27

37 11 0
                                    

Vote Sebelum Baca 😇

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤


“Duar." Kaget wanita yang ada di belakang pintu kamar Icha.

“Astagfirullah.” Kaget Icha.

Ia melihat gadis didepannya mengingat siapa dia ?

Ia bergejolak senang dan memeluk wanita itu.Sampai-sampai yang di peluk sesak nafas dan kehabisan nafas karna Icha memeluknya terlalu kuat.

“Lepas woee bisa mati guee." Kata Wanita itu disela-sela Icha memeluknya.

“Astaga lo kapan nyampek? Kenapa gak ngabarrin?” Icha mulai menyerbu banyak pertanyaan.
Ia terlalu senang karena wanita didepannya ini seperti kakak nya sendiri.

Rara Alifa Putri. Sosok gadis yang dewasa dimana kehidupan nya sama seperti Icha. Harus melawan pahitnya hidup sendirian. Icha hanya terbuka pada nya kalau ada masalah keluarga atau tentang penyakit. Masalah apapun ia bercerita pada Rara karena menurutnya Rara itu uda seperti kakak nya sendiri. Yah walaupun hanya lewat sosial media mereka bisa menceritakan segala nya.Setelah 3 tahun lama nya mereka tak bertemu.Rara melanjutkan kuliah nya di Jepang. Dengan modal nekad ia pergi kesana untuk meneruskan cita-cita nya.


Kenapa orang banyak memutuskan untuk meneruskan cita-cita ke Jepang?,batin Icha.

“’Ih sinting kali lo yah senyam-senyum sendiri."Sindir Rara.

Icha tersenyum sedari tadi karena senang melihat Rara didepannya.

“Enggak... ya gue seneng aja pas gue lagi capek-capek nya lo tiba-tiba nonggol ngilangin capek gue dan sekarang gue pengen cubit pipi lo yang makin cabi. Btw kapan nyampek?” Tanya Icha.

“Tadi pagi sih. Bosen gue dikamar lo terus,malah gadak gaming.” Barbar Rara.

Mereka memasuki kamar Icha yang selama seminggu ini tak ditempattinya karena sibuk berlibur dengan sahabat-sahabatnya. Cape? Iya memang. Tapi banyak moment yang bakal dikangenin sama mereka.

Baru saja Icha ingin meletakkan kepalanya dikasur,tiba-tiba Rara memberikan nya sebuah undangan dengan cover yang tak terlalu norak tapi menarik dibaluttin warna coksu. Mata Icha yang sangat penasaran ingin membacanya langsung mengambil undangan itu dari tangan Rara.

“Yaelah baru juga ngasih uda nyelonong ngambil ,dasar adek duralek." Kata Rara.
Icha tak menggubrisnya ia tetap membaca isi undangan tersebut.

“Aaaaaaa.” Teriak Icha membuat Rara kaget.

"Ini benerran lo mau nikah?Kok gak bilang sih?Kan lo janji nanti nikahnya bareng gue biar kita dipelaminan couple gitu tapi lo malah ninggallin gue kaya gini,sakit hati adek mas.” Lebay Icha.

Sungguh dirinya tak terima semua ini benar-benar diluar dugaan Icha.Segala ompian yang mereka bangun sejak SMP malah dihancurrin Rara.

“Dengerrin gue ya Cha,kalo jodohnya udah ada masa gue nolak dia baik kok dia bisa bimbing gue ke syurga nya Allah.” Jelas Rara.

“Gue gak pernah tau lo punya pacar? Kok lo gak pernah cerita sih Ra?jahat banget sama adek sendiri kayak gini.”  Cemberut Icha

Tentang Icha [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang