Chapter 7

1K 136 2
                                    


"Aku belum pernah menyukai seseorang."
-Chou Tzuyu-

🌷🌷🌷

"Aku menyukaimu,"









"Yya, gwaenchanna?" (Kau baik baik saja?)

Sana cukup bingung dibuat Tzuyu. Temannya itu menghabiskan pelajaran Fisika dengan terus-menerus melamun.

"Sana-ah,"

"Ah, akhirnya kau bicara juga. Wae geurae?" (Ada apa?)

"Bukankah aneh jika seseorang yang jarang berbicara denganmu, mendadak menyukaimu?"

"Yya! Jeon Jungkook menyukaimu?"

Heol. Sahabatnya ini pintar sekali menebak sesuatu.

Kali ini Sana sadar tempat, ia mengecilkan suaranya.

"Eo," (Ya)

"Daebak, menurutku sih itu tidak mustahil kalaupun dia jarang berbicara denganmu. Mungkin saja ia memerhatikanmu diam diam." (Luar biasa)

"Geundae, aku mempunyai feeling buruk tentang namja itu." (Tapi)

"Kau ini, jangan terlalu percaya feeling."

"Baiklah, baiklah,"

"Terus, dia menembakmu?"

"Ani, dia hanya mengatakan itu, lalu pergi." (Tidak)

"Mungkin dia bukan tipe orang yang suka pacaran. Aneh ya.."

"Berarti dia namja baik baik tau," ucap Tzuyu sebal.

"Yah, terserahlah."

"Bagaimana dengan Taehyung?"

"Hm? Taehyung? Memangnya dia kenapa?" tanya Sana bingung.

"Kau tak perlu menutupi begitu dong, sekali melihat matamu saja, aku bisa menebak kau menyukai seorang Kim Taehyung."

"Y-yya, bicaranya pelan pelan," Sana bersemu merah.

Knock Out.

"Taehyung tampaknya bukan tipe tipe namja yang mudah menyukai seseorang."

"Kau benar, maka dari itu aku diam diam saja."

"Akan kubantu kau lain kali."

"TaeSana tak akan mungkin terjadi,"

"Yya, kau sampai membuat nama gabungan? Lucu sekali."

"MINATOZAKI SANA! CHOU TZUYU! KALAU SEKALI LAGI MENGOBROL DI KELASKU, KUPASTIKAN SPIDOL INI MENGHANTAM KEPALA KALIAN!!!"

Tzuyu dan Sana serempak menyembunyikan kepala di bawah buku Sosial mereka.

Ah, sial.

~🌷~

Tzuyu memijat pelan pundaknya sambil berjalan pulang. Latihan cheering tadi cukup membuatnya pegal pegal.

"Park Jimin?"

Seorang namja yang tengah menyiram bunga merasa terpanggil.

"Annyeong, Tzuyu-ssi,"

"Annyeong, kau masih bekerja di rumah Halmoni?"

"Eo, rumahku sedang direnovasi, kemudian Nyonya Chou menawarkan kamar kosong di rumahnya."

"Ah, geurae? Kalau begitu aku ingin mengunjunginya."

Tapi Jimin segera menghalangi pintu masuk ke toko.

"Andwae-yo, m-maksudku, Nyonya Chou sedang tidur, jadi tidak bisa diganggu."

Tzuyu mengangkat kedua alisnya, menatap namja itu tidak percaya.

"Aku mengatakan yang sejujurnya."

Padahal sebenarnya Jimin hanya mencari alasan agar Tzuyu mau berbicara padanya.

Jimin punya sesuatu dengan gadis Chou ini.

Tatapan mata sipit Jimin membuat Tzuyu meledak dengan tawa.

"Kau ini lucu ya? Kau pasti lebih muda dariku."

"Hey, aku ini SMA kelas dua belas tau,"

"Yya! Jjinjja? Tapi tinggi badanmu.." (Benarkah?)

Jimin mendengus sebal.

Hey, dia masih lebih tinggi daripada gadis itu.

Tzuyu senang sekali membuat namja di depannya jengkel.

"Aigoo, pergilah, urusanmu sudah selesai."

Mood Jimin langsung rusak karena membahas tentang tinggi badan.

Nanti-nanti sajalah ia bicara dengan Tzuyu.

"Jalga, Jimin-ah! Maksudku Jimin-ssi." (Sampai Jumpa)

Tzuyu berlari kecil menyusuri beberapa belokan. Puas mengerjai Jimin.

Namja itu menarik, tahu.

Hari ini matahari bersinar cukup terik. Tzuyu bahkan harus menundukkan wajahnya agar tidak menghitam.

Cuaca hari ini kurang mendukung hari Tzuyu yang cukup bahagia.

"Tzuyu-ah."

Seorang namja entah darimana berjalan bersisian dengannya.

"Ini."

Jungkook mengeluarkan dua benda yang cukup membuat Tzuyu melongo.

Lah, tumben dikembaliin?

Tzuyu tersenyum malu karena telah berpikir negatif tentangnya.

Ia mengambil kembali handuk dan betadine yang ia berikan pada Jungkook kemarin.

"Gomawo," (Terima kasih)

Tzuyu menunduk sambil berjalan, tak berani menatap manik namja yang tampan itu.

"Jangan merasa canggung."

"Eh? A-Ani, aku hanya s-silau."

Aish, kenapa jadi gagap begini sih?

"Ikut lomba cheering ya besok?"

Tzuyu mengangguk. Masih menunduk.

"Aku juga ikut lomba festival, basket tapi."

Siapa juga yang nanya?

"O, aku akan belok di sini. Sampai bertemu besok."

Tzuyu mengangguk sambil tersenyum.

Kenapa namja itu aneh sekali, sih? Bukankah biasanya ia jarang berbicara ya?

:)

Yah, mohon maafkan author yang agak pendek akal ini >_<

Vomment setia kutunggu, siders tersayang...

Behind Her Smile [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang