31

42 10 2
                                    

"Sebenernya Lo mikir gak sih kenapa dia bisa kayak gini? Atau sebenernya Lo yang gak punya hati"

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

"Gausah dekat Icha. Nanti Lisa marah." Icha berkata dingin sangat dingin.

Deg

Aldi menatap semua teman Icha tanda Ia bertanya ada apa sebenarnya?

"Cha?" Lirih Aldi. Icha menatap Aldi lekat mengartikan sesuatu. Wanita itu tersenyum sangat tipis tetapi masih bisa di lihat Aldi.

"Kalau memang udah dapat amanah itu dilakui bukan ditinggallin. Kasian dia ." Kata-kata Icha menohok hati Aldi.

Apa sebenarnya yang dipikirkan Wanita itu? Padahal Aldi meninggalkan Lisa demi dirinya. Tetapi dia malah menyuruh Aldi untuk tetap tinggal bersama Lisa??

Apakah wanita itu tak mencintai nya?

"Ya kakak mau ketemu Icha." Jujur Aldi

"Buat apa? Kan dia lebih penting." Senyum Icha miring ke kiri. Mata nya sudah mulai berkaca-kaca.

Aldi menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir dengan jalan pikirran wanita didepannya.

"Seharusnya lo bersyukur karena gue datang demi Lo bukan nyuruh gue buat balik ke dia." Nada bicara Aldi mulai meninggi membuat hati Icha semakin sakit. Buliran air mata yang sedari tadi ditahan akhirnya lolos jatuh di pipi nya.

Aldi tersenyum miring menatap Icha sinis.

"Ngapain lo nangis hah?"Tunjuk Aldi pada muka Icha. Emosi nya mulai memuncak.

"Gak bersyukur Lo bangsad." Ucap Aldi kasar lalu meninggalkan ruangan itu.

Semua teman-teman Icha yang menyaksikan itu menatap kepergian Aldi dengan pikiran yang tak disangka. Apa maksud Aldi?? Sejak kapan Aldi menjadi kasar??.

"Cha." Panggil Lia

Icha menatap teman-temannya lalu menghapus air mata nya dengan pelan. Ia melengkungan senyumannya. "Hehe." Tawa nya pelan dengan mata yang sedikit sembab.

"Lo gak boleh nangis." Suara parau dari Kekey keluar.

Icha menggelengkan kepala nya. Tanda bahwa Ia tidak apa-apa.

"Gue gakpapa kok." Kata nya pelan.

"Gue kuat."

"Gue gak boleh nangis karena dia."

"Dan Gue ga boleh sakit lagi."

"Intinya Gue harus tetap senyum."

"Kata buku di novel don't cry. Nanti mahkota Gue jatuh." Wanita itu menyemangati dirinya sendiri sambil tertawa pelan alias tertawa miris.

"Lo istirahat aja Cha." Saran Ika

Icha mengangguk. Ia meletakkan kepala nya di kasur dan menarik selimut nya. Ia memejamkan matanya kemudian terlelap.

Zuwa pergi dari ruangan Icha. Ia yakin bahwa Aldi masih ada didepan ruangan Icha.

"Ga bersyukur Lo bangsad." Ucap Aldi kasar lalu meninggalkan ruangan itu.

Tentang Icha [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang