."

Jungkook menggenggam hangat tangan Nyonya Chou.

Tzuyu tak kunjung masuk ke kamar kembali.

Gadis itu terduduk di depan pintu kamar ibunya, mendengar semua percakapan.

Behind Her Smile [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang