Tentang Icha [On Going]

17

Vote sebelum baca 😊

23:45

"Ca..." Panggil Nana.

"Ca bangun Ca gue sesak pipis temannin Nana." Ucap Nana dengan ekspresi memohon.

"Aarghh gue ngantuk banget Na." Ia merentangkan tangan nya dan membuat si pemohon terjatuh.

"Sabar." Batin nya.

"Caca benerran gue sesek banget gue takut keluar." Mohon nya sambil sedikit terisak.

Caca yang menyadari kalau Nana mau nangis ia langsung menghela nafas panjang dan duduk ditempat tidur nya.

"Emang lo sesek banget?" Tanya nya dengan suara serak bangun tidur.

Nana mengangguk dan menunjukkan puppy eyes nya dan membuat Caca mengangguk karena tidak tega.

"Yes." Ucapnya pelan.

Setelah berada didepan pintu Caca dan Nana pun berjalan menuju kamar mandi.Nana masuk kamar mandi dan Caca menunggunya diluar.Karena merasa haus ia berjalan ke meja makan untuk mengambil segelas air putih.Baru saja ia ingin mengambil gelas diatas meja ia sudah melihat tulisan "AKU AKAN DATANG" tulisan dengan lumuran darah itu ada di atas meja dan membuat si pembaca merinding seketika dan melihat sekelilingnya.Ia mendadak bergetar gadis itu menelan ludah nya sendiri.

CLEK .

Tiba tiba saja listrik di villa mati semua membuat Caca makin ketakutan.

Bel jarum jam berbunyi menunjukkan pukul 23:45.

"Na lo uda siap belum?" Teriak Caca.

"Na......" Ia mendekati pintu kamar mandi dan mengedornya.

"Na jangan bikin gue takut ini mati lampu keluar Na...." Teriak Caca lebih keras.

"Nana" Panggilnya untuk ke beberapa kali.

Namun enggan ada jawaban karena penasaran ia mengecek pintu nya di kunci atau gak ternyata enggak.

Pelan-pelan Caca membuka pintu kamar mandi itu.

"Hiyaaa hahahhahha hahhahaahaha." Suara wanita cekikin berhasil membuat Caca kaget dan berlari sekuat tenagaa nya. Sampai Caca tak menyadari bahwa dia sudah sampai diruang tamu.

Ia mengatur nafas nya yang terengah-engah. Ia menyadari bahwa ia melihat seseorang tidur di sofa.Gadis itu pun mendekati nya.Perlahan-lahan.

Saat ia melihat kearah sofa tersebut betapa kagetnya dua bola mata yang seharusnya di tengahnya ada hitam nya tapi ini hanya putih saja dan muka pucat sedang tersenyum penuh kemenangan ke arahnya. Caca kembali berlari.

Ia berhenti sebentar ketika melihat ada gaun putih yang sedang bergantung pas didepan mata nya.Ia melihat ke atas dan ada suara wanita tertawa seperti kuntilanak. Caca yang panik langsung berlari ke belakang ingin ke arah ruang tamu tetapi,ia melihat ada suster ngesot yang sedang membawa anak dan memanggil nama nya terus menerus. Sedangkan anak yang di bawa hanya menangis.

Caca bingung ingin kemana dan ia memilih mencari kamar nya dan kembali kesana.Ia berlari sekuat tenaganya keringat bercucuran sangat terdengar isakkan yang keluar dari bibirnya.Sampai dipintu kamar ia membuka pintu itu tetap saja listrik masih mati kamar nya gelap sekali.Ia menutup pintu nya rapat-rapat dan membalikkan badannya ke arah kasurnya.

Baru saja ia menghela nafas.

Daaar

Pecahan balon berhasil membuat tangis nya pecah.Caca menutup telinga nya badannya merosot kebawah lantai. Ia menangis sekuat-sekuatnya dan meminta tolong.

KLEK

Kamar kembali menjadi terang dan listrik sudah kembali hidup.

HAPPY BIRTHDAY TO YOU

HAPPY BIRTHDAY TO YOU...

HAPPY BIRTHDAY...

HAPPY BIRTHDAY....

HAPPY BIRTHDAY CACA....

Pecahan kertas pun berhambur diatas kepala Caca.Seketika suasana menjadi hangat.Tangisan para sahabat Caca pun pecah seketika karena melihat Caca menangis.

Caca mendengar nyanyian itu Caca mendengarnya yeah.

Ia perlahan mengangkat wajahnya dan melihat teman nya semua ada disitu ada yang berkostum hantu.Ia melihat sekelilingnya.Ada Icha sebagai pemideo disampingnya ada kak Aldi yang tersenyum.

Ada Kekey,Zuwa,Ika,Lia,dan Nana yang tadi meninggalkannya mereka sedang berangkullan dan menangis sambil tersenyum. Tak lupa dengan Farel,Roy,Azmi,dan Rey saling tertawa mereka memakai kostum hantu yang membuat diri mereka unik. Yang paling menarik perhatiannya ialah sosok cowok yang memegang bolu serta lilin ditengah mereka.Caca menangis haru. Ia tidak menyangka akan begini akhirnya.

Abin.Lelaki itu tersenyum manis pada nya dan mendekatinya sambil memegang bolu ia mengulurkan tangannya sebelah untuk membantu Caca untuk berdiri.

"Cieeeeeee......" Sorak temannya membuat Caca malu.

"Hembus lilin nya dulu." Abin berkata lembut sambil membenarkan rambut Caca yang berantakan dan mengusap air mata yang masih tersisa di pipi Caca.

"Make u wish Ca." Ingat Kekey. Caca mengangguk dan mengucapkan wish nya untuk tahun ini.

"Semoga kalian tetap bersama Caca dan jadi sahabat Caca selama nya." Wish Caca.

Piuh.

Gadis itu meniup lilinnya membuat suasana keliling nya riuh dengan suara tepuk tangan. Diluar dugaan Abin memeluk Caca dengan satu tangannya membuat Caca kaget.Hatinya berdegup kencang dari sebelumnya.Ia benerran jatuh cinta pada pria nakal satu ini.Tanpa melihat situasi semua temen-temen mereka pun pada ikuttan bahkan yang cowok juga saling berhamburan dan merasakan kehangatan moment ini. Kecuali Icha dan Aldi.

Icha yang melihat itu tersenyum simpul melihat mereka saling merangkul dan tertawa,bercanda dan ceria. Ia tetap stay memvideokan moment itu dan tidak lupa disampingnya Aldi dengan gaya cool  kedua tangannya di masukkan ke sisi samping kantong celana.Ia melihat Icha tersenyum membuat nya ikut tersenyum. Ia terus menatap Icha dan terus menatapnya.

Icha menatap Aldi yang lebih tinggi dibandingkan dia.

"Kenapa natap Icha terus kak?" Tanya Icha bingung.Aldi menggeleng dan tersenyum lalu pria itu mengacak rambut Icha dan mencium pucuk kepala wanita itu.

"Kakak bahagia punya Icha sayang." Ucapnya yang membuat Icha blushing dan nafasnya berhenti sebentar karena hati nya merasakan hal yang membuat jantung nya ingin copot saja.

Aldi merangkul Icha dan menatap nya sekali lagi dengan senyumman yang amat manis membuat yang dirangkul ikut tersenyum.Tanpa melihat situasi tangan kiri Icha melingkar di pinggang Aldi.

"Makasih kak." Tulus Icha tanpa memandang Aldi mata nya hanya tertuju pada teman-temannya yang tak menyadari mereka berdua.

"Sama-sama sayang." Balas nya lebih tulus.