19

39 18 0
                                    

Vote sebelum baca 😊

Malam ini malam terakhir dimana Icha dan teman-temannya berlibur di Villa Bogor.

Cuaca serasa lebih dingin akan tetapi tak menutupi keindahan dan pemandangan di atas bukit yang tidak jauh dari Villla mereka.

Cuaca serasa lebih dingin akan tetapi tak menutupi keindahan dan pemandangan di atas bukit yang tidak jauh dari Villla mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Icha bahagia banget kak."Icha mencairkan suasana antara dia dan Aldi.

Mereka duduk berdua. Sedangkan yang lain sibuk dengan acara bakar-bakar di depan villa. Menikmati keindahan malam dengan jacket tebal serta syal yang melingkar di leher Icha membuatnya semakin imut. Aldi hanya memakai sweater tebal. Baginya didekat Icha sudah terasa hangat.

"Alasannya apa?" Tanya Aldi menatap Icha di samping nya.

"Bisa liburan ke villa sama temen Icha terus sama orang yang Icha sayang." Icha menatap Aldi sambil tersenyum membuat lelaki yang di sampingnya ikut tersenyum.

"Kakak bahagia kalau Icha bahagia." Ucap lelaki itu sembari mengelus puncak kepala Icha.

Keadaan kembali hening entah apa yang dipikirkan mereka.Mereka terhanyut dalam pikiran masing-masing menikmati keindahan malam ini dengan kehangatan walaupun sebenarnya dingin.Kendaraan berlalu lalang membuat jalanan lebih terang dan rame.

"Gak tau mau bahas apa lagi." Batin Icha.

Wanita itu mengusap kedua telapak tangannya yang terasa akan beku.

"Apa gue ngomong aja yah sama Icha soal kuliah gue."batin Aldi.

Aldi melihat Icha mengusap telapak tangan nya tanda kalau seseorang kedinginan.Dirinya sendiri pun merasa dingin saat ini. Ia urungkan niat nya untuk memberitahu Icha mungkin seminggu mau pergi aja pikirnya.

"Dingin Cha?" Tanya Aldi mencoba mencairkan suasana.

"Eh-ah enggak kok kak hehe." Icha berhenti mengusap kedua telapak tangannya

Dengan sigap Aldi memegang kedua tangan Icha dan merapatkan kedua telapak tangan nya dengan ditutupi kedua telapak tangan Aldi.

Kemudian Aldi mengusap kedua telapak tangan nya dan mengembus tangan Icha yang berada ditengah tangannya. Ia tersenyum melihat muka Icha jadi polos banget.

"Hangat kan?" Tanya nya. Icha hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah merasa agak hangattan Icha pun ingin menghampiri teman-temannya di villa. Ia berdiri dan berniat meninggalkan Aldi. Tak tau mengapa jantung nya terus berdebar ia ingin pergi agar detak jantungnya kembali normal. Ia berdiri begitu juga dengan Aldi. Tanpa mengucapkan sepatah kata Icha langsung beranjak dari Aldi.Baru selangkah ingin berlari Aldi langsung menarik tangan Icha dan memeluk nya.

DEG.

Kepala Icha langsung bersender di dada bidang Aldi. Ia kaget dan berusaha ingin melepaskan tetapi Aldi malah memeluk nya semakin erat.

"Biar seperti ini semenit aja." Aldi berbicara lembut dan membuat Icha membiarkan nya saja.

Mereka terhening dalam pikiran masing-masing. Icha masih menstabilkan jantung nya yang semakin deg-degkan.

NYAMAN

Jujur Icha nyaman dalam keadaan ini tetapi ia tak membalas pelukan itu.Aldi mengelus rambut nya dengan tulus. Entah apa yang dipikirkan Aldi Icha gak tau.

"Gue sayang banget sama lu Cha gue nyaman banget ,gue cinta lo. Jangan tinggallin gue sendiri Cha. Jangan pernah berubah." Lirih Aldi.

Icha mencoba mendorong pelan dada Aldi agar bisa melihat Aldi.

"Icha juga." Balas Icha dengan senyuman manis nya.

"Lo mau gak jadi pacar gue Cha?" Tutur Aldi.

Icha terdiam bentar. "Icha gak mau kak." Singkat,jelas, padat jawabannya membuat Aldi sedikit kecewa.

"Alasannya apa Cha?" Tanya Aldi.

"Kalau kita pacaran percuma kak ujung-ujung nya kita berantem cuma gara-gara orang ketiga terus karena hal sepele terus kita putus dan kita gak bakal bisa sedekat sekarang kak . Icha gak mau kehilangan sosok orang yang Icha sayangi cuman karna pacaran.Icha gak mau kakak harus ngejauh dari  Icha." Icha menarik nafas nya dan menghembus kan perlahan.

"Kalau memang kakak serius sama Icha kakak tunggu Icha sampek sukses terus kakak juga berjuang buat sukses sekarang. Icha yakin kakak udah punya tujuan kemana selanjutnya terus kakak selesaikan dulu.Kalau memang kakak udah siap dan juga Icha udah siap kakak datang kerumah Icha Lamar Icha." Sambungnya membuat Aldi terpelongo.

"Intinya kita tetap jaga komitmen kaya gini Cha?" Tanya nya.

Icha mengangguk dan tersenyum.

"Kalau serius pasti bakal berjuang karena menjaga komitmen lebih susah daripada menjaga hubungan seperti orang pacaran. Kalau serius gak bakal menoleh ke yang lain karena lelaki yang benar-benar mencintai wanita nya tak akan menoleh ke yang lain." Jelas Icha.

Aldi mengangguk paham akan hal itu. "Gue bakal berjuang buat lu Cha." Kata nya.

Hallo gaess!

Maaf baru update wkwkw

Author lagi stres benerrin PC nya hehehe

Jangan pernah bosan buat mampir baca cerita akuu 😊

Tanpa kalian aku gabisa sampai sini

Terimakasih 😊

Tentang Icha [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang